16/Apr/2021

Artikel

POLA MAKAN DI BULAN RAMADHAN


Oleh : dr. Ikbal Gentar Alam, Sp Gk. (Dokter Spesialis Gizi Rumah Sakit Al Islam Bandung)

Sahabat RSAI, Ramadhan tahun ini mempunyai nuansa yang berbeda dari Ramadhan sebelum pandemi COVID-19. Banyak kegiatan yang biasa dilakukan saat bulan ramadhan, untuk ramadhan tahun ini kita kurangi atau tidak dilakukan, seperti kegiatan buka bersama ataupun kegiatan mencari makanan takjil buat berbuka puasa.




Tahukah kamu, saat Ramadhan terjadi perubahan jumlah dan jadwal makan lho. Di luar Ramadhan, waktu makan kita biasanya 2-3 kali makan pokok dan beberapa kali cemilan, saat Ramadhan, kita makan menjadi dua kali yaitu sahur dan buka puasa, kadang ditambah shalat tarawih.

Tapi tahukah kamu, meskipun ada perubahan pola makan, ternyata dengan berpuasa di bulan Ramadhan itu dapat memperbaiki kondisi kesehatan seseorang. Puasa terbukti secara klinis dapat menurunkan kolesterol seperti LDL, trigliserida, dan kolesterol total, dapat mengontrol gula darah dan resistensi insulin, serta dapat menurunkan berat badan, bila saat puasa bulan Ramadhan kita mengikuti diet yang tepat.

Dalam hadits yang diriwayatkan Imam Bukhari dan Muslim dari Anas r.a: Rasulullah bersabda: “Tasahharuu fa inna fissuhuuri barokah” yang artinya : “Makanlah waktu sahur. Sesungguhnya makan waktu sahur merupakan berkah”. (HR Mutafaq alaih).

Makanan saat sahur harus memenuhi kebutuhan zat gizi tubuh. Pola makan saat sahur sebaiknya dimulai dengan minum air sedikit, kemudian makan makanan 4 sehat, yang meliputi karbohdrat, protein dan serat (ada nasi, ada lauk hewani dan nabati, serta ada sayur-sayuran dan buah-buahan yang berair banyak). Setelah makanan 4 sehat terpenuhi, kalau masih kurang dapat ditambahkan susu atau makanan lain yang disukai. Usahakan untuk dapat minum 3-5 gelas saat sahur.

Untuk berbuka puasa, marilah kita menyegerakan berbuka dan mencoba mengikuti Rasulullah. Menurut hadits yang diriwayatkan Abu Daud dari Anas RA , beliau berkata : “Rasulullah SAW biasa berbuka dengan beberapa ruthab (kurma basah) sebelum shalat maghrib. Bila ruthob tidak ada Rasul membatalkan shaummya dengan thamr (kurma kering) dan kalau thamr tidak tersedia dengan beberapa teguk air putih.”



Dari hadits di atas, Rasulullah SAW mengajarkan piihan pertama berbuka adalah dengan Ruthab atau dalam hal ini merupakan buah yang basah dan segar sehingga untuk di Indonesia Ruthab bisa kita ganti dengan karakteristik yang mirip yaitu buah-buah yang segar dan mengandung banyak air seperti pir, melon, semangka, pepaya, jeruk dan lain lain, kalau tidak ada baru dengan Tamr atau buah yang sudah dikeringkan. Baru setelah itu minum dan shalat maghrib. Setelah shalat maghrib dan dzikir baru kita makan makanan 4 sehat. Usahakan untuk minum dari saat berbuka sampai tidur minimal 4-6 gelas air putih.

Untuk orang-orang seperti anak-anak, ibu hamil, ibu menyusui, orang dewasa kurang gizi yang prinsipnya membutuhkan asupan kalori yang tinggi dapat ditambahkan dengan cemilan lain seperti susu, atau yang lain setelah shalat tarawih. Untuk orang-orang dengan obesitas atau riwayat tinggi kolesterol sebaiknya tidak makan cemilan lagi setelah makan makanan 4 sehat tadi.

Bagaimana dengan makanan seperti jus, kolak, berbagai jenis gorengan dan lainnya? Makanan tersebut merupakan makanan dengan kadar gula (karbohidrat simpel) yang tinggi dan atau mengandung lemak jenuh yang tinggi yang kurang baik untuk kesehatan dan kemampuan imun tubuh kita sehingga sebaiknya dikonsumsi sesedikit mungkin atau dalam jumlah yang terbatas.

Sahabat RSAI, semoga artikel ini dapat bermanfaat dan selamat menjalankan ibadah shaum ramadhan 1441 H, semoga kita semua dapat menjalankan ibadah ramadhan ini dengan sebaik-baiknya. Aamiin



28/Apr/2020

Artikel oleh : dr. Ikbal Gentar Alam, Sp Gk. (Dokter Spesialis Gizi Rumah Sakit Al Islam Bandung)

Editor : Raden Muhammad Wisnu, S. Ikom (Media Informasi Rumah Sakit Al Islam Bandung)

 

Sahabat RSAI, Ramadhan tahun ini mempunyai nuansa yang berbeda dari Ramadhan sebelumnya karena adanya pandemi COVID-19. Banyak kegiatan yang biasa dilakukan saat bulan ramadhan, untuk ramadhan tahun ini kita kurangi atau tidak dilakukan, seperti kegiatan buka bersama ataupun kegiatan mencari makanan takjil buat berbuka puasa.

Tahukah kamu, saat Ramadhan terjadi perubahan jumlah dan jadwal makan lho. Di luar Ramadhan, waktu makan kita biasanya 2-3 kali makan pokok dan beberapa kali cemilan, saat Ramadhan, kita makan menjadi dua kali yaitu sahur dan buka puasa, kadang ditambah shalat tarawih.

Tapi tahukah kamu, meskipun ada perubahan pola makan, ternyata dengan berpuasa di bulan Ramadhan itu dapat memperbaiki kondisi kesehatan seseorang. Puasa terbukti secara klinis dapat menurunkan kolesterol seperti LDL, trigliserida, dan kolesterol total, dapat mengontrol gula darah dan resistensi insulin, serta dapat menurunkan berat badan, bila saat puasa bulan Ramadhan kita mengikuti diet yang tepat.

 

Dalam hadits yang diriwayatkan Imam Bukhari dan Muslim dari Anas r.a: Rasulullah bersabda: “Tasahharuu fa inna fissuhuuri barokah” yang artinya : “Makanlah waktu sahur. Sesungguhnya makan waktu sahur merupakan berkah”. (HR Mutafaq alaih).

Makanan saat sahur harus memenuhi kebutuhan zat gizi tubuh. Pola makan saat sahur sebaiknya dimulai dengan minum air sedikit, kemudian makan makanan 4 sehat, yang meliputi karbohdrat, protein dan serat (ada nasi, ada lauk hewani dan nabati, serta ada sayur-sayuran dan buah-buahan yang berair banyak). Setelah makanan 4 sehat terpenuhi, kalau masih kurang dapat ditambahkan susu atau makanan lain yang disukai. Usahakan untuk dapat minum 3-5 gelas saat sahur.

 

Untuk berbuka puasa, marilah kita menyegerakan berbuka dan mencoba mengikuti Rasulullah. Menurut hadits yang diriwayatkan Abu Daud dari Anas RA , beliau berkata : “Rasulullah SAW biasa berbuka dengan beberapa ruthab (kurma basah) sebelum shalat maghrib. Bila ruthob tidak ada Rasul membatalkan shaummya dengan thamr (kurma kering) dan kalau thamr tidak tersedia dengan beberapa teguk air putih.”

Dari hadits di atas, Rasulullah SAW mengajarkan piihan pertama berbuka adalah dengan Ruthab atau dalam hal ini merupakan buah yang basah dan segar sehingga untuk di Indonesia Ruthab bisa kita ganti dengan karakteristik yang mirip yaitu buah-buah yang segar dan mengandung banyak air seperti pir, melon, semangka, pepaya, jeruk dan lain lain, kalau tidak ada baru dengan Tamr atau buah yang sudah dikeringkan. Baru setelah itu minum dan shalat maghrib. Setelah shalat maghrib dan dzikir baru kita makan makanan 4 sehat. Usahakan untuk minum dari saat berbuka sampai tidur minimal 4-6 gelas air putih.

Untuk orang-orang seperti anak-anak, ibu hamil, ibu menyusui, orang dewasa kurang gizi yang prinsipnya membutuhkan asupan kalori yang tinggi dapat ditambahkan dengan cemilan lain seperti susu, atau yang lain setelah shalat tarawih. Untuk orang-orang dengan obesitas atau riwayat tinggi kolesterol sebaiknya tidak makan cemilan lagi setelah makan makanan 4 sehat tadi.

Bagaimana dengan makanan seperti jus, kolak, berbagai jenis gorengan dan lainnya? Makanan tersebut merupakan makanan dengan kadar gula (karbohidrat simpel) yang tinggi dan atau mengandung lemak jenuh yang tinggi yang kurang baik untuk kesehatan dan kemampuan imun tubuh kita sehingga sebaiknya dikonsumsi sesedikit mungkin atau dalam jumlah yang terbatas.

Sahabat RSAI, semoga artikel ini dapat bermanfaat dan selamat menjalankan ibadah shaum ramadhan 1441 H, semoga kita semua dapat menjalankan ibadah ramadhan ini dengan sebaik-baiknya. Aamiin


03/Mar/2020

 

Pemeriksaan Audiometri di THT

(Dokumentasi Promkes RS AL Islam Bandung)

Sahabat RSAI, tahukah kamu, setiap 3 Maret diperingati sebagai Hari Kesehatan Telinga dan Pendengaran sedunia yang diperingati untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan kesehatan telinga dan pencegahan gangguan pendengaran. Di Indonesia sendiri , Hari Kesehatan Telinga dan Pendengaran Nasional dicanangkan pada 3 Maret 2010 yang lalu oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Tahukah Sahabat RSAI, berdasarkan data yang dilansir oleh World Health Organization (WHO), saat ini diperkirakan ada 360 juta (5,3%) orang di dunia mengalami gangguan cacat pendengaran, 328 juta (91%) diantaranya adalah orang dewasa (183 juta laki-laki, 145 juta perempuan) dan 32 juta (9%) adalah anak-anak.

Sahabat RSAI, jagalah kesehatan telinga dan sistem pendengaran Sahabat RSAI ya dengan tips berikut ini:

 

 

1. Rutin Periksa ke Dokter

Selain harus rutin memeriksakan kesehatan tubuh, Sahabat RSAI juga harus rutin memeriksakan telinga dan sistem pendengarannya ke dokter ya! Semakin tua umur seseorang, semakin rentan ia terhadap gangguan pendengaran. Jika Sahabat RSAI mengalami keluhan pada sistem pendengarannya, atau ingin memeriksakan telinga secara rutin, silakan konsultasi dengan Dokter THT kita di Poliklik THT Rumah Sakit Al Islam Bandung ya!

 

2. Hindari Telinga dari Suara Keras

Foto : EDC Magazine

Sahabat RSAI, tahukah kamu, terlalu lama berada di lingkungan yang berisik bisa memengaruhi sistem pendengaran? Bahkan sampai menyebabkan ketulian? Jika terpaksa harus berada di lingkungan yang bising, seperti bekerja di pabrik, bandara atau pelabuhan, Sahabat RSAI dianjurkan untuk menggunakan pelindung telinga ya!

 

3. Hindari Penggunaan Earphone Secara Berlebihan

Foto : https://www.hearingcareswfl.com/

Aktivitas mendengarkan musik atau menonton film di gawai memang menyenangkan, tapi penggunaan earphone yang berlebihan dapat menyebabkan gangguan telinga. Supaya aman, penggunaan earphone jangan lebih dari satu jam ya!. Atur juga kuantitas volume suara agar tidak terlalu keras dan menyakiti telinga Sahabat RSAI ya!

 

Demikian tips yang dapat kami sampaikan kepada Sahabat RSAI ya, semoga tips ini dapat bermanfaat dan kesehatan telinga dan sistem pendengaran Sahabat RSAI dapat terjaga selalu ya!


12/Feb/2020

“ PEMAKAIAN GIGI TIRUAN PADA ANAK II”

drg. H.R. Ginandjar Aslama Maulid.

Staf Medis Gigi dan Mulut RS Al Islam

Firman Allah SWT, dalam surat  At Tin ayat 4 : “Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya”.

Seperti pada tulisan sebelumnya bahwa tanggalnya gigi secara premature pada anak penyebabnya adalah trauma, karies atau konginetal (kelainan bawaaan), sehingga membutuhkan gig tiruan dan atau alat  pada gigi anak. Syarat gigi tiruan pada anak:

  • Mudah dibersihkan
  • Mudah dilepas pasang
  • Harus dapat memperbaiki/ meningkatkan fungsi mengunyah, estetis dan kontur wajah
  • Lengkung rahang yang normal tidak terganggu pertumbuhannya
  • Ketebalan gigi tiruan tidak mengganggu fungsi bicara.

Gigi tiruan pada anak di dunia kedokteran gigi dikenal dengan istilah “Space Maintainer dan Space Regainer”. Yang dimaksud dengan space maintainer  adalah suatu alat yang bisa digunakan baik secara fixed/ cekat maupun removable/ lepasan yang dirancang/ didesign untuk mempertahankan ruang yang ada dalam lengkung rahang, dimana ruang ini disebabkan oleh gigi decidu/ susu/ sulung yang mengalami premature loss/ kehilangan dini gigi sulung (ompong)  dengan tujuan agar gigi tetangganya tidak mengalami displacement (kamus kedokteran gigi F. J.Harty). Dan tindakannya/ prosedurnya dilakukan pada saat gigi sulung tanggal dini dengan tujuan untuk mencegah hilangnya ruang/space dan meningkatkan perkembangan lengkung rahang (Rao, Arathi. Principles and practice of Pedodontics. Ed3. New Delhi:Jaypee,20012:143). Sedangkan Space Regainer  adalah alat yang digunakan untuk menggerakkan gigi  permanen yang mengalami displacement  agar kembali ke posisi  normal didalam lengkung rahang, sehingga ruang untuk erupsi  yang awalnya tertutup akibat pergerakkan gigi tersebut dapat terbuka  dan menyediakan ruang bagi benih gigi permanen yang akan erupsi. Jadi bilamana harus dilakukan tindakan Space Maintainer dan kapan harus dilakukan tindakan Space Regainer untuk putra putri bapak ibu, untuk tindakan dan penggunaan alat Space Maintainer  yaitu pada kasus dimana ruang tempat gigi permanen yang akan erupsi masih ada karena gigi tetangganya belum mengalami displacement. Sedangkan tindakan/ pemasangan alat Space regainer untuk kasus dimana ruang tempat gigi permanen yang akan erupsi sudah tidak ada karena telah terjadi displacement  dari gigi tetangganya.

Fungsi dari tindakan/ pemasangan gigi tiruan/ alat pada Space Maintainer  adalah mempertahankan ruang untuk erupsi  (gigi tetap/ gigi permanen yang akan muncul), sedangkan tindakan Space regainer upaya untuk mempersiapkan ruang untuk gigi permanen agar sesuai pada tempatnya.

Bagian / letak perbedaan tindakan pemasangan gigi tiruan ini hanya pada bagian alat/ gigi tiruan tersebut  ada U-Loop nya (besi yang berbentuk U)/ bagian yang terdapat diantara gigi tetangganya. Pada Space Maintainer  bagian U-Loop nya tidak terdapat spring atau per atau bentuk yang bisa diregangkan (karena fungsinya hanya untuk mempertahankan), tetapi pada Space Regainer bagian U-loop nya terdapat spring atau per atau bentuk alat yang bisa diregangkan karena fungsinya untuk menggeser atau menggerakkan gigi tetangganya agar didapat kembali ruang untuk pertumbuhan benih gigi permanen.

Adapun kapan waktu yang tepat harus dipasang Space Maintainer dan kapan terpasang alat Space Space regainer. Untuk pemasangannya sebagai berikut: Space Maintainer   waktu pemasangannya yaitu segera setelah gigi tanggal/ premature loss (orthodontic preventif), lain halnya dengan Space Regainer  pemasangannya lebih dari 6 bulan setelah gigi tanggal (orthodontic Interseptif).

Space Maintainer  ada 2 macam yaitu   Space Maintainer  lepasan yang dapat di lepas dan dipasang oleh anak atau dibantu orang tuanya (seperti hal nya gigi tiruan/ gigi palsu) dan    Space Maintainer  Permanen hanya dokter gigi lah   yang dapat melepas dan memasang kembali. Begitupun dengan  Space Regainer sama seperti halnya   Space Maintainer  ada 2 macam yang bisa lepas pasang oleh pasien sendiri (Space Regainer lepasan) dan ada yang harus oleh dokter gigi dilepas dan dipasang kembali (Space Regainer permanen).

Bilamana gigi tetap pengganti sudah erupsi sempurna,maka alat lepasan tersebut tidak berguna lagi. Jadi prinsipnya alat lepasan tersebut dipakai selama gigi tetap pengganti belum tumbuh/muncul/erupsi. Fungsi alat lepasan tersebut lebih tepat disamping membantu proses pengunyahan / estetik ( khusus gigi depan), juga untuk mempertahankan ruangan gigi yang ompong supaya ruangan tidak menyempit akibat pergeseran gigi yang masih tinggal dan menahan gigi lawan spy tidak memanjang/turun kearah gigi yang ompong,juga untuk menyesuiakan ruangan yang diperlukan untuk gigi tetap penggantinya.

Perlu diketahui juga oleh bapak ibu terutama yang memiliki putra putri dalam masa pertumbuhan gigi tetap/ permanen bahwa tahapan pembentukan gigi  tetap sebagai berikut:

Gigi seri tengah rahang bawah 6 – 7 tahun dan rahang atas 7 – 8 tahun. Gigi seri samping rahang bawah 7 – 8 tahun dan rahang atas 8 -9 tahun. Gigi taring rahang bawah 9 -10 tahun dan rahang atas 11 – 12 tahun. Geraham kecil pertama rahang bawah 10 -12 tahun dan rahang bawah 10 -11 tahun. Geraham gigi kecil kedua rahang bawah 11 – 12 tahun dan rahang atas 10 – 12 tahun. Geraham besar pertama  rahang bawah 6 – 7 tahun dan rahang atas 6 – 7 tahun. Geraham besar kedua rahang bawah 11 – 13 tahun dan rahang atas 12 – 13 tahun. Geraham ketiga (terakhir) rahang bawah  dan atas sama pada usia 17 – 21 tahun. Dengan mengetahui pertumbuhan gigi tetap, bapak ibu dapat sejak dini menjaga dengan perawatan atau konsultasi kepada ahlinya agar gigi putra putri bapak ibu  dapat terjaga tetap tumbuh dengan baik dan tampak indah karena gigi putra putri ibu rapi secara estetik. Seperti hal nya tersurat dalam firman Allah swt pada tulisan ini.

Jika Bapak/ Ibu ingin mendapatkan informasi lebih lanjut tentang pemeriksaan Gigi dan Mulut dapat diakses ke nomor telp (022)7565588 ext. 3212. 3214,3215 (Klinik Gigi dan Bedah Mulut)

Semoga tulisan ini bermanfaat Rumah Sakit Al Islam Bandung Sahabat Anda Menuju Sehat Bermanfaat. Aamiin.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


05/Feb/2020

MEDICAL CHECK UP SEDERHANA

Guntur Septapati., dr., MMRS

Kepala Bidang Informasi dan Pemasaran

Rumah Sakit Al Islam Bandung

Kesehatan merupakan anugrah yang Allah SWT berikan buat kita yang harus kita syukuri, betapa nikmat sehat itu terkadang baru terasa ketika kita sedang sakit, saat sehat sering kali kita lupa untuk bersyukur sehingga kita kurang memperhatikan faktor-faktor yang dapat meningkatkan derajat kesehatan kita ataupun kita lupa sehingga mengerjakan hal-hal yang justru dapat berpotensi mengganggu kesehatan kita.  Rasullah SAW bersabda” Dua kenikmatan yang sering dilupakan oleh kebanyakan manusia adalah kesehatan dan waktu luang”.

Dalam nilai-nilai Islam hampir sebagian besar ayat Al-Qur’an mau pun hadist Rasulullah SAW yang terkait dengan kesehatan lebih berorientasi kepada pencegahan (preventif), 15 abad yang lalu islam sudah mengajarkan agar kita senantiasa menjaga kebersihan (thaharah) mulai dari kebersihan (hygiene) pribadi semisal ber-siwak (menggosok gigi), mandi, berwudhu, cuci tangan (hand hygiene), istinja (membersihkan kotoran/najis). Islam pun sangat memperhatikan kebersihan  dan kelestarian lingkungan dimana tempat kita bernaung.

Islam juga mengajarkan kita supaya menjaga kebugaran diri dengan berolah raga baik memanah, berenang atau pun berkuda, terkadang Rasullah SAW mengajak berlari istri atau sahabat nya atau bahkan bergulat.

Dari Jabir bin Abdillah radhiyallahuanhu bahwa Rasulullah SAW bersabda,”Segala sesuatu yang di dalamnya tidak mengandung dzikrullah merupakan perbuatan sia-sia, senda gurau, dan permainan, kecuali empat (perkara), yaitu senda gurau suami dengan istrinya, melatih kuda, berlatih memanah, dan mengajarkan renang.” (HR. An-Nasa’i)

Dalam hal menjaga makanan islam mengharuskan kita memakan makanan yang halal dan thoyyib (baik) serta tidak berlebih-lebihan, Rasulullah bersabda :

Tidak ada bejana yang diisi oleh manusia yang lebih buruk dari perutnya, cukuplah baginya memakan beberapa suapan sekedar dapat menegakkan tulang punggungnya (memberikan tenaga), maka jika tidak mau, maka ia dapat memenuhi perutnya dengan sepertiga makanan, sepertiga minuman dan sepertiga lagi untuk nafasnya.”(hadist Hasan: Diriwayatkan oleh Ahmad (IV/132),IbnuMajah(no.3349),al-Hakim(IV/121).
Dalam upaya pencegahan terhadap suatu penyakit selain menjaga diri juga sebaiknya kita rutin melakukan pemeriksaan terhadap kesehatan kita dengan MCU (medical check up) sehingga dapat mendeteksi secara dini bila ada gangguan kesahatan. Namun terkadang persepsi dalam benak masyarakat kita untuk melakukan MCU itu mahal atau berbiaya tinggi. Melihat kecenderungan penyakit saat ini yang sebagian besar didominasi kelainan pembuluh darah jantung dan otak (cerebrovascular deseases), terutama penyakit jantung koroner dan serangan stroke.

Ada beberapa pemeriksaan sederhana yang dapat kita lakukan, hal ini terkait dengan faktor-faktor risiko terhadap timbulnya penyakit atau kelainan pembuluh darah jantung dan otak, antara lain kebiasaan merokok, obesitas (kegemukan), hipertensi dan kencing manis (diabetes mellitus).

Untuk menilai faktor kegemukan kita dapat menilai dari BMI (body mass indeks) yaitu dengan mengukur tinggi badan dan berat badan kita, kemudian dihitung menggunakan rumus  BMI = BB (kg) / TB(meter)2 dimana nilai normal BMI berkisar 18,5 sd 22,9 (kg/m2), bisa juga dengan mengukur berat badan ideal yaitu (TB – 100 ) dikurangi 10% nya. Dan yang lebih sederhana lagi dengan mengukur lingkar perut yang menandakan adanya obesitas sentral dimana nilai normal lingkar perut laki-laki kurang dari atau sama dengan 90 cm dan wanita kurang dari atau sama dengan 80 cm.

Kemudian kita dapat memanfaatkan fasilitas kesehatan disekitar kita misalnya puskesmas atau posyandu untuk membantu mengukur tekanan darah kita dan pemeriksaan gula darah sewaktu dengan biaya yang sangat terjangkau. Nilai tekanan darah normal yaitu tekanan darah sistolik kurang dari atau sama dengan 120 mmHg serta tekanan diastolik  dan atau kurang dari atau sama dengan 80 mmHg. Adapun nilai normal gula darah sewaktu kurang dari 140 mg/dl

Dengan demikian kita dapat mengetahui status kesehatan kita dengan menilai faktor-faktor risiko yang kita miliki melalui MCU sederhana sehingga kita dapat merencanakan upaya pencegahan lebih dini.

Namun apabila sudah timbul gejala penyakit misalnya mudah lelah, kesemutan, nyeri dada hilang timbul, atau ada gejala awal gangguan neurologis seperti kelemahan anggota gerak, bicara rero, wajah tidak simetris, sebaiknya segera diperiksakan ke dokter atau rumah sakit untuk dinilai lebih jauh dengan menggunakan alat-alat diagnostic yang lebih spesifik, misalnya perekaman jantung (EKG), pemeriksaan treadmill, USG jantung, CT Angio, MSCT kepala dan lain-lain.

Demikian tips sederhana untuk MCU  yang dapat kita lakukan sendiri,. Jika Bapak/ Ibu ingin mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai MCU lanjutan dapat menghubungi Medical Check Up Center RS AL Islam Bandung di (022) 7565588 ext 3350.

Semoga tulisan ini bermanfaat, Rumah Sakit Al Islam Bandung Sahabat Anda Menuju Sehat Bermanfaat. Aamiin.

 


LOGO-PUTIH-compress

About Us :
RS Al Islam Bandung adalah Rumah Sakit milik Yayasan RSI KSWI Jawa Barat yang mempunyai visi "Menjadi Rumah Sakit Yang Unggul, Terpercaya dan Islami dalam Pelayanan dan Pendidikan"

RS Al Islam Bandung
Jl. Soekarno Hatta No. 644
Tel. (022) 7565588
Email : cs@rsalislam.com

Sertifikat

paripurna-2022-2026-4-11zon

Sertifikat Paripurna

Copyright by RS Al Islam Bandung 2021. All rights reserved.