28/Apr/2020

Artikel oleh : dr. Ikbal Gentar Alam, Sp Gk. (Dokter Spesialis Gizi Rumah Sakit Al Islam Bandung)

Editor : Raden Muhammad Wisnu, S. Ikom (Media Informasi Rumah Sakit Al Islam Bandung)

 

Sahabat RSAI, Ramadhan tahun ini mempunyai nuansa yang berbeda dari Ramadhan sebelumnya karena adanya pandemi COVID-19. Banyak kegiatan yang biasa dilakukan saat bulan ramadhan, untuk ramadhan tahun ini kita kurangi atau tidak dilakukan, seperti kegiatan buka bersama ataupun kegiatan mencari makanan takjil buat berbuka puasa.

Tahukah kamu, saat Ramadhan terjadi perubahan jumlah dan jadwal makan lho. Di luar Ramadhan, waktu makan kita biasanya 2-3 kali makan pokok dan beberapa kali cemilan, saat Ramadhan, kita makan menjadi dua kali yaitu sahur dan buka puasa, kadang ditambah shalat tarawih.

Tapi tahukah kamu, meskipun ada perubahan pola makan, ternyata dengan berpuasa di bulan Ramadhan itu dapat memperbaiki kondisi kesehatan seseorang. Puasa terbukti secara klinis dapat menurunkan kolesterol seperti LDL, trigliserida, dan kolesterol total, dapat mengontrol gula darah dan resistensi insulin, serta dapat menurunkan berat badan, bila saat puasa bulan Ramadhan kita mengikuti diet yang tepat.

 

Dalam hadits yang diriwayatkan Imam Bukhari dan Muslim dari Anas r.a: Rasulullah bersabda: “Tasahharuu fa inna fissuhuuri barokah” yang artinya : “Makanlah waktu sahur. Sesungguhnya makan waktu sahur merupakan berkah”. (HR Mutafaq alaih).

Makanan saat sahur harus memenuhi kebutuhan zat gizi tubuh. Pola makan saat sahur sebaiknya dimulai dengan minum air sedikit, kemudian makan makanan 4 sehat, yang meliputi karbohdrat, protein dan serat (ada nasi, ada lauk hewani dan nabati, serta ada sayur-sayuran dan buah-buahan yang berair banyak). Setelah makanan 4 sehat terpenuhi, kalau masih kurang dapat ditambahkan susu atau makanan lain yang disukai. Usahakan untuk dapat minum 3-5 gelas saat sahur.

 

Untuk berbuka puasa, marilah kita menyegerakan berbuka dan mencoba mengikuti Rasulullah. Menurut hadits yang diriwayatkan Abu Daud dari Anas RA , beliau berkata : “Rasulullah SAW biasa berbuka dengan beberapa ruthab (kurma basah) sebelum shalat maghrib. Bila ruthob tidak ada Rasul membatalkan shaummya dengan thamr (kurma kering) dan kalau thamr tidak tersedia dengan beberapa teguk air putih.”

Dari hadits di atas, Rasulullah SAW mengajarkan piihan pertama berbuka adalah dengan Ruthab atau dalam hal ini merupakan buah yang basah dan segar sehingga untuk di Indonesia Ruthab bisa kita ganti dengan karakteristik yang mirip yaitu buah-buah yang segar dan mengandung banyak air seperti pir, melon, semangka, pepaya, jeruk dan lain lain, kalau tidak ada baru dengan Tamr atau buah yang sudah dikeringkan. Baru setelah itu minum dan shalat maghrib. Setelah shalat maghrib dan dzikir baru kita makan makanan 4 sehat. Usahakan untuk minum dari saat berbuka sampai tidur minimal 4-6 gelas air putih.

Untuk orang-orang seperti anak-anak, ibu hamil, ibu menyusui, orang dewasa kurang gizi yang prinsipnya membutuhkan asupan kalori yang tinggi dapat ditambahkan dengan cemilan lain seperti susu, atau yang lain setelah shalat tarawih. Untuk orang-orang dengan obesitas atau riwayat tinggi kolesterol sebaiknya tidak makan cemilan lagi setelah makan makanan 4 sehat tadi.

Bagaimana dengan makanan seperti jus, kolak, berbagai jenis gorengan dan lainnya? Makanan tersebut merupakan makanan dengan kadar gula (karbohidrat simpel) yang tinggi dan atau mengandung lemak jenuh yang tinggi yang kurang baik untuk kesehatan dan kemampuan imun tubuh kita sehingga sebaiknya dikonsumsi sesedikit mungkin atau dalam jumlah yang terbatas.

Sahabat RSAI, semoga artikel ini dapat bermanfaat dan selamat menjalankan ibadah shaum ramadhan 1441 H, semoga kita semua dapat menjalankan ibadah ramadhan ini dengan sebaik-baiknya. Aamiin


12/Mar/2020

 

Peringatan Hari Ginjal Sedunia 12 Maret 2020

(Dokumentasi Promkes RS AL Islam Bandung)

Sahabat RSAI, tahukah kamu, Hari Ginjal Sedunia atau World Kidney Day setiap tahunnya diperingati setiap hari Kamis minggu kedua di bulan Maret. Pada tahun 2020 ini, Hari Ginjal Sedunia jatuh pada Kamis, 12 Maret 2020. Hari Ginjal Sedunia diperingati setiap tahunnya untuk mengkampanyekan pentingnya kesehatan pada, khususnya kesehatan ginjal pada masyarakat dengan tujuan untuk mengurani frekuensi dan dampak penyakit ginjal.

Untuk memperingati Hari Ginjal Sedunia yang jatuh pada Kamis, 12 Maret 2020 Rumah Sakit Al Islam Bandung mengkampanyekan kepada seluruh pengunjung Rumah Sakit Al Islam Bandung untuk  sama-sama jaga kesehatan ginjal kita. Caranya bagaimana? Simak tips berikut ini ya!

 

1. Menjaga cairan pada tubuh

Foto : Shuttershock

Mengkonsumsi banyak cairan dapat membantu ginjal agar dapat berfungsi dengan baik. Pastikan Sahabat RSAI mengkonsumsi 3-4 liter air dalam sehari ya. Apalagi jika Sahabat RSAI tinggal di tempat yang berudara panas atau aktif secara fisik, misalnya aktif berolahraga atau sedang melakukan pekerjaan yang melibatkan fisik seperti beres-beres rumah atau mengangkat barang yang berat, Sahabat RSAI bakalan butuh lebih banyak air dari biasanya untuk menggantikan cairan yang hilang lewat keringat.

2. Mengkonsumsi makanan sehat

Foto : Shuttershock

Sahabat RSAI, dengan diet yang seimbang, bakalan ngebantu Sahabat RSAI untuk mendapatkan semua mineral dan vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh dengan mengkonsumsi banyak bua-buahan, sayuran, biji-bijian seperti gandum, dan menghindari makanan yang mengandung terlalu banyak garam dan lemak. Dengan konsumsi makanan sehat, kerja ginjal juga akan lebih ringan, lho!

3. Berhenti merokok dan berhenti mengkonsumsi alkohol secara berlebihan

Foto : Shuttershock

Merokok dan mengkonsumsi alkohol dapat meningkatkan tekanan darah. Pada umumnya tekanan darah yang tinggi dapat menyebabkan terjadinya penyakit ginjal dan membuat kerja ginjal menjadi lebih keras dari biasanya

4. Berolahraga

Foto : Shuttershock

Melakukan olahraga minimal 30 menit setiap hari dapat memberikan dampak baik seperti meningkatkan kekuatan, stamina, dan energi. Mulailah olahraga dengan perlahan dan secara bertahap agar tubuh tidak mengalami kelelahan atau cedera serius

5. Lakukan pemeriksaan ginjal secara rutin

Foto : Dokumentasi RS Al Islam Bandung

Sahabat RSAI juga dapat melakukan pemeriksaan fungsi ginjal secara rutin bertujuan untuk dapat mendeteksi menurunnya fungsi ginjal ya.

 

Demikian tips yang dapat kami sampaikan kepada Sahabat RSAI ya, semoga tips ini dapat bermanfaat dan kesehatan ginjal Sahabat RSAI dapat terjaga selalu ya!


03/Mar/2020

 

Pemeriksaan Audiometri di THT

(Dokumentasi Promkes RS AL Islam Bandung)

Sahabat RSAI, tahukah kamu, setiap 3 Maret diperingati sebagai Hari Kesehatan Telinga dan Pendengaran sedunia yang diperingati untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan kesehatan telinga dan pencegahan gangguan pendengaran. Di Indonesia sendiri , Hari Kesehatan Telinga dan Pendengaran Nasional dicanangkan pada 3 Maret 2010 yang lalu oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Tahukah Sahabat RSAI, berdasarkan data yang dilansir oleh World Health Organization (WHO), saat ini diperkirakan ada 360 juta (5,3%) orang di dunia mengalami gangguan cacat pendengaran, 328 juta (91%) diantaranya adalah orang dewasa (183 juta laki-laki, 145 juta perempuan) dan 32 juta (9%) adalah anak-anak.

Sahabat RSAI, jagalah kesehatan telinga dan sistem pendengaran Sahabat RSAI ya dengan tips berikut ini:

 

 

1. Rutin Periksa ke Dokter

Selain harus rutin memeriksakan kesehatan tubuh, Sahabat RSAI juga harus rutin memeriksakan telinga dan sistem pendengarannya ke dokter ya! Semakin tua umur seseorang, semakin rentan ia terhadap gangguan pendengaran. Jika Sahabat RSAI mengalami keluhan pada sistem pendengarannya, atau ingin memeriksakan telinga secara rutin, silakan konsultasi dengan Dokter THT kita di Poliklik THT Rumah Sakit Al Islam Bandung ya!

 

2. Hindari Telinga dari Suara Keras

Foto : EDC Magazine

Sahabat RSAI, tahukah kamu, terlalu lama berada di lingkungan yang berisik bisa memengaruhi sistem pendengaran? Bahkan sampai menyebabkan ketulian? Jika terpaksa harus berada di lingkungan yang bising, seperti bekerja di pabrik, bandara atau pelabuhan, Sahabat RSAI dianjurkan untuk menggunakan pelindung telinga ya!

 

3. Hindari Penggunaan Earphone Secara Berlebihan

Foto : https://www.hearingcareswfl.com/

Aktivitas mendengarkan musik atau menonton film di gawai memang menyenangkan, tapi penggunaan earphone yang berlebihan dapat menyebabkan gangguan telinga. Supaya aman, penggunaan earphone jangan lebih dari satu jam ya!. Atur juga kuantitas volume suara agar tidak terlalu keras dan menyakiti telinga Sahabat RSAI ya!

 

Demikian tips yang dapat kami sampaikan kepada Sahabat RSAI ya, semoga tips ini dapat bermanfaat dan kesehatan telinga dan sistem pendengaran Sahabat RSAI dapat terjaga selalu ya!


02/Jan/2020

HINDARI HALANGAN IBADAH BAHKAN KETIKA SAKIT

H. Muhammad Iqbal, SP.PD

Direktur RS Al Islam Bandung

 

Sebagai seorang Muslim, kewajiban ibadah adalah satu hal yang melekat dalam kehidupan. Selama hayat dikandung badan kewajiban ibadah menjadi suatu hal yang mutlak untuk ditunaikan sebagai bukti keimanan seorang Muslim. Di antara ibadah yang wajib bagi seorang Muslim adalah Sholat. Sholat tetap diwajibkan dalam berbagai kondisi seperti dalam perjalanan ataupun dalam kondisi sakit. Kewajiban Sholat hanya gugur bila seorang muslim kehilangan akal atau kesadarannya. Memang terdapat beberapa keringanan dalam kedua kondisi di atas tetapi tetap saja kewajiban nya tidak menjadi gugur.

 

Bagi seorang yang sehat, kewajiban sholat ini halangannya tidak banyak, tantangan terbesar adalah melawan hawa nafsu dan kemalasan. Rentang waktu yang cukup panjang untuk tiap-tiap waktu sholat memungkinkan kita untuk dapat melaksanakan ibadah ini dengan mudah dengan waktu yang relatif singkat. Bagi saudara-saudara kita yang tengah berbaring sakit, halangannya bisa berlipat-lipat, berbagai macam keterbatasan dapat dialami oleh seseorang yang sedang sakit. Terdapat beberapa keringanan yang telah disyariatkan untuk kondisi sakit, misalnya dapat melaksanakan sholat dengan posisi duduk, berbaring ataupun dengan isyarat. Walaupun demikian tentu kadang-kadang pelaksanaannya tidak mudah dengan berbagai kompleksitas penyakit yang di alami oleh seorang yang sedang sakit.

 

Kita dapat menemukan populasi orang yang sedang mengalami sakit dalam jumlah yang besar tentu di rumah sakit. Ada yang di unit gawat darurat, unit rawat jalan, unit-unit penunjang maupun rawat inap. Selama di rumah sakit, saudara-saudara yang sedang mengusahakan kesembuhannya melewati waktu pelayanan yang kadang tidak sebentar bahkan beberapa harus melewati perawatan di rawat inap yang dapat sampai berbulan-bulan. Berbagai kondisi turun naik nya kesehatan dapat terjadi juga di rumah sakit selama masa perawatan.

 

Salah satu kewajiban rumah sakit dalam UU No.44 2009 tentang Rumah Sakit adalah menyediakan sarana ibadah dan memberikan hak pasien untuk menjalankan ibadah sesuai agama atau kepercayaannya, dengan demikian pelaksanaan ibadah pasien adalah tanggung jawab rumah sakit dan dalam pelaksanaannya harus dikelola oleh manajemen rumah sakit sehingga hak-hak pasien terkait ibadah dapat terpenuhi dengan baik.

 

Pelaksanaan ibadah sholat bagi seorang muslim cukup banyak persyaratan yang harus dipenuhi mulai dari bersuci dari hadas besar maupun kecil, suci dari najis baik pakaian maupun tempat sholat, menghadap kiblat, niat dan terakhir melaksanakan rukun sholat dengan tertib. Ketersediaan sarana untuk memungkinkan hal-hal di atas dapat terwujud tidak mudah apalagi untuk rumah sakit dengan jumlah pasien yang besar dan variasi kasus berbeda-beda. Alat bersuci perlu disediakan yang mudah dan terjangkau bagi pasien, pengingat waktu sholat atau kumandang azan haruslah terdengar oleh pasien, sebagian besar pasien akan melaksanakan sholat di tempat tidur sehingga perlu ada jaminan bahwa alas tempat tidur pasien suci dari najis, arah kiblat semestinya tersedia di setiap kamar perawatan maupun di tempat lain. Selain sarana perlu juga disediakan pembimbing yang dapat memandu pasien untuk dapat melaksanakan kewajiban sholat dengan keterbatasan-keterbatasan yang dimilikinya.

 

Dalam pelaksanaan ibadah sholat untuk pasien saja setidaknya beberapa unit di rumah sakit memiliki peranan yang besar, misal unit logistic menjamin ketersediaan peralatan bersuci (spray untuk wudhu, tayamum pad), unit pemeliharaan saran rumah sakit menjamin ketersediaan arah kiblat, peralatan pengingat waktu sholat  dan pemeliharaan mushola atau masjid, unit cleaning service menjamin kebersihan dan kesucian lantai ruang perawatan untuk dapat digunakan sholat, unit laundry menjamin alat tenun alas tempat tidur pasien bersih dan suci dari najis, perawat dan petugas kerohanian membimbing pelaksanaan ibadah sholat pasien. Perlu perhatian khusus dari pengelola agar seluruh unit dapat bersinergi untuk terlaksananya seluruh kegiatan tersebut dengan baik.

 

Pada kasus tertentu yang menyita waktu cukup banyak perlu direncanakan dengan baik agar sedapat mungkin tidak menabrak waktu sholat, contohnya operasi. Pada operasi yang bersifat terencana alangkah baiknya jadwalnya dapat disesuaikan dengan waktu sholat sehingga baik pasien, petugas maupun dokter dapat melaksanakan ibadah sholat sesuai dengan waktunya. Begitu pula dengan jadwal poliklinik yang relatif dapat dikelola sehingga baik pasien, petugas maupun dokter dapat melaksanakan ibadah sholat tepat waktu. Perkecualian tentu pada kasus yang bersifat gawat darurat karena keselamatan jiwa merupakan hal yang perlu diupayakan secara optimal.

 

Selain sholat, terdapat hal-hal lain yang perlu diperhatikan oleh seorang muslim yaitu bahwa segala sesuatu yang dimakan atu dimasukkan ke dalam tubuh merupakan barang yang halal. Oleh karena itu, selama di rumah sakit sebaiknya kehalalan makanan dan obat perlu diperhatikan. Saat ini pengawasan kehalalan makanan dan obat masih menjadi kewenangan LPPOM MUI, dapur gizi yang ingin tersertifikasi halal harus melalui serangkaian pemeriksaan yang dilakukan oleh LPPOM MUI sebelum dikeluarkan sertifikat halal untuk dapur gizi tersebut. Walaupun sedikit jumlah obat yang tersertifikasi halal, alangkah baiknya rumah sakit memprioritaskan obat-obatan yang tersertifikasi halal untuk ketenangan para pasien muslim yang menggunakannya.

 

Alangkah indahnya apabila sebuah rumah sakit tidak hanya sebagai tempat untuk upaya pelayanan fisik tetapi juga sebagai tempat untuk merenungi dan memohon ampun untuk kehidupan sebelumnya, bersabar atas musibah yang dialaminya, bersyukur atas ni’mat yang telah diberikan dan bila sekiranya Allah SWT memanggil dalam keadaan husnul khotimah.

 

“Maka apakah kamu mengira, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main (saja), dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami?”

(QS. Al Mu’minun: 115).

 

Alloohu A’lam Bishowab.

 

Jika Bapak/Ibu ingin mendapatkan informasi mengenai pelayanan RS Al Islam Bandung, silahkan menghubungi Bagian Informasi di no tlp 022-7565588 ext. 705.

Semoga tulisan ini dapat bermanfaat… Rumah Sakit Al Islam Bandung Sahabat Anda Menuju Sehat Bermanfaat. Aamiin.


25/Nov/2019

PEMERIKSAAN SKOR KALSIUM DETEKSI DINI RISIKO JANTUNG KORONER

Dede Setiapriagung, dr, Sp.Rad, M.H.Kes

Dokter spesialis Radiologi di Instalasi Radiologi Rumah Sakit Al Islam Bandung

CT Scan kalsium merupakan test diagnostik yang dilakukan untuk mengukur tingkat risiko seseorang terkena penyakit jantung koroner [coronary artery disease]. Kalsium adalah satu mineral yang berperan penting dalam tubuh, kalsium ini tidak diproduksi oleh tubuh kita tetapi didapatkan dari makanan dan produk yang mengandung kalsium, seperti susu. Kalsium yang masuk ke dalam tubuh selain digunakan oleh tubuh, dalam jumlah kecil ada yang tertinggal dalam pembuluh darah dan dapat menimbulkan timbunan plak menyebabkan plak mengeras di dinding pembuluh darah terutama di pembuluh darah koroner jantung. Plak dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah koroner jantung sehingga aliran darah ke otot jantung [miokard] terhambat, akibatnya otot jantung tidak mendapat nutrisi dan oksigen yang dibutuhkan bahkan pada keadaan tertentu terjadi sumbatan total pembuluh darah koroner yang dikenal dengan serangan jantung.

Untuk deteksi dini risiko penyakit jantung koroner ini di RS Al Islam dilakukan pemeriksaan CT Scan kalsium skor dengan menggunakan pesawat MDCT 160  slice. CT scan kalsium ini tujuannya memeriksa dan menilai keberadaan kalsium dan timbunan kalsium di dinding pembuluh darah koroner jantung kemudian dihitung volumenya dan dibuat skor kalsium secara komputerisasi. Skor kalsium (coronary artery calcium score) adalah perhitungan jumlah penumpukan kalsium pada pembuluh darah koroner jantung yang dapat memprediksi risiko terjadinya penyakit jantung seperti penyakit jantung koroner (PJK) dan gagal jantung, sehingga penggunaan skor ini bermanfaat agar tata laksana pencegahan dapat segera dilakukan.

Secara umum pemeriksaan ini tidak memerlukan persiapan khusus, pemeriksaannya aman, nyaman dan cepat.  Pasien hanya berbaring terlentang di dalam pesawat MDCT Scan sekitar 10 menit. Selama pemeriksaan sebaiknya pasien tidak menggunakan barang-barang yang mengandung logam untuk menghindari gangguan pencitraan [artefak]. Risiko pemeriksaan ini sama dengan pemeriksaan sinar X lainnya [rontgen] yaitu radiasi sinar X akan tetapi kadarnya sangat sedikit.

Penilaian skor kalsium dihitung menurut formula Agaston yang dikorelasikan dengan usia, jenis kelamin dan etnis, dinilai skor kalsium dari tiap-tiap pembuluh darah koroner per cabang. Dihitung total skor kalsium dan dibuat skor: 0 [tidak ada plak kalsium], 1-10 [plak kalsium minimal], 11-100 [plak kalsium ringan], 101 – 400 [plak kalsium sedang], 401 atau lebih tinggi [plak kalsium berat]. Penilaian lain digunakan penilaian dengan persentil dikorelasikan dengan usia, jenis kelamin dan etnis.

Skor kalsium ini tidak menilai fungsi pembuluh jantung koroner, tetapi mengukur jumlah kalsium di dalam arteri koroner, karena bisa saja orang dengan skor kalsium yang tinggi, tetapi tidak terdapat iskemia [kurangnya aliran darah ke otot jantung] pada test stres. Hal ini bisa terjadi akibat adanya remodelling Glagovian, yaitu proses remodeling pada dinding pembuluh darah akibat tumpukan plak akan tetapi lumen pembuluh darah tidak menyempit. Walaupun demikian pada pasien dengan skor kalsium tinggi, sebaiknya dilakukan tata laksana pencegahan untuk penyakit jantung koroner karena mereka berada dalam risiko tinggi.

Pada pasien dengan nyeri dada, jika:  skor kalsium 0: perlu evaluasi penyebab nyeri dada dari luar jantung, jika skor kalsium 1 – 100: perlu dilakukan MSCT angiografi koroner, skor kalsium 101 – 400: perlu dilakukan CT angiografi koroner atau pencitraan fungsional untuk iskemia, seperti ekokardiografi stres, dan jika skor kalsium  > 400: perlu dilakukan pemeriksaan fungsional untuk iskemia atau angiografi koroner infasif.

Pemeriksaan skor kalsium ini bermanfaat untuk prediksi kasus penyempitan pembuluh darah koroner, menilai kategori risiko penyakit jantung koroner dan juga alat prediksi gagal jantung. Risiko serangan jantung meningkat dengan meningkatnya skor kalsium. Dibanding skor kalsium 0, skor kalsium yang lebih besar akan meningkatkan risiko terjadi serangan jantung atau kematian. Peningkatan skor kalsium dapat memprediksi kejadian gagal jantung, hal ini karena terdapat hubungan antara penyakit jantung koroner dan gagal jantung. Pada penyakit jantung koroner akan terjadi kerusakan otot jantung yang dapat berujung pada gagal jantung, bahkan pada beberapa kasus, gejala gagal jantung dapat menjadi keluhan pertama pada penyakit jantung koroner. Sebagai salah satu upaya pencegahan penyakit jantung koroner adalah pola makan yang baik. Allah SWT memberi peringatan di dalam Al Quran, “Maka hendaklah manusia itu memperhatikan makanannya” [QS ‘Abasa (80): 24]

Jika Bapak/ Ibu ingin mendapatkan informasi lebih lanjut tentang PEMERIKSAAN SKOR KALSIUM MEMAKAI PESAWAT MDCT 160 SLICE bisa diakses ke nomor telp (022)7565588 ext. 602 (Instalasi Radiologi).

Semoga tulisan ini bermanfaat, Rumah Sakit Al Islam Bandung Sahabat Anda Menuju Sehat Bermanfaat. Aamiin.

 


LOGO-PUTIH-compress

About Us :
RS Al Islam Bandung adalah Rumah Sakit milik Yayasan RSI KSWI Jawa Barat yang mempunyai visi "Menjadi Rumah Sakit Yang Unggul, Terpercaya dan Islami dalam Pelayanan dan Pendidikan"

RS Al Islam Bandung
Jl. Soekarno Hatta No. 644
Tel. (022) 7565588
Email : cs@rsalislam.com

Sertifikat

paripurna-2022-2026-4-11zon

Sertifikat Paripurna

Copyright by RS Al Islam Bandung 2021. All rights reserved.