12/Mar/2020

 

Peringatan Hari Ginjal Sedunia 12 Maret 2020

(Dokumentasi Promkes RS AL Islam Bandung)

Sahabat RSAI, tahukah kamu, Hari Ginjal Sedunia atau World Kidney Day setiap tahunnya diperingati setiap hari Kamis minggu kedua di bulan Maret. Pada tahun 2020 ini, Hari Ginjal Sedunia jatuh pada Kamis, 12 Maret 2020. Hari Ginjal Sedunia diperingati setiap tahunnya untuk mengkampanyekan pentingnya kesehatan pada, khususnya kesehatan ginjal pada masyarakat dengan tujuan untuk mengurani frekuensi dan dampak penyakit ginjal.

Untuk memperingati Hari Ginjal Sedunia yang jatuh pada Kamis, 12 Maret 2020 Rumah Sakit Al Islam Bandung mengkampanyekan kepada seluruh pengunjung Rumah Sakit Al Islam Bandung untuk  sama-sama jaga kesehatan ginjal kita. Caranya bagaimana? Simak tips berikut ini ya!

 

1. Menjaga cairan pada tubuh

Foto : Shuttershock

Mengkonsumsi banyak cairan dapat membantu ginjal agar dapat berfungsi dengan baik. Pastikan Sahabat RSAI mengkonsumsi 3-4 liter air dalam sehari ya. Apalagi jika Sahabat RSAI tinggal di tempat yang berudara panas atau aktif secara fisik, misalnya aktif berolahraga atau sedang melakukan pekerjaan yang melibatkan fisik seperti beres-beres rumah atau mengangkat barang yang berat, Sahabat RSAI bakalan butuh lebih banyak air dari biasanya untuk menggantikan cairan yang hilang lewat keringat.

2. Mengkonsumsi makanan sehat

Foto : Shuttershock

Sahabat RSAI, dengan diet yang seimbang, bakalan ngebantu Sahabat RSAI untuk mendapatkan semua mineral dan vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh dengan mengkonsumsi banyak bua-buahan, sayuran, biji-bijian seperti gandum, dan menghindari makanan yang mengandung terlalu banyak garam dan lemak. Dengan konsumsi makanan sehat, kerja ginjal juga akan lebih ringan, lho!

3. Berhenti merokok dan berhenti mengkonsumsi alkohol secara berlebihan

Foto : Shuttershock

Merokok dan mengkonsumsi alkohol dapat meningkatkan tekanan darah. Pada umumnya tekanan darah yang tinggi dapat menyebabkan terjadinya penyakit ginjal dan membuat kerja ginjal menjadi lebih keras dari biasanya

4. Berolahraga

Foto : Shuttershock

Melakukan olahraga minimal 30 menit setiap hari dapat memberikan dampak baik seperti meningkatkan kekuatan, stamina, dan energi. Mulailah olahraga dengan perlahan dan secara bertahap agar tubuh tidak mengalami kelelahan atau cedera serius

5. Lakukan pemeriksaan ginjal secara rutin

Foto : Dokumentasi RS Al Islam Bandung

Sahabat RSAI juga dapat melakukan pemeriksaan fungsi ginjal secara rutin bertujuan untuk dapat mendeteksi menurunnya fungsi ginjal ya.

 

Demikian tips yang dapat kami sampaikan kepada Sahabat RSAI ya, semoga tips ini dapat bermanfaat dan kesehatan ginjal Sahabat RSAI dapat terjaga selalu ya!


03/Mar/2020

 

Pemeriksaan Audiometri di THT

(Dokumentasi Promkes RS AL Islam Bandung)

Sahabat RSAI, tahukah kamu, setiap 3 Maret diperingati sebagai Hari Kesehatan Telinga dan Pendengaran sedunia yang diperingati untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan kesehatan telinga dan pencegahan gangguan pendengaran. Di Indonesia sendiri , Hari Kesehatan Telinga dan Pendengaran Nasional dicanangkan pada 3 Maret 2010 yang lalu oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Tahukah Sahabat RSAI, berdasarkan data yang dilansir oleh World Health Organization (WHO), saat ini diperkirakan ada 360 juta (5,3%) orang di dunia mengalami gangguan cacat pendengaran, 328 juta (91%) diantaranya adalah orang dewasa (183 juta laki-laki, 145 juta perempuan) dan 32 juta (9%) adalah anak-anak.

Sahabat RSAI, jagalah kesehatan telinga dan sistem pendengaran Sahabat RSAI ya dengan tips berikut ini:

 

 

1. Rutin Periksa ke Dokter

Selain harus rutin memeriksakan kesehatan tubuh, Sahabat RSAI juga harus rutin memeriksakan telinga dan sistem pendengarannya ke dokter ya! Semakin tua umur seseorang, semakin rentan ia terhadap gangguan pendengaran. Jika Sahabat RSAI mengalami keluhan pada sistem pendengarannya, atau ingin memeriksakan telinga secara rutin, silakan konsultasi dengan Dokter THT kita di Poliklik THT Rumah Sakit Al Islam Bandung ya!

 

2. Hindari Telinga dari Suara Keras

Foto : EDC Magazine

Sahabat RSAI, tahukah kamu, terlalu lama berada di lingkungan yang berisik bisa memengaruhi sistem pendengaran? Bahkan sampai menyebabkan ketulian? Jika terpaksa harus berada di lingkungan yang bising, seperti bekerja di pabrik, bandara atau pelabuhan, Sahabat RSAI dianjurkan untuk menggunakan pelindung telinga ya!

 

3. Hindari Penggunaan Earphone Secara Berlebihan

Foto : https://www.hearingcareswfl.com/

Aktivitas mendengarkan musik atau menonton film di gawai memang menyenangkan, tapi penggunaan earphone yang berlebihan dapat menyebabkan gangguan telinga. Supaya aman, penggunaan earphone jangan lebih dari satu jam ya!. Atur juga kuantitas volume suara agar tidak terlalu keras dan menyakiti telinga Sahabat RSAI ya!

 

Demikian tips yang dapat kami sampaikan kepada Sahabat RSAI ya, semoga tips ini dapat bermanfaat dan kesehatan telinga dan sistem pendengaran Sahabat RSAI dapat terjaga selalu ya!


12/Feb/2020

“ PEMAKAIAN GIGI TIRUAN PADA ANAK II”

drg. H.R. Ginandjar Aslama Maulid.

Staf Medis Gigi dan Mulut RS Al Islam

Firman Allah SWT, dalam surat  At Tin ayat 4 : “Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya”.

Seperti pada tulisan sebelumnya bahwa tanggalnya gigi secara premature pada anak penyebabnya adalah trauma, karies atau konginetal (kelainan bawaaan), sehingga membutuhkan gig tiruan dan atau alat  pada gigi anak. Syarat gigi tiruan pada anak:

  • Mudah dibersihkan
  • Mudah dilepas pasang
  • Harus dapat memperbaiki/ meningkatkan fungsi mengunyah, estetis dan kontur wajah
  • Lengkung rahang yang normal tidak terganggu pertumbuhannya
  • Ketebalan gigi tiruan tidak mengganggu fungsi bicara.

Gigi tiruan pada anak di dunia kedokteran gigi dikenal dengan istilah “Space Maintainer dan Space Regainer”. Yang dimaksud dengan space maintainer  adalah suatu alat yang bisa digunakan baik secara fixed/ cekat maupun removable/ lepasan yang dirancang/ didesign untuk mempertahankan ruang yang ada dalam lengkung rahang, dimana ruang ini disebabkan oleh gigi decidu/ susu/ sulung yang mengalami premature loss/ kehilangan dini gigi sulung (ompong)  dengan tujuan agar gigi tetangganya tidak mengalami displacement (kamus kedokteran gigi F. J.Harty). Dan tindakannya/ prosedurnya dilakukan pada saat gigi sulung tanggal dini dengan tujuan untuk mencegah hilangnya ruang/space dan meningkatkan perkembangan lengkung rahang (Rao, Arathi. Principles and practice of Pedodontics. Ed3. New Delhi:Jaypee,20012:143). Sedangkan Space Regainer  adalah alat yang digunakan untuk menggerakkan gigi  permanen yang mengalami displacement  agar kembali ke posisi  normal didalam lengkung rahang, sehingga ruang untuk erupsi  yang awalnya tertutup akibat pergerakkan gigi tersebut dapat terbuka  dan menyediakan ruang bagi benih gigi permanen yang akan erupsi. Jadi bilamana harus dilakukan tindakan Space Maintainer dan kapan harus dilakukan tindakan Space Regainer untuk putra putri bapak ibu, untuk tindakan dan penggunaan alat Space Maintainer  yaitu pada kasus dimana ruang tempat gigi permanen yang akan erupsi masih ada karena gigi tetangganya belum mengalami displacement. Sedangkan tindakan/ pemasangan alat Space regainer untuk kasus dimana ruang tempat gigi permanen yang akan erupsi sudah tidak ada karena telah terjadi displacement  dari gigi tetangganya.

Fungsi dari tindakan/ pemasangan gigi tiruan/ alat pada Space Maintainer  adalah mempertahankan ruang untuk erupsi  (gigi tetap/ gigi permanen yang akan muncul), sedangkan tindakan Space regainer upaya untuk mempersiapkan ruang untuk gigi permanen agar sesuai pada tempatnya.

Bagian / letak perbedaan tindakan pemasangan gigi tiruan ini hanya pada bagian alat/ gigi tiruan tersebut  ada U-Loop nya (besi yang berbentuk U)/ bagian yang terdapat diantara gigi tetangganya. Pada Space Maintainer  bagian U-Loop nya tidak terdapat spring atau per atau bentuk yang bisa diregangkan (karena fungsinya hanya untuk mempertahankan), tetapi pada Space Regainer bagian U-loop nya terdapat spring atau per atau bentuk alat yang bisa diregangkan karena fungsinya untuk menggeser atau menggerakkan gigi tetangganya agar didapat kembali ruang untuk pertumbuhan benih gigi permanen.

Adapun kapan waktu yang tepat harus dipasang Space Maintainer dan kapan terpasang alat Space Space regainer. Untuk pemasangannya sebagai berikut: Space Maintainer   waktu pemasangannya yaitu segera setelah gigi tanggal/ premature loss (orthodontic preventif), lain halnya dengan Space Regainer  pemasangannya lebih dari 6 bulan setelah gigi tanggal (orthodontic Interseptif).

Space Maintainer  ada 2 macam yaitu   Space Maintainer  lepasan yang dapat di lepas dan dipasang oleh anak atau dibantu orang tuanya (seperti hal nya gigi tiruan/ gigi palsu) dan    Space Maintainer  Permanen hanya dokter gigi lah   yang dapat melepas dan memasang kembali. Begitupun dengan  Space Regainer sama seperti halnya   Space Maintainer  ada 2 macam yang bisa lepas pasang oleh pasien sendiri (Space Regainer lepasan) dan ada yang harus oleh dokter gigi dilepas dan dipasang kembali (Space Regainer permanen).

Bilamana gigi tetap pengganti sudah erupsi sempurna,maka alat lepasan tersebut tidak berguna lagi. Jadi prinsipnya alat lepasan tersebut dipakai selama gigi tetap pengganti belum tumbuh/muncul/erupsi. Fungsi alat lepasan tersebut lebih tepat disamping membantu proses pengunyahan / estetik ( khusus gigi depan), juga untuk mempertahankan ruangan gigi yang ompong supaya ruangan tidak menyempit akibat pergeseran gigi yang masih tinggal dan menahan gigi lawan spy tidak memanjang/turun kearah gigi yang ompong,juga untuk menyesuiakan ruangan yang diperlukan untuk gigi tetap penggantinya.

Perlu diketahui juga oleh bapak ibu terutama yang memiliki putra putri dalam masa pertumbuhan gigi tetap/ permanen bahwa tahapan pembentukan gigi  tetap sebagai berikut:

Gigi seri tengah rahang bawah 6 – 7 tahun dan rahang atas 7 – 8 tahun. Gigi seri samping rahang bawah 7 – 8 tahun dan rahang atas 8 -9 tahun. Gigi taring rahang bawah 9 -10 tahun dan rahang atas 11 – 12 tahun. Geraham kecil pertama rahang bawah 10 -12 tahun dan rahang bawah 10 -11 tahun. Geraham gigi kecil kedua rahang bawah 11 – 12 tahun dan rahang atas 10 – 12 tahun. Geraham besar pertama  rahang bawah 6 – 7 tahun dan rahang atas 6 – 7 tahun. Geraham besar kedua rahang bawah 11 – 13 tahun dan rahang atas 12 – 13 tahun. Geraham ketiga (terakhir) rahang bawah  dan atas sama pada usia 17 – 21 tahun. Dengan mengetahui pertumbuhan gigi tetap, bapak ibu dapat sejak dini menjaga dengan perawatan atau konsultasi kepada ahlinya agar gigi putra putri bapak ibu  dapat terjaga tetap tumbuh dengan baik dan tampak indah karena gigi putra putri ibu rapi secara estetik. Seperti hal nya tersurat dalam firman Allah swt pada tulisan ini.

Jika Bapak/ Ibu ingin mendapatkan informasi lebih lanjut tentang pemeriksaan Gigi dan Mulut dapat diakses ke nomor telp (022)7565588 ext. 3212. 3214,3215 (Klinik Gigi dan Bedah Mulut)

Semoga tulisan ini bermanfaat Rumah Sakit Al Islam Bandung Sahabat Anda Menuju Sehat Bermanfaat. Aamiin.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


05/Feb/2020

MEDICAL CHECK UP SEDERHANA

Guntur Septapati., dr., MMRS

Kepala Bidang Informasi dan Pemasaran

Rumah Sakit Al Islam Bandung

Kesehatan merupakan anugrah yang Allah SWT berikan buat kita yang harus kita syukuri, betapa nikmat sehat itu terkadang baru terasa ketika kita sedang sakit, saat sehat sering kali kita lupa untuk bersyukur sehingga kita kurang memperhatikan faktor-faktor yang dapat meningkatkan derajat kesehatan kita ataupun kita lupa sehingga mengerjakan hal-hal yang justru dapat berpotensi mengganggu kesehatan kita.  Rasullah SAW bersabda” Dua kenikmatan yang sering dilupakan oleh kebanyakan manusia adalah kesehatan dan waktu luang”.

Dalam nilai-nilai Islam hampir sebagian besar ayat Al-Qur’an mau pun hadist Rasulullah SAW yang terkait dengan kesehatan lebih berorientasi kepada pencegahan (preventif), 15 abad yang lalu islam sudah mengajarkan agar kita senantiasa menjaga kebersihan (thaharah) mulai dari kebersihan (hygiene) pribadi semisal ber-siwak (menggosok gigi), mandi, berwudhu, cuci tangan (hand hygiene), istinja (membersihkan kotoran/najis). Islam pun sangat memperhatikan kebersihan  dan kelestarian lingkungan dimana tempat kita bernaung.

Islam juga mengajarkan kita supaya menjaga kebugaran diri dengan berolah raga baik memanah, berenang atau pun berkuda, terkadang Rasullah SAW mengajak berlari istri atau sahabat nya atau bahkan bergulat.

Dari Jabir bin Abdillah radhiyallahuanhu bahwa Rasulullah SAW bersabda,”Segala sesuatu yang di dalamnya tidak mengandung dzikrullah merupakan perbuatan sia-sia, senda gurau, dan permainan, kecuali empat (perkara), yaitu senda gurau suami dengan istrinya, melatih kuda, berlatih memanah, dan mengajarkan renang.” (HR. An-Nasa’i)

Dalam hal menjaga makanan islam mengharuskan kita memakan makanan yang halal dan thoyyib (baik) serta tidak berlebih-lebihan, Rasulullah bersabda :

Tidak ada bejana yang diisi oleh manusia yang lebih buruk dari perutnya, cukuplah baginya memakan beberapa suapan sekedar dapat menegakkan tulang punggungnya (memberikan tenaga), maka jika tidak mau, maka ia dapat memenuhi perutnya dengan sepertiga makanan, sepertiga minuman dan sepertiga lagi untuk nafasnya.”(hadist Hasan: Diriwayatkan oleh Ahmad (IV/132),IbnuMajah(no.3349),al-Hakim(IV/121).
Dalam upaya pencegahan terhadap suatu penyakit selain menjaga diri juga sebaiknya kita rutin melakukan pemeriksaan terhadap kesehatan kita dengan MCU (medical check up) sehingga dapat mendeteksi secara dini bila ada gangguan kesahatan. Namun terkadang persepsi dalam benak masyarakat kita untuk melakukan MCU itu mahal atau berbiaya tinggi. Melihat kecenderungan penyakit saat ini yang sebagian besar didominasi kelainan pembuluh darah jantung dan otak (cerebrovascular deseases), terutama penyakit jantung koroner dan serangan stroke.

Ada beberapa pemeriksaan sederhana yang dapat kita lakukan, hal ini terkait dengan faktor-faktor risiko terhadap timbulnya penyakit atau kelainan pembuluh darah jantung dan otak, antara lain kebiasaan merokok, obesitas (kegemukan), hipertensi dan kencing manis (diabetes mellitus).

Untuk menilai faktor kegemukan kita dapat menilai dari BMI (body mass indeks) yaitu dengan mengukur tinggi badan dan berat badan kita, kemudian dihitung menggunakan rumus  BMI = BB (kg) / TB(meter)2 dimana nilai normal BMI berkisar 18,5 sd 22,9 (kg/m2), bisa juga dengan mengukur berat badan ideal yaitu (TB – 100 ) dikurangi 10% nya. Dan yang lebih sederhana lagi dengan mengukur lingkar perut yang menandakan adanya obesitas sentral dimana nilai normal lingkar perut laki-laki kurang dari atau sama dengan 90 cm dan wanita kurang dari atau sama dengan 80 cm.

Kemudian kita dapat memanfaatkan fasilitas kesehatan disekitar kita misalnya puskesmas atau posyandu untuk membantu mengukur tekanan darah kita dan pemeriksaan gula darah sewaktu dengan biaya yang sangat terjangkau. Nilai tekanan darah normal yaitu tekanan darah sistolik kurang dari atau sama dengan 120 mmHg serta tekanan diastolik  dan atau kurang dari atau sama dengan 80 mmHg. Adapun nilai normal gula darah sewaktu kurang dari 140 mg/dl

Dengan demikian kita dapat mengetahui status kesehatan kita dengan menilai faktor-faktor risiko yang kita miliki melalui MCU sederhana sehingga kita dapat merencanakan upaya pencegahan lebih dini.

Namun apabila sudah timbul gejala penyakit misalnya mudah lelah, kesemutan, nyeri dada hilang timbul, atau ada gejala awal gangguan neurologis seperti kelemahan anggota gerak, bicara rero, wajah tidak simetris, sebaiknya segera diperiksakan ke dokter atau rumah sakit untuk dinilai lebih jauh dengan menggunakan alat-alat diagnostic yang lebih spesifik, misalnya perekaman jantung (EKG), pemeriksaan treadmill, USG jantung, CT Angio, MSCT kepala dan lain-lain.

Demikian tips sederhana untuk MCU  yang dapat kita lakukan sendiri,. Jika Bapak/ Ibu ingin mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai MCU lanjutan dapat menghubungi Medical Check Up Center RS AL Islam Bandung di (022) 7565588 ext 3350.

Semoga tulisan ini bermanfaat, Rumah Sakit Al Islam Bandung Sahabat Anda Menuju Sehat Bermanfaat. Aamiin.

 


05/Feb/2020

“ PEMAKAIAN GIGI TIRUAN PADA ANAK ”

drg. H.R. Ginandjar Aslama Maulid.

Staf Medis Gigi dan Mulut RS Al Islam

 

Dari Abu Hurairah ra.bahwasanya Rasulullah saw bersabda: “Seandainya aku tidak khawatir untuk mempersulit ummatku niscaya aku perintahkan mereka untuk bersiwak (bersugi/ membersihkan gigi) setiap akan mengerjakan shalat” (HR. Bukhari dan Muslim).

Dan seperti halnya dalam surat  At Tin ayat 4 : “Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya”.

Kesehatan merupakan bagian terpenting dalam kehidupan manusia, baik secara rohani maupun jasmani. Salah satu kondisi kesehatan manusia  yang harus dijaga adalah  kebersihan gigi. Terutama pada anak-anak yang sejak dini sudah diperkenalkan bagaimana menjaga kesehatan gigi dan rongga mulut, sehingga tetap terjaga keutuhan dan kebersihan gigi geligi mereka sejak usia dini.

Gigi adalah salah satu bagian tubuh yang harus diperhatikan dengan baik, terutama pada periode gigi sulung. Pada anak-anak, jenis / penyebab kehilangan gigi sulung biasanya diakibatkan oleh trauma (benturan/ terjatuh),kerusakan gigi / karies yg luas dan congenital (bawaan). Kerusakan pada gigi mengakibatkan gangguan pada proses pengunyahan bahkan tidak sedikit yang menimbulkan rasa sakit karena gigi bolong dll. Kondisi ini akan berpengaruh dalam proses mengunyah makanan, makanan sebelum ditelan harus melalui proses pengunyahan di dalam rongga mulut dengan gigi geligi, agar proses tersebut  berjalan  baik harus disertai  perawatan dan pemeliharaan yang optimal dari gigi dan mulut tersebut,dengan mengajarkan sejak dini  anak-anak disiplin menggosok gigi setelah makan dan sebelum tidur malam, hal ini terutama yang mengakibatkan karies yang luas pada anak-anak. Kerusakan yang terjadi akibat faktor-faktor tersebut tadi pada gigi jika dibiarkan dapat menyebabkan gigi tanggal sebelum waktunya dan akan diikuti adanya perubahan dan fungsi pada gigi dan mulut.

Tanggalmya gigi sulung secara dini pada anak, dapat menimbulkan migrasi gigi disebelahnya (gigi tetangga)  sehingga akan mengakibatkan gigi tetangga mengisi ruang kosong gigi sulung yang tanggal tersebut dan lambat laun akan mengakibatkan maloklusi (bentuk hubungan rahang atas dan bawah yang menyimpang dari bentuk standar/ karena gigi berantakan, selain itu lengkung gigi tidak berkembang secara optimal, bahkan dapat mengakibatkan panjang lengkung rahang dan berubahnya oklusi gigi (perubahan hubungan permukaan gigi geligi pada rahang atas (maksila) dan rahang bawah (mandibula)). Akibat lain adalah misartikulasi konsonan pada pengucapan (s), (z), (v), (f) serta tampilan estetis yang mengakibatkan rasa malu/ minder.

Untuk mengatasi hal tersebut diatas Klinik Gigi Rumah Sakit Al Islam Bandung dapat menjadikan solusi agar permasalahan-permasalahan yang dialami buah hati anda sehubungan dengan tanggal premature gigi pada anak-anak, dapat teratasi dengan baik agar tidak terjadi hal-hal yang membuat pertumbuhan gigi putra putri anda terganggu sehingga berdampak sampai dewasa.

Sebagaimana diketahui bersama bahwa fungsi gigi tiruan adalah untuk membantu pengunyahan (mastikasi), estetik, menahan kedudukan/posisi gigi yang masih sehat supaya tidak bergeser ke tempat yang ompong,menahan otot wajah,mencapai keseimbangan beban kunyah dalam upaya  menahan kedudukan fungsi sendi rahang (TMJ=temporo mandibular joint), fungsi fonetik/bicara.             Pembuatan dan pemakaian gigi tiruan sampai saat ini hanya sebatas  pada orang tua /  dewasa muda, padahal pemakaian gigi tiruan pada anak2 usia muda ( masih dalam periode pertumbuhan/perkembangan aktif ), sangat  dianjurkan. Hal ini diperlukan supaya tidak mengganggu periode pergantian gigi susu/ sulung ke gigi dewasa/tetap dan tidak mengganggu pertumbuhan/perkembangan rahang secara alami. Pembuatan gigi tiruan lepasan pada anak harus memperbaiki fungsi pengunyahan,estetik dan kontur wajah. Tidak mengganggu pertumbuhan lengkung rahang yg normal. Ketebalan gigi tiruan tidak mengganggu fungsi pengucapan / bicara. Mudah dibuka pasang, mudah dibersihkan,memberikan kenyamanan saat dipakai (namun adakalanya gigi tiruan,tidak akan senyaman gigi asli ),yang terpenting pasen harus mengetahui fungsi gigi tiruan & kelebihan/kekurangan serta disiplin dalam pemakaian. Umumnya orang tua yg memiliki putra/i yang masih muda/belia,tidak/kurang mengetahui kepentingan/kegunaan gigi tiruan pada anak2 mereka.    Selain kerusakan gigi anak-anak,sangat perlu diperhatikan oleh para orang tua adalah periode  pergantian gigi susu / sulung ke gigi tetap / permanen.

Oleh karena itu, sangat dianjurkan bila anak-anak usia pertumbuhan / perkembangan yg masih terdapat gigi geligi campuran ( usia dibawah 10-12    tahun ) yang memiliki gigi ompong karena pencabutan sebelum waktu nya / copot karena terjatuh / benturan keras, segera membuat gigi tiruan lepasan yang bisa dibuka pasang pasen / tidak bisa dilepas (permanent), hanya dokter gigi nya yang bisa melepas , di dunia kedokteran gigi dikenal dengan nama “SPACE MAINTENER dan SPACE REGAINER”.

Jika Bapak/ Ibu ingin mendapatkan informasi lebih lanjut tentang pemeriksaan Gigi dan Mulut dapat diakses ke nomor telp (022)7565588 ext. 3212. 3214,3215 (Klinik Gigi dan Bedah Mulut)

Semoga tulisan ini bermanfaat Rumah Sakit Al Islam Bandung Sahabat Anda Menuju Sehat Bermanfaat. Aamiin.

 

 

 

 

 

 


LOGO-PUTIH-EDIT

About Us :
RS Al Islam Bandung adalah Rumah Sakit milik Yayasan RSI KSWI Jawa Barat yang mempunyai visi "Menjadi Rumah Sakit Yang Unggul, Terpercaya dan Islami dalam Pelayanan dan Pendidikan"

RS Al Islam Bandung
Jl. Soekarno Hatta No. 644
Tel. (022) 7565588
Email : cs@rsalislam.com

Sertifikat

Copyright by RS Al Islam Bandung 2021. All rights reserved.