HYSTERO-SALPHYNGOGRAPHY (HSG), TINDAKAN UNTUK MENINGKATKAN PELUANG KEHAMILAN
Hj. Ira Safitri, dr, Sp.Rad. (K), RI, M.Kes
Staf Medis di Instalasi Radiologi: Konsultan Subspesialis Radiologi Intervensi
Allah swt berfirman dalam Al Qur’an surat Al Mu’minun (23): 12-14 yang artinya” Dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia dari saripati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami menjadikannya air mani (yang tersimpan) dalam tempat yang kokoh (RAHIM). Kemudian air mani itu Kami jadikan sesuatu yang melekat, lalu sesuatu yang melekat itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian, Kami jadikannya makhluk yang (berbentuk) lain. Maha suci Allah, Pencipta yang paling baik”.
Salah satu keutamaan wanita adalah dikaruniai kemuliaan oleh Allah swt sebagai ibu yang mengandung dan melahirkan anak-anaknya. Wanita dalam tubuhnya memiliki rahim, tempat berlindung janin hingga lahir ke dunia. Rahim merupakan organ reproduksi wanita yang sangat penting dalam proses memiliki keturunan. Wanita yang telah menikah dan pasangannya tentu sangat ingin memiliki anak, akan tetapi beberapa pasangan yang telah menikah lebih dari setahun bahkan bertahun-tahun terkadang belum juga memiliki anak, tentunya ikhtiar bagi pasutri ini haruslah dilakukan semaksimal mungkin tentunya diiringi doa dan yakin akan taqdir Allah SWT sebagai Sang Khalik yang menciptakan manusia dan memberikan rizki pada seluruh makhluk ciptaan-Nya.
Organ reproduksi wanita sangatlah unik dan kokoh, sehingga mampu mengandung bayi selama berbulan-bulan hingga lahir ke dunia, seperti halnya firman Allah swt dalam Al Qur’an surat Al Mursalat (77): 21 yang artinya “kemudian Kami letakkan ia dalam tempat yang kokoh yaitu (RAHIM)”. Proses pembuahan yang terjadi dalam organ reproduksi wanita di mulai dari saat ovulasi (masa subur) dimana sel telur (ovum) dilepaskan dari indung telur (ovarium) untuk kemudian memasuki saluran telur (tuba fallopii) kiri atau kanan, disaluran telur inilah terjadi pembuahan jika ada sperma yang datang untuk bertemu dengan sel telur. Masa ovulasi pada wanita umumnya hanya terjadi sekali dalam sebulan dan satu sel telur dilepaskan saat ovulasi, ovum ini berumur sekitar 24 jam, artinya jika tidak bertemu dengan sperma dalam 24 jam sel telur akan mati, sehingga tidak terjadi pembuahan atau fertilisasi. Pembuahan juga bisa terjadi oleh penyebab lain, yaitu adanya masalah telur berupa sumbatan sehingga ovum tidak bisa melewati saluran telur demikian juga sperma sehingga tidak terjadi pembuahan. Demikian pentingnya peran saluran telur atau tuba fallopii dalam proses pembuahan maka bagi pasutri yang kesulitan memiliki anak tentunya harus memastikan kondisi saluran telur sang istri. Dalam dunia medis terdapat pemeriksaan khusus untuk mengetahui kondisi saluran tuba fallopii yang disebut sebagai Hysterosalphyngography (HSG).
Hysterosalphyngography (HSG) adalah suatu pemeriksaan radiologi menggunakan fluoroscopy dan media kontras (selang kateter dengan pemberian cairan kontras) untuk mengetahui kondisi rahim berikut saluran tuba fallopii kiri dan kanan. Pemeriksaan ini biasanya disarankan dilakukan bagi pasangan suami istri yang telah menikah lebih dari setahun namun belum juga memiliki anak, sedangkan kondisi suami normal, atau tidak terdapat kelainan pada kuantitas dan kualitas sperma. Pemeriksaan HSG dilakukan pada hari ke 9-13 dari haid pertama, disaat kondisi dinding rahim dalam keadaan tipis. Sebelum melakukan HSG ada beberapa persiapan yang harus dilakukan, meliputi beberapa hal berikut:
1.Pasien tidak melakukan hubungan suami istri sebelum melakukan HSG (3 hari sebelum pemeriksaan).
- HSG dilakukan dihari ke 9-13 dari hari haid pertama, karena itu sebaiknya pasien mencatat secara teratur jadwal haid setiap bulannya atau minimal 3 hari setelah selesai haid.
- Sebaiknya pasien telah menjalani pemeriksaan USG terlebih dahulu untuk mengetahui kondisi rahim karena terkadang bisa terdapat tumor didalam rahim yang menghalangi masuknya kateter HSG /selang kecil yang digunakan untuk pemeriksaan HSG sehingga pemeriksaan tidak dapat dilakukan.
4.Saat hari pemeriksaan pasien akan dijelaskan tentang prosedur tindakan dan dimintai persetujuan pelaksanaan tindakan atau inform consent.
Pemeriksaan HSG sendiri merupakan pemeriksaan radiologi khusus yang biasanya aman dilakukan, akan tetapi ada beberapa efek yang mungkin timbul saat pemeriksaan HSG yang paling sering adalah rasa nyeri saat dimasukkan media kontras atau cairan melalui selang kecil, akan tetapi efek ini hanya bersifat sementara dan dapat diatasi dengan pemberian obat penghilang nyeri/analgetik. Resiko lain yang jarang terjadi adalah alergi terhadap media kontras (cairan) yan dimasukkan tersebut, akan tetapi masalah ini juga dapat diatasi dengan pemberian obat-obatan yang telah disediakan. Meskipun HSG adalah tindakan diagnostik akan tetapi beberapa penelitian menunjukkan adanya peningkatan pasien yang hamil setelah menjalani pemeriksaan HSG, menurut penulis hal ini mungkin terjadi pada kasus-kasus sumbatan ringan, dimana dengan tindakan HSG dengan cara memasukkan cairan kontras ternyata juga dapat membukakan sumbatan ringan tadi, kasus seperti ini cukup sering penulis temukan di RSAI, dengan teknik khusus, setelah dilakukan HSG kemudian pasien hamil. Dengan tindakan ini berharap semoga Allah swt mengabulkan iktiar bapak ibu pasutri dan mentakdirkan diberikan keturunan yang baik seperti firman Allah swt diawal tulisan ini.
Jika Bapak/ Ibu ingin mendapatkan informasi lebih lanjut tentang pemeriksaan HYSTERO-SALPHYNGOGRAPHY (HSG) bisa diakses ke nomor telp (022)7565588 ext. 602 (Instalasi Radiologi). Dan bapak/ ibu ingin berkonsultasi langsung dengan dokter silahkan datang ke Klinik NS (Nuurush Shaalihat) hari Senin jam 16:00, Rabu jam 10:00 dan Sabtu jam 14:00 – 16:00.
Semoga tulisan ini bermanfaat, Rumah Sakit Al Islam Bandung Sahabat Anda Menuju Sehat Bermanfaat. Aamiin.