13/Jul/2019

Bismillah..
Assalamu’alaikum

Info Lowongan Pekerjaan

1. Tenaga Teknis Kefarmasian
-. Pendidikan Min D3 Farmasi
– IPK min 3.00
– Memiliki STR
– Domisili Bandung
– Memiliki Pengalaman kerja di RS

2. Fisioterapis
– Pendidikan Min D3 Fisioterapis
– Memiliki STR/Keterangan sedang proses
– IPK min 3.00
– Domisili Bandung
– Diutamakan Perempuan
– Memiliki pengalaman kerja

3. Perawat
– Pendidikan terakhir D3 Keperawatan
– Memiliki STR/Keterangan sedang proses
– IPK min 3.00
– Domisili Bandung
– Diutamakan Laki-laki
– Memiliki pengalaman kerja di RS

4. Perawat Gigi
– Pendidikan Min D3 Keperawatan Gigi
– Memiliki STR/Keterangan sedang proses
– IPK min 3.00
– Domisili Bandung
– Memiliki pengalaman kerja

5. Pelaksana Media Informasi
– Pendidikan Min D3/S1 Fikom
– Menguasai Corel/aplikasi Desain Grafis
– IPK min 3.00
– Domisili Bandung
– Diutamakan Laki-laki
– Memiliki pengalaman kerja

Berkas lamaran dikirim paling lambat tanggal 22 Juli 2019

Silahkan kirim via email ke susy.handayani@alislamhospital.com

Jazakumullah Khayr
Wassalamu’alaikum


26/Jan/2019

Bismillaahirrahmaanirrahiiim.

Dispepsia merupakan suatu kondisi dimana penderita merasakan nyeri atau rasa tidak nyaman pada perut bagian atas, atau dada. Biasanya penderita sering merasa seperti adanya gas, perasaan penuh atau rasa sakit dan/atau rasa terbakar di perut.

Munculnya rasa nyeri pada dispepsia, bisa disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya:

  1. Menelan udara (aerofagi);
  2. Regurgitasi (alir balik, refluks) asam dari lambung;
  3. Iritasi lambung (gastritis);
  4. Ulkus gastrikum atau ulkus duo denalis;
  5. Kanker lambung;
  6. Peradangan kandung empedu (kolesistitis);
  7. Intoleransi laktosa (ketidakmampuan mencerna susu dan produknya);
  8. Kelainan gerakan usus;
  9. Kecemasan atau depresi.

Rasa tidak nyaman pada perut biasanya disebabkan oleh berlebihnya volume asam lambung. Asam lambung adalah zat yang dihasilkan untuk mencerna, jika perut kosong atau jika produksi asam lambung berlebih sehingga jumlahnya tidak sesuai dengan jumlah zat yang dicerna, maka dapat menyebabkan luka pada permukaan lambung.

Nyeri dan rasa tidak nyaman pada perut atas atau dada, bisa juga disertai dengan serdawa dan suara usus yang keras. Pada beberapa penderita dispepsia, makan dapat memperburuk nyeri. Sedangkan pada penderita yang lain, makan bisa mengurangi nyeri yang dirasakan. Gejala lain meliputi, nafsu makan yang menurun, mual, sembelit, diare dan flatulensi (perut kembung).

Jika keluhan terus dibiarkan, maka luka yang terjadi dapat berlanjut sampai ke bagian dalam lambung. Sehingga menyebabkan lambung menjadi berlubang dan akhirnya terjadi pendarahan dan kanker lambung.

Kita tentu tidak ingin mengalami hal itu, kalaupun terlanjur menderita dispepsia, kita wajib merawatnya agar kondisi tidak semakin buruk. Berikut uraian cara perawatan dan pencegahannya:

  1. Makan dengan porsi kecil tapi sering. Contohnya, biskuit dan roti;
  2. Menghindari alkohol dan kopi;
  3. Menghindari makanan yang merangsang lambung. Contohnya, cabe, cuka, sambal, ketan dan sebagainya;
  4. Hindari rokok;
  5. Makan teratur sesuai dan tepat waktu;
  6. Istirahat cukup;
  7. Menghindari stres;
  8. Minum obat bila sakit mag kambuh. Bila harus minum obat karena suatu penyakit, misalnya sakit kepala, gunakan obat secara wajar sehingga tidak mengganggu fungsi lambung.

Kunyit bisa membantu meredakan gejala dispepsia. Cara mengolahnya, dua rimpang kunyit seukuran ibu jari, dicincang lalu campurkan dengan ± 1,5 gelas air, lalu rebus hingga mendidih dan biarkan sampai volume air berkurang menjadi satu gelas. Kemudian disaring dan diminum tiga kali sehari sampai nyeri lambung menghilang. Jika terasa pahit, rebusan kunyit tersebut bisa ditambahkan gula merah atau madu.

Hindari mengonsumsi kunyit berlebihan. Sebab akan menjadikan kandung empedu kosong. Sehingga sistem pencernaan terganggu. Saat yang tepat untuk mengonsumsi kunyit sebagai obat nyeri lambung, yaitu saat konsentrasi asam lambung cenderung berlebihan. Jika asam lambung sudah dalam batas wajar, ditandai dengan hilangnya nyeri dan mual, maka pengobatan segera dihentikan.


24/Jan/2019

Saat bayi semakin aktif, ia membutuhkan energi yang lebih banyak dari yang ia dapatkan melalui Air Susu Ibu (ASI). Aktifitas bayi akan meningkat sesuai perkembangan tubuhnya. Mengangkat dadanya dari lantai, berguling atau belajar duduk, akan menimbulkan nafsu makan yang lebih besar dari biasanya. Artinya, ia membutuhkan asupan lain selain ASI yang dapat mendukung aktivitasnya.

Pemberian makanan tambahan kepada bayi, dapat mengembangkan kemampuan untuk menerima bermacam-macam makanan dengan berbagai rasa dan bentuk. Selain itu, bayi bisa mengembangkan kemampuannya untuk mengunyah dan menelan makanan; mencoba adaptasi terhadap makanan yang mengandung kadar energi yang tinggi serta melengkapi zat gizi yang mulai berkurang.

Kapan makanan tambahan diberikan?

Makanan tambahan sebaiknya diberikan kepada bayi pada saat ia berusia 6 bulan. Berikut pola pemberian makanan tambahan pada bayi usia 0 – 2 tahun:

  • 0 – 6 bulan : ASI (sekehendak)
  • 6 – 8 bulan : ASI (sekehendak); buah (1 kali); bubur susu (2 kali)
  • 8 – 10 bulan : ASI (3 – 4 kali); buah (1 kali); nasi tim saring (3 kali)
  • 10 – 12 bulan : ASI (3 – 4 kali); buah (1 kali); nasi tim (3 kali)
  • 12 – 24 bulan : ASI (2 – 3 kali); buah (1 kali); nasi tim/makanan kaleng (3 kali); makanan kecil (1 kali)

Jenis makanan tambahan bisa berupa buah-buahan atau makanan lunak dan lembek. Pisang, pepaya, jeruk dan tomat merupakan buah-buahan yang cocok sebagai makanan tambahan bayi. Berikut cara membuat dan memberikan makanan tambahan kepada bayi:

1. Nasi Tim

– Bahan

  • Beras 20gr
  • Ikan atau daging 1 potong
  • Tempe atau tahu 1 potong
  • Sayur 25gr
  • Air 800ml

– Cara membuatnya

  • Beras dimasak di dalam panci dengan air yang telah disediakan, bahan yang lain (selain sayur) dicuci dan dicincang kemudian dimasukan ke dalam rebusan beras tadi;
  • Cuci dan potong sayur kemudian dimasukan ke dalam rebusan jika sudah lunak;
  • Sesudah mendidih, aduk dan dimasak terus hingga kental dan matang
  • Buah-buahan:

2. Pisang

  • Pilihlah pisang yang benar-benar matang. Bisa dengan pisang ambon, pisang raja dan sebagainya;
  • Pisang dicuci dengan air bersih;
  • Pasang alas dada anak;
  • Buka kulit pisang sedikit demi sedikit secara memanjang, agar bagian buahnya tidak tersentuh tangan;
  • Keriklah sedikit demi sedikit dengan sendok kecil yang dicuci dengan air panas;
  • Berikan sedikt demi sedikit sampai bayi mau makan dan mau mengunyah;
  • Setelah bayi selesai makan, beri air matang untuk membilas mulutnya;
  • Bersihkan mulut bayi serta peralatan makan yang telah digunakan.

3. Pepaya

  • Pilihlah pepaya yang masak dan dagingnya berwarna merah dan cuci dengan air bersih;
  • Potong kira-kira 3 – 5 cm, kupas pepaya kemudian dicuci dengan air matang;
  • Ambil saringan kawat yang halus, kemudian saring pepaya dengan digilas menggunakan sendok yang telah dicuci dengan air matang;
  • Tampung pepaya yang keluar dari saringan dengan mangkuk;
  • Berikan sedikit-sedikit kepada bayi;
  • Berikan sedikt demi sedikit sampai bayi mau makan dan mau mengunyah;
  • Setelah bayi selesai makan, beri air matang untuk membilas mulutnya;
  • Bersihkan mulut bayi serta peralatan makan yang telah digunakan.

4. Jeruk

  • Pilih jeruk yang manis dan cuci dengan air panas;
  • Jeruk dipotong menjadi dua bagian;
  • Peras dengan perasan jeruk yang telah disiram air panas;
  • Air jeruk disaring dan diencerkan dengan air matang untuk pertamakalinya;
  • Berikan sedikt demi sedikit kepada bayi;
  • Setelah selesai, beri air matang untuk membilas mulutnya;
  • Bersihkan mulut bayi serta peralatan yang telah digunakan.

5. Tomat

  • Pilih tomat yang agak besar dan matang;
  • Rendam dengan air panas selama 5 menit;
  • Buang kulit dengan cara ditekan menggunakan sendok;
  • Tampung perasan dakam mangkuk;
  • Pemberian pertama, encerkan dengan air matang dan beri gula pasir sedikit;
  • Berikan sedikit demi sedikit kepada bayi;
  • Setelah selesai, beri air matang untuk membilas mulutnya.

18/Jan/2019

Diabetes Mellitus merupakan suatu penyakit kronik yang kompleks, melibatkan kelainan metabolisme karbohidrat, protein dan lemak, serta berkembangnya komplikasi pembuluh darah besar, pembuluh darah kecil dan syaraf.

 Hipoglikemi

Hipoglikemi merupakan suatu kondisi dimana terjadi penurunan kadar gula darah dari batas normal / < 60 mg/dL.

Ada beberapa penyebab terjadinya hipoglikemi, diantaranya:

  • Dosis insulin yang diberikan terlalu besar dari jumlah yang sebenarnya dibutuhkan;
  • Makanan yang dimakan terlalu sedikit (terlambatnya jam makan atau tidak makan sama sekali) atau terlambatnya pengosongan lambung;
  • Aktifitas fisik terlalu berat;
  • Stres emosional;
  • Muntah, diare atau penurunan penyerapan makanan diusus.

Tanda dan Gejala Hipoglikemi

  • Pusing
  • Lemas
  • Gemetar
  • Keringat dingin
  • Lapar
  • Kesemutan
  • Pucat
  • Peningkatan denyut nadi, dan denyut nadi teraba kecil
  • Penurunan kesadaran
  • Pandangan kabur
  • Rasa tebal pada bibir dan lidah

Penatalaksanaan Hipoglikemi

  • Berikan gula yang dapat diserap dengan cepat. Diantaranya teh manis, ½ cangkir jus buah dan/atau biskuit;
  • Bila ada penurunan kesadaran segera bawa ke rumah sakit untuk segera diberikan dekstrose.

 

Hiperglikemi

Hiperglikemi merupakan kondisi adanya peningkatan gula darah hingga > 110 mg/dL atau > 140 mg/dL gula darah 2 jam setelah makan. Asupan makan yang melebihi aturan diet, biasanya menjadi penyebab hiperglikemi.

Tanda dan Gejala Hiperglikemi

  • Sering lapar
  • Sering kencing
  • Sering haus
  • Tubuh terasa lemah
  • Mulut dan kulit kering
  • Pandangan kabur
  • Penurunan berat badan
  • Pernapasan cepat dan dalam
  • Nadi cepat
  • Kesemutan
  • Kram otot
  • Luka yang tidak sembuh
  • Gangguan tidur
  • Hilang nafsu makan
  • Pusing

Penatalaksanaan Hiperglikemi

  • Diet sesuai ahli gizi
  • Olahraga
  • Insulin / obat penurun gula yang diminum

Berikut klasifikasi makanan yang perlu diperhatikan oleh penderita Diabetes Mellitus:

  • Jenis Makanan yang TIDAK BOLEH dikonsumsi :
  1. Manisan Buah
  2. Gula pasir
  3. Susu Kental Manis
  4. Madu
  5. Abon
  6. Kecap
  7. Sirup
  8. Es Krim
  • Jenis makanan Yang boleh dimakan. Tetapi harus DIBATASI ;
  1. Nasi
  2. Singkong
  3. Roti
  4. Telur
  5. Tempe
  6. Tahu
  7. Kacang Hijau
  8. Kacang Tanah
  9. Ikan
  • Jenis Makanan yang DIANJURKAN untuk dimakan
  1.  Tomat
  2. Kangkung
  3. Oyong
  4. Bayam
  5. Kacang Panjang
  6. Pepaya
  7. Labu Siam
  8. Kol

 

bersambung…


16/Jan/2019

Bismillaahirrahmaanirrahiim…

ASI eksklusif ialah pemberian ASI selama 6 bulan tanpa dicampur dengan tambahan cairan lain seperti susu formula, jeruk, madu, air teh dan makanan padat seperti pisang, papaya dan biskuit. Setelah anak usia 6 bulan, barulah diberikan makanan pendamping ASI, sedangkan ASI tetap dapat diberikan sampai anak berusia 2 tahun.

Manfaat ASI bagi bayi:

  1. ASI mengandung protein yang spesifik untuk melindungi bayi dari alergi;
  2. Secara alamiah, ASI memberikan kebutuhan yang sesuai dengan usia kelahiran bayi (Pemberian ASI pada bayi prematur sangat dianjurkan. Karena ASI memiliki kandungan protein yang lebih tinggi dibanding susu formula biasa);
  3. ASI meningkatkan daya tahan tubuh bayi;
  4. ASI sebagai zat antivirus dan bakteri;

Manfaat ASI bagi Ibu:

  1. Membantu mempercepat pengembalian rahim ke bentuk semula dan mengurangi pendarahan setelah melahirkan;
  2. Mencegah kanker payudara. (karena pada saat menyusui, hormon esterogen mengalami penurunan, sementara itu tanpa aktivitas menyusui, kadar hormon esterogen tetap tinggi. Hal inilah yang diduga menjadi salah satu pemicu kanker payudara karena tidak adanya keseimbangan hormon esterogen dan progesteron);
  3. Menyusui secara teratur akan menurunkan berat badan ibu secara bertahap;
  4. Menimbulkan rasa puas, bangga dan bahagia bagi ibu yang berhasil menyusui bayinya;
  5. Pemberian ASI secara eksklusif dapat memberikan efek kontrasepsi selama 6 bulan setelah kelahiran. Karena isapan bayi merangsang prolaktin yang menghambat terjadinya ovulasi/pematangan telur sehingga menunda kesuburan.

Tips Jitu Meningkatkan Jumlah dan Kualitas ASI:

  1. Secara psikologis, ibu harus yakin dan percaya diri;
  2. Tingkatkan frekuensi dan intensitas;
  3. Hindari niat memberikan susu formula;
  4. Inisiasi dini sangat penting.;
  5. Hindari penggunaan dot atau empeng;
  6. Makanan ibu harus bergizi;
  7. Memerah ASI atau pompa ASI;
  8. Ciptakan suasana menyenangkan untuk menciptakan hubungan psikologis;
  9. Perawatan diri sendiri;
  10. Perawatan payudara;
  11. Pemberian vitamin perangsang ASI.

“Bayi Rewel belum tentu haus.”

Seringkali meski bayi sudah kenyang dan perutnya penuh masih saja menangis dan mulutnya seperti mencari puting susu. Dalam keadaan seperti ini, bukan hanya ibu yang panik. Ayah atau nenek ikut panik dan menganggap ASI yang diberikan masih kurang, sehingga harus ditambah susu formula. Padahal tidak setiap bayi rewel disebabkan oleh haus. Sekitar 30% bayi mengalami ketidakmatangan saluran cerna yang mengakibatkan rasa tidak nyaman dan tidak enak di perut. Hal ini membuat bayi rewel dan sering menangis, padahal perutnya sudah penuh dan kenyang.

Teknik Penyimpanan ASI Perah

  1. Siapkan wadah penampung ASI yang mudah disterilkan, biasanya berupa botol bertutup rapat yang terbuat dari bahan tahan panas. Bisa terbuat dari kaca, stainless steel, dan plastik yang tidak meleleh jika direndam dalam air panas
  2. Gunakan wadah yang volumenya sesuai dengan kebutuhan bayi untuk sekali minum, misalnya 60ml.
  3. Jangan pakai botol susu yang berwarna/bergambar, karena ada kemungkinan catnya meleleh jika terkena panas. Wadah untuk menampung ASI sebaiknya terbuat dari bahan yang mudah disterilkan, seperti botol bertutup rapat yang terbuat dari plastik atau gelas yang tahan panas.
  4. Bila ASI perah akan diberikan kurang dari 6 jam, maka tidak perlu di simpan di lemari pendingin. Namun disarankan untuk tidak menyimpan ASI di suhu kamar lebih dari 3 atau 4 jam.
  5. Bila perlu disimpan selama 24 jam, segera masukkan ASI perah ke dalam lemari pendingin pada suhu 4ºC (jangan sampai beku).
  6. Bila ASI perah baru akan digunakan dalam waktu 1 pekan atau lebih, maka ASI perah tersebut harus segera didinginkan dalam lemari pendingin selama 30 menit, lalu dibekukan pada suhu -18ºC atau lebih rendah. ASI yang sudah dibekukan dapat disimpan antara 3 – 6 bulan.
  7. Simpanlah ASI di lemari pendingin bagian tengah, atau di bagian terdalam freezer, karena lokasi-lokasi tersebut memiliki temperatur yang lebih dingin dan konstan.
  8. Jangan menyimpan ASI pada rak yang menempel di pintu lemari pendingin. Karena temperatur di tempat ini mudah berubah ketika pintu dibuka dan/atau ditutup.
  9. Beri label setiap wadah ASI yang berisi keterangan kapan ASI tersebut diperah.
  10. Jangan mengisi penuh wadah penampung ASI, karena ASI akan memuai saat membeku. Sisakan kurang lebih ¼ bagian kosong.

 Waktu Penyimpanan ASI perah

Metode penyimpanan Waktu penyimpanan
Kolostrum  (suhu kamar)

Suhu ruangan 16°C

Suhu ruangan 19°C s/d 22°C

Suhu ruangan 26°C

Suhu ruangan 30°C s/d 38°C

Lemari es (4-5°C)

Freezer di lemari es satu pintu

Freezer di lemari es dua pintu (-18°C s/d -20°C)

12 jam

24 jam

10 jam

4-6 jam

4 jam

5 hari

2 minggu

3-6 bulan

Mencairkan ASI

  1. Cairkan ASI beku dengan memindahkan ASI beku dari freezer ke lemari es (refriregator) selama satu malam.
  2. Rendam susu sambil diputar-putar dalam mangkuk yang berisi air hangat, atau dengan menggunakan air mengalir. Panas yang berlebihan dapat merubah dan menghancurkan enzim dan protein yang terkandung dalam ASI.
  3. Cairkan seluruhnya. Karena lemak terpisah saat proses pembekuan. Jangan pernah menggunakan microwave untuk mencairkan dan menghangatkan ASI.
  4. Setelah ASI dicairkan, ASI harus segera digunakan sebelum 24 jam

LOGO-PUTIH-compress

About Us :
RS Al Islam Bandung adalah Rumah Sakit milik Yayasan RSI KSWI Jawa Barat yang mempunyai visi "Menjadi Rumah Sakit Yang Unggul, Terpercaya dan Islami dalam Pelayanan dan Pendidikan"

RS Al Islam Bandung
Jl. Soekarno Hatta No. 644
Tel. (022) 7565588
Email : cs@rsalislam.com

Sertifikat

paripurna-2022-2026-4-11zon

Sertifikat Paripurna

Copyright by RS Al Islam Bandung 2021. All rights reserved.