21/Jun/2019

DIET BAGI PARA DIABETISI DI BULAN RAMADHAN

Safitri Hikmatiyah

Ahli Gizi Rumah Sakit Al Islam Bandung

 

 

“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.

(yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu. Maka barangsiapa diantara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin. Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui”. (QS Al Baqarah 183-184)

 

Bulan Ramadhan telah tiba, bulan suci dan penuh berkah yang ditandai dengan seluruh umat Islam di dunia akan melaksanakan ibadah wajib, yaitu berpuasa dibulan Ramadhan. Akan tetapi, berpuasa bagi penderita diabetes memerlukan perhatian khusus. Penting bagi Anda untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum melaksanakan ibadah puasa dibulan Ramadhan, karena beberapa kondisi pada Diabetesi tidak diajurkan untuk berpuasa. Dokter akan mengecek kadar gula darah Anda dan mengevaluasi apakah Anda dapat menjalankan ibadah puasa atau sebaliknya.

 

Beberapa penelitian menyebutkan bahwa berpuasa dapat membantu Diabetesi mengontrol kadar gula dalam darah, karena pola makan yang lebih teratur dan asupan kalori yang relatif sama dari hari ke hari. Apabila hasil pengecekan oleh dokter Anda diperbolehkan untuk berpuasa, beberapa hal penting harus diperhatikan. Seperti pengecekan gula darah yang lebih rutin untuk menghindari terjadinya hipoglikemi (kadar gula darah dibawah batas normal) atau hiperglikemi (kadar gula darah melebihi batas normal), konsumsi obat – obatan, dan tentu saja pengaturan makan yang tepat untuk penderita diabetes dalam menjalankan puasa.

 

Secara umum, pola makan diabetes diatur dengan konsep “Prisip 3J” yaitu ketepatan Jumlah sesuai kebutuhan, ketepatan Jadwal makan, dan ketepatan Jenis bahan makanan yang dipilih untuk menjaga gula darah.

 

Jadwal makan yang dianjurkan hampir sama seperti pada umumnya, yaitu melaksanakan sahur dengan konsumsi makanan lengkap mulai dari sumber karbohidrat, protein hewani, protein  nabati, dan sayur buah. Sahur sangat penting dilaksanakan karena tubuh kita akan berpuasa kurang lebih 14 jam lamanya, selama itulah tubuh kita akan memecah energi dari makanan dan juga cadangan makanan yang disebut glikogen. Apabila Anda meninggalkan jadwal sahur, akan membahayakan kondisi kesehatan Anda atau menyebabkan hipoglikemi sehingga Anda tidak dapat melanjutkan berpuasa. Lakukanlah makan sahur selambat atau seakhir mungkin sebelum imsyak.

 

Pada jadwal buka puasa, Diabetesi dianjurkan untuk kosumsi makanan manis alami terlebih dahulu, misalnya buah – buahan. Kemudian melanjutkan makan utama setelah shalat magrib dengan komposisi makanan lengkap sebelum tarawih untuk menghindari terjadinya hipoglikemi, karena tarawih merupakan salah satu aktifitas tambahan bagi Diabetesi dan apabila Anda merasa lapar menjelang jam tidur, pilihlah makanan yang mengandung serat seperi buah potong.

Jumlah makanan yang dapat dikonsumsi oleh Diabetesi boleh beranekaragam, akan tetapi jumlah yang dikonsumsi harus diperhatikan. Jumlah tersebut akan berbeda pada setiap individu karena ditentukan oleh masing – masing berat badan dan tinggi badan penderita diabetes.

Sebagai contoh, Diabetesi diperbolehkan konsumsi buah kurma saat berbuka puasa dengan batasan cukup 2-3 buah kurma sedang. Walaupun manis, kurma mengandung indeks glikemik dalam jumlah yang rendah sehingga aman untuk penderita Diabetes.

Ahli gizi disini akan membantu untuk menghitung kebutuhan harian Anda dan mengatur pembagian makan dalam sehari khususnya saat menjalani ibadah puasa.

Jenis makanan yang dipilih harus selektif karena Diabetesi memiliki masalah dengan metabolisme gula sehingga pemilihan sumber karbohidrat sangat penting. Pilihlah sumber karbohidrat kompleks seperti nasi merah, jagung, sayur dan buah. Hindari konsumsi karbohidrat olahan seperti sereal dan mi karena mudah dirubah menjadi gula darah dan menyebabkan lapar lebih cepat. Memperbanyak makanan sumber serat dari sayur dan buah juga sangat dianjurkan karena dapat membantu perut menjadi kenyang lebih lama, menghindari konstipasi dan meningkatkan sensitivitas insulin.

 

Hal lain yang perlu diperhatikan, pemenuhan cairan dalam sehari karena pasien diabetes berisiko dehidrasi, dimana saat gula dalam darah meningkat akan menyebabkan sering buang air kecil. Cairan yang perlu dipenuhi sebanyak 2 liter perhari dengan pembagian: 2 gelas saat sahur, 1 gelas saat adzan magrib, 1 gelas selepas shalat maghrib, 1 gelas setelah berbuka puasa (makan berat), 1 gelas setelah shalat tarawih, dan 1 gelas menjelang tidur.

Jika Anda masih bingung mengatur diet dalam menjalankan ibadah puasa dibulan Ramadhan, kami dapat membantu Anda melalui program Catering Diet elivery Order. Kami akan membantu Anda memilih jenis makanan yang sesuai dengan prinsip diet diabetes melitus dengan menghubungi kami di telepon 085103113344

Semoga tulisan sederhana ini dapat bermanfaat bagi para pembaca yang budiman dan bagi warga masyarakat yang memerlukan penyuluhan mengenai Kesehatan (Gratis) dapat menghubungi bagian PKRS RS Al Islam Bandung pada jam kerja di Telp.022-7562046 ext.822.

 

 


23/Jan/2019

Upaya Pencegahan Luka Diabetik

  1. Perawatan Kulit Kaki
  2. Periksa kaki setiap hari. Gunakan cermin sebagai alat bantu;
  3. Cuci/bersihkan kaki menggunakan sabun bayi dan air hangat kuku (jangan memakai air terlalu panas. Karena dapat merusak kulit);
  4. Gosok kaki dengan sikat lunak dan keringkan kaki menggunakan handuk yang halus/lembut secara hati-hati dan perhatikan sela jari-jari kaki;
  5. Oleskan pelembab pada kulit, terutama bila kulit kering/pecah-pecah. Kecuali daerah sela jari-jari kaki.
  6. Periksa kaki kembali secara teliti setiap hari. Terutama daerah sela-sela jari kaki dan telapak kaki. Pastikan tidak ada luka lecet, kemerahan, dan kelainan pada kulit kaki, seperti kulit tebal/terinfeksi
  • Perawatan Kuku Jari Kaki
  1. Bersihkan kuku dengan air hangat secara lembut dan keringkan menggunakan handuk yang lembut;
  2. Bila kuku panjang, rendam kaki dalam air hangat dan sabun selama 5-10 menit. Potong kuku hati – hati, dikikir halus dan tidak tajam;
  3. Jika ada kelainan kuku atau tanda-tanda infeksi, segera konsultasikan dengan petugas kesehatan.
  • Perawatan Alas Kaki
  1. Ukuran dan bentuk alas kaki disesuaikan dengan ukuran dan bentuk kaki (jangan terlalu longgar/terlalu sempit) serta terbuat dari bahan yang lembut;
  2. Bila menggunakan sepatu, usahakan permukaan atas sepatu lunak, dan ujung sepatu longgar (agar jari-jari kaki bisa bergerak);
  3. Bagian tumit harus kokoh, sehingga kaki stabil;
  4. Mengenakan sepatu baru dalam waktu singkat;
  5. Bagian bawah alas kaki tidak licin, sehingga tidak mudah terpeleset;
  6. Gunakan kaos kaki yang lembut yang terbuat dari katun, menyerap keringat, dan sesuai ukuran kaki.
  • Prinsip Perawatan Kaki
  1. Selama perawatan jari kaki, jangan memakai air terlalu panas;
  2. Gunakan sepatu yang pas dan kaus kaki yang bersih setiap saat berjalan dan jangan bertelanjang kaki bila berjalan;
  3. Cuci kaki setiap hari dan keringkan dengan baik serta memberikan perhatian khusus pada daerah sela-sela jari kaki;
  4. Jangan mengobati sendiri apabila terdapat kalus, tonjolan kaki atau jamur pada kuku kaki;
  5. Suhu air yang digunakan untuk mencuci kaki antara 29,5 – 30º C dan disarankan diukur dulu dengan termometer;
  6. Jangan menggunakan alat pemanas atau botol diisi air panas. Langkah-langkah yang membantu meningkatkan sirkulasi pada ekstremitas bawah yang harus dilakukan yaitu:
  • Hindari Kebiasaan merokok;
  • Hindari bertumpang kaki duduk;
  • Lindungi kaki dari kedinginan;
  • Hindari merendam kaki dalam air dingin;
  • Gunakan kaos kaki atau stocking yang tidak menyebabkan tekanan pada tungkai atau daerah tertentu
  • Periksa kaki setiap hari dan laporkan bila terdapat luka, bullae (gelembung berisi air), kemerahan atau tanda-tanda radang, sehingga segera dilakukan tindakan awal
  • Jika kulit kaki kering gunakan pelembab atau krim.

Selesai.


18/Jan/2019

Diabetes Mellitus merupakan suatu penyakit kronik yang kompleks, melibatkan kelainan metabolisme karbohidrat, protein dan lemak, serta berkembangnya komplikasi pembuluh darah besar, pembuluh darah kecil dan syaraf.

 Hipoglikemi

Hipoglikemi merupakan suatu kondisi dimana terjadi penurunan kadar gula darah dari batas normal / < 60 mg/dL.

Ada beberapa penyebab terjadinya hipoglikemi, diantaranya:

  • Dosis insulin yang diberikan terlalu besar dari jumlah yang sebenarnya dibutuhkan;
  • Makanan yang dimakan terlalu sedikit (terlambatnya jam makan atau tidak makan sama sekali) atau terlambatnya pengosongan lambung;
  • Aktifitas fisik terlalu berat;
  • Stres emosional;
  • Muntah, diare atau penurunan penyerapan makanan diusus.

Tanda dan Gejala Hipoglikemi

  • Pusing
  • Lemas
  • Gemetar
  • Keringat dingin
  • Lapar
  • Kesemutan
  • Pucat
  • Peningkatan denyut nadi, dan denyut nadi teraba kecil
  • Penurunan kesadaran
  • Pandangan kabur
  • Rasa tebal pada bibir dan lidah

Penatalaksanaan Hipoglikemi

  • Berikan gula yang dapat diserap dengan cepat. Diantaranya teh manis, ½ cangkir jus buah dan/atau biskuit;
  • Bila ada penurunan kesadaran segera bawa ke rumah sakit untuk segera diberikan dekstrose.

 

Hiperglikemi

Hiperglikemi merupakan kondisi adanya peningkatan gula darah hingga > 110 mg/dL atau > 140 mg/dL gula darah 2 jam setelah makan. Asupan makan yang melebihi aturan diet, biasanya menjadi penyebab hiperglikemi.

Tanda dan Gejala Hiperglikemi

  • Sering lapar
  • Sering kencing
  • Sering haus
  • Tubuh terasa lemah
  • Mulut dan kulit kering
  • Pandangan kabur
  • Penurunan berat badan
  • Pernapasan cepat dan dalam
  • Nadi cepat
  • Kesemutan
  • Kram otot
  • Luka yang tidak sembuh
  • Gangguan tidur
  • Hilang nafsu makan
  • Pusing

Penatalaksanaan Hiperglikemi

  • Diet sesuai ahli gizi
  • Olahraga
  • Insulin / obat penurun gula yang diminum

Berikut klasifikasi makanan yang perlu diperhatikan oleh penderita Diabetes Mellitus:

  • Jenis Makanan yang TIDAK BOLEH dikonsumsi :
  1. Manisan Buah
  2. Gula pasir
  3. Susu Kental Manis
  4. Madu
  5. Abon
  6. Kecap
  7. Sirup
  8. Es Krim
  • Jenis makanan Yang boleh dimakan. Tetapi harus DIBATASI ;
  1. Nasi
  2. Singkong
  3. Roti
  4. Telur
  5. Tempe
  6. Tahu
  7. Kacang Hijau
  8. Kacang Tanah
  9. Ikan
  • Jenis Makanan yang DIANJURKAN untuk dimakan
  1.  Tomat
  2. Kangkung
  3. Oyong
  4. Bayam
  5. Kacang Panjang
  6. Pepaya
  7. Labu Siam
  8. Kol

 

bersambung…


LOGO-PUTIH-EDIT

About Us :
RS Al Islam Bandung adalah Rumah Sakit milik Yayasan RSI KSWI Jawa Barat yang mempunyai visi "Menjadi Rumah Sakit Yang Unggul, Terpercaya dan Islami dalam Pelayanan dan Pendidikan"

RS Al Islam Bandung
Jl. Soekarno Hatta No. 644
Tel. (022) 7565588
Email : cs@rsalislam.com

Sertifikat

Copyright by RS Al Islam Bandung 2021. All rights reserved.