17/Des/2018

Bismillaahirrahmaanirrahiim…

Perang dunia II (PD II) yang merenggut begitu banyak nyawa telah lama usai, namun sesungguhnya peperangan yang dihadapi manusia belum benar-benar berakhir. Salah satunya adalah perang melawan penyakit yang juga meminta banyak korban, jauh lebih banyak dibanding korban PD II.

Penyakit Jantung Koroner (PJK) adalah musuh terbesar yang kita hadapi saat ini. PJK mampu menyusup perlahan-lahan (kronik) dan menyerang secara halus yang membuatnya sulit terdeteksi pada fase awal dan seringkali diabaikan. Baru disadari setelah menyusup jauh dan menimbulkan kerusakan pada organ penting tubuh kita. PJK juga dapat menyerang secara mendadak dan cepat (akut) dengan serangan yang hebat dan mematikan. Kemampuannya ini menjadikan PJK sebagai penyakit yang sangat ditakuti dan menempatkannya pada urutan pertama penyebab kematian terbanyak di dunia.

Orang dengan hipertensi, diabetes, kadar kolesterol tinggi (dislipidemia) atau merokok mempunyai risiko lebih tinggi untuk terkena PJK. Kebanyakan orang sadar bahwa hipertensi, diabetes dan dislipidemia adalah masalah kesehatan sehingga mereka berusaha mengontrolnya. Namun sayangnya masih banyak yang tidak menganggap merokok sebagai masalah kesehatan, padahal seorang perokok berisiko terkena PJK 3 kali lipat dibanding bukan perokok.

Seseorang yang mengalami serangan jantung biasanya mengeluh nyeri dada di bagian tengah atau kiri seperti ditindih benda berat, ditekan atau rasa terbakar dan kadang menjalar ke punggung, leher, rahang atau lengan kiri. Lama nyeri berkisar antara 5 sampai 10 menit dan hilang timbul. Pada kondisi yang lebih berat, nyeri dada dapat lebih dari 20 menit dan sering disertai badan terasa lemas dan berkeringat banyak.

Nyeri dada tidak selalu disebabkan oleh kelainan jantung. Nyeri dada seperti ditusuk-tusuk, dicubit, disayat-sayat biasanya bukan karena kelainan jantung.  Nyeri dada yang dicetuskan oleh menarik nafas dalam atau pergerakan otot dada atau lama nyeri dada sangat sebentar (hitungan detik) atau sangat lama (beberapa jam atau bahkan hari terus menerus) merupakan tanda bahwa nyeri dada tersebut bukan dari kelainan jantung.

Diagnosis PJK seringkali sulit dan memerlukan berbagai pemeriksaan penunjang seperti elektrokardiografi (EKG/rekam jantung), Ekokardiografi (USG jantung), Treadmill exercise test, sidik perfusi miokardium dengan nuklir, CT-scan koroner dan lain sebagainya. Untuk saat ini, yang menjadi gold standard untuk diagnosis pasti PJK adalah angiografi koroner.

Angiografi koroner atau banyak dikenal dengan istilah kateterisasi jantung, merupakan prosedur pemeriksaan yang bersifat invasif dan dilakukan di dalam ruangan khusus yang disebut laboratorium kateterisasi atau cathlab. Pemeriksaan ini dilakukan dengan cara memasukkan selang kateter berukuran kecil dan lentur ke dalam pembuluh arteri di tangan atau pangkal paha sampai ke arteri koroner di jantung. Kemudian disuntikkan cairan kontras ke dalam arteri koroner dan difoto dengan alat rontgen sehingga anatomi arteri koroner tampak pada layar monitor.

Karena sifatnya yang invasif dan tentu saja dengan biaya yang cukup mahal, tidak semua pasien PJK harus dikirim ke cathlab untuk angiografi koroner. Semua pasien PJK harus dilakukan klasifikasi tingkat risiko berdasarkan pemeriksaan non-invasif seperti treadmill test, ekokardiografi dan lain-lain yang telah disebut di atas. Hanya pasien dengan serangan jantung dan pasien PJK dengan tingkat risiko sedang – tinggi saja yang perlu dikirim ke cathlab untuk angiografi koroner. Bila dijumpai penyempitan arteri koroner yang bermakna, maka umumnya dilanjutkan dengan tindakan untuk melebarkan penyempitan koroner tersebut, baik dengan cara di balon tanpa pemasangan stent/ring (balloon angioplasty) maupun disertai pemasangan stent (PCI/Percutaneous Coronary Intervention).

Meskipun angiografi koroner dan PCI merupakan prosedur yang paling umum dilakukan, beberapa prosedur lain dapat pula dikerjakan di sebuah cathlab baik untuk tujuan diagnostik maupun terapi.

Prosedur-prosedur yang biasa dikerjakan di cathlab antara lain :

  1. Angiografi koroner untuk diagnostik PJK dan menilai beratnya penyempitan arteri koroner
  2. PCI untuk terapi PJK dengan melebarkan dan memasang stent pada arteri koroner
  3. Kateterisasi jantung kanan untuk diagnostik penyakit jantung bawaan
  4. Pemasangan ocluder untuk menutup lubang/defek pada penyakit jantung bawaan seperti ASD, VSD atau PDA
  5. Percutaneous Transvenous Mitral Commisurotomy (PTMC) untuk melebarkan katup mitral (katup jantung kiri) yang mengalami stenosis/penyempitan
  6. Pemasangan pacu jantung (Pace Maker)
  7. Electrophysiology Study dan ablasi untuk diagnosis dan terapi kelainan irama jantung
  8. DSA (Digital Substaction Angiography) untuk menilai kelainan pembuluh darah di otak, tungkai dan lain-lain

Bagi masyarakat yang membutuhkan layanan Cathlab/Kateterisasi, dapat dilakukan di RS Al-Islam Bandung. Baik pasien umum, maupun dengan menggunakan fasilitas BPJS, sesuai prosedur yang barlaku.

Pelayanan Cathlab ditangani langsung oleh dokter-dokter spesialis jantung RS Al-Islam Bandung yang telah tersertifikasi untuk penanganan tindakan kateterisasi jantung.

Untuk Informasi Lebih Lanjut Hubungi. 022-7562046 Ext. 3908


22/Mar/2018

dr. Ikbal Gentar Alam, Sp.GK

Wellness, Health, and Physical Fitness

 

 

 

Wellness kata yang sering kita dengar saat ini, Wellness merupakan kondisi sehat paripurna yang menggambarkan fungsi tubuh yang optimal, kualitas hidup yang baik, pekerjaan yang menyenangkan, dan berperan dalam kehidupan sosial sehingga saat ini merupakan target pencapaian bagi banyak orang. Hubungan antara sehat (health), wellness, kebugaran (physical fitness), dan faktor faktor yang mempengaruhi dapat dilihat dari bagan berikut:

Health atau sehat berdasarkan definisi WHO adalah kondisi sejahtera fisik, mental, dan sosial. Sehat sering dibedakan lagi menjadi sehat statis dan sehat dinamis. Sehat dinamis artinya seseorang dapat melakukan semua beban kerjanya tanpa menyisakan kelelahan pada keesokan harinya sehingga seseorang dapat menyelesaikan beban kerjanya dengan baik. Wellness sering dikatakan sebagai tingkat tertinggi dari sehat. Seseorang dikatakan mempunyai wellness yang baik apabila mampu menyelesaikan semua beban kerjanya dengan baik, mampu memanajemen stres dengan baik, mempunyai sikap mental yang positif, dan terlibat aktif secara sosial dalam lingkungannya. Seseorang dengan tingkat wellness yang baik dapat dikatakan mempunyai kualitas hidup yang baik pula.

Seseorang dapat meningkatkan derajat wellnessnya dengan melakukan pola hidup sehat yang didukung oleh faktor lingkungannya dan layanan medis yang baik. Faktor herediter merupakan faktor yang tidak dapat dimodifikasi tetapi dapat menjadi pertimbangan dalam melakukan pola hidup sehat.

Semua orang akan mendapat manfaat dengan meningkatkan wellness bahkan orang dengan penyakit dapat meningkatkan wellness dan kualitas hidup. Orang yang berfikiran positif akan lebih mampu menghadapi perjalanan penyakit dibanding yang berfikiran negatif. Seseorang dengan penyakit fisik tetapi mempunyai tingkat wellness yang baik akan mempunyai status kesehatan secara keseluruhan yang lebih baik daripada orang tanpa penyakit fisik tetapi mempunyai wellness yang buruk.

Klinik Gizi RS Al Islam Bandung siap membantu Anda dalam meningkatkan status wellness dan mencapai kualitas hidup yang lebih baik.


05/Mar/2018

Dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke 52 tahun 2016, Tim PKRS RS Al Islam Bandung mengadakan seminar mengenai “Pola Hidup Sehat, Hindari Diabetes Melitus”, dengan narasumber dokter Spesialis Penyakit dalam RSAI, dr. H. Iwan Mertasudira, Sp.PD, serta ahli Gizi Rina Agustina, AMG.,RD, yang akan dilaksanakan pada hari Sabtu, 19 November 2016, pukul 08.00 – 12.00 WIB di Aula Lt.6 Gd. Ibnu Sina, RS Al Islam Bandung.

 

 

 

Jika anda berminat untuk menghadiri acara tersebut, dapat mendaftarkan diri ke no. 0813 9511 9977 (Hadi) atau 0821 2692 6603 (Andi). Tempat terbatas.

Pendaftaran paling akhir diterima pada hari Jumat, tanggal 18 November 2016.

Ayoo lebih waspada terhadap kadar Gula Darah yang ada di tubuhmu … dapatkan ilmunya hanya disini (G R A T I S).


LOGO-PUTIH-EDIT

About Us :
RS Al Islam Bandung adalah Rumah Sakit milik Yayasan RSI KSWI Jawa Barat yang mempunyai visi "Menjadi Rumah Sakit Yang Unggul, Terpercaya dan Islami dalam Pelayanan dan Pendidikan"

RS Al Islam Bandung
Jl. Soekarno Hatta No. 644
Tel. (022) 7565588
Email : cs@rsalislam.com

Sertifikat

Copyright by RS Al Islam Bandung 2021. All rights reserved.