25/Nov/2019

DETEKSI DINI KELAINAN PADA PAYUDARA DENGAN

PEMERIKSAAN MAMMOGRAFI

Hj. Rokayah, dr, MM

 (Kepala instalasi Radiologi)  

 

Dalam Al Qur’an Alloh swt berfirman “ Dan hendaklah Ibu-ibu  menyusui anak-anaknya selama dua tahun penuh, bagi yang ingin menyusui secara sempurna…….” Al Baqoroh (2): 233

 

Pada seorang wanita organ ini (payudara) harus selalu tejaga terutama kondisi dan kesehatannya, karena seorang wanita bila kelak melahirkan dan harus menyusui maka di harapkan bisa melaksnakan kewajibannya sebagai seorang ibu untuk menyusui anak-anaknya dengan sempurna (selam 2 tahun), seperti yang tertulis dalam firma Allah swt pada awal tulisan ini. Untuk menjaga kondisi dan kesehatan payudara maka harus dipastikan dengan salah satu yaitu pemeriksaaan yang disebut Mammografi.

Mammografi adalah pemeriksaan radiologi pada payudara dengan menggunakan SINAR X/ rontgen. Pemeriksaan ini  dapat menampilkan benjolan  yang sulit diraba ,dengan bercak mikrokalsifikasi  dan dapat mendeteksi adanya kelainan tumor jinak maupun tumor ganas atau karsinoma/kanker. Keakuratan hasil pada pemeriksaan mammografi sekitar 80%.

Benjolan Karsinoma/ Kanker adalah  suatu kondisi  dimana sel kehilangan pengendalian dari mekanisme normalnya, sehingga mengalami pertumbuhan yang tidak normal, cepat dan tidak terkendali.

Penderita  kanker makin lama makin meningkat jumlahnya dan Kanker payudara pada wanita menduduki tempat nomor dua setelah kanker leher rahim.

Angka tertinggi kanker payudara terdapat pada wanita berumur 45-66 tahun, dan sangat jarang ditemukan pada wanita dibawah usia 20 tahun.

 

Faktor resiko  Kanker payudara ( Ca Mamae) :

1.Faktor Reproduksi

Karakteristik reproduktif  yang berhubungan dengan resiko terjadinya kanker payudara adalah  bertambahnya umur dimana dengan bertambahnya umur  ukuran payudara akan mengecil (atrofi) , menopause pada umur lebih tua dan kehamilan  pertama pada umur tua ( primitua).

  1. Penggunaan Hormon

Hormon estrogen berhubungan dengan terjadinya kanker payudara. Laporan dari Harvard school of public health menyatakan bahwa terdapat peningkatan kanker payudara yang signifikanpada para pengguna terapi estrogen replacement (terapi gangguan hormonal)

  1. Obesitas

Akibat berebihan dalam mengkonsumsi lemak, tetapi  prosentase amat sangat kecil .

  1. Riwayat keluarga dan factor genetik

Terdapat peningkatan resiko keganasan  pada wanita yang keluarganya menderita kanker payudara , pada studi genetik ditemukan bahwa kanker payudara berhubungan dengan gen tertentu.

 

Ciri ciri / Gambaran klinis kanker payudara

  1. Umumnya berupa benjolan yang tidak nyeri, mula mula kecil dan akan semakin besar dan
  2. melekat pada kulit (saat dilakukan pemeriksaan fisik)
  3. Rasa sakit dan nyeri akan timbul pada umumnya setelah tumor menjadi besar.
  4. Terdapat bengkak ( oedema) luas pada payudara
  5. Pendarahan pada puting susu
  6. Kulit atau puting susu akan tertarik kedalam (retraksi ), berwarna merah kecoklatan sampai
  7. menjadi bengkak (oedema), hingga kulit menjadi seperti kulit jeruk, mengkerut atau timbul borok/ulkus yang mengeluarkan bau yang tidak sedap.

Salah satu pemeriksaan yang dapat mendeteksi dini kelainan/ tumor di payudara adalah dengan pemeriksaan Mammografi.

Kontra Indikasi atau kondisi yang tidak disarankan untuk pemeriksaan Mammografi:

  1. Ibu menyususi
  2. Wanita dengan menggunakan implan
  3. Wanita dalam keadaan haid

Penatalaksanaan pemeriksaan Mammografi

1.Pasen berdiri menghadap alat , letakkan salah satu  payudara pada plate alat, press payudara secara perlahan lahan sampai lampu indicator berwarna merah.

2.Gunakan proyeksi RCC (Right Cranio Caudal), LCC (Left Cranio Caudal), RMLO (Right Medio Lateral Oblique) dan LMLO (Left Medio Lateral Oblique)

3.Pastikan bagian axilla dapat tervisual secara jelas.

Pada hasil mammografi bila terdapat benjolan tampak/ terlihat regular , lebih tegas gambarannya hal ini menunjukkan gambaran tumor jinak. Dan bila hasil mammografi terdapat kelainan tampak atau terlihat gambaran irreguler menandakan hal tersebut adanya Tumor ganas, karsinoma/ kanker.

Manfaat pemeriksaan mammografi dapat mendeteksi secara dini  adanya kelainan pada payudara,

Di Rumah Sakit Al-Islam Bandung pemeriksaan Mammografi sudah sepaket dengan USG Payudara, sehingga setelah terdeteksi dengan USG maka kelanjutannya adalah pemeriksaan Mammografi sehingga biaya bisa lebih murah dan dapat dilakukan setiap hari pada pukul  08.00 -16.00.

 

Jika Bapak/ Ibu ingin mendapatkan informasi lebih lanjut tentang pemeriksaan USG Payudara dan Mammografi dapat diakses ke nomor telp (022)7565588 ext. 602 (Instalasi Radiologi).

Semoga tulisan ini bermanfaat Rumah Sakit Al Islam Bandung Sahabat Anda Menuju Sehat Bermanfaat. Aamiin.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


25/Nov/2019

Penyebaran Infeksi dari Gigi dan Rongga Mulut

drg. Rulia

Spv. Klinik Gigi dan Mulut RS AL Islam Bandung

 

Kesehatan merupakan bagian terpenting dalam kehidupan manusia, baik secara rohani maupun jasmani. Kesehatan manusia  tercermin dari kebersihan dan kesehatan  rongga mulutnya. Kesehatan gigi dan rongga mulut  dapat mempengaruhi kesehatan secara umum, juga akan sangat berpengaruh terhadap keadaan sistemik dari tubuh manusia keseluruhan. Kita jangan pernah mengabaikan kelainan atau infeksi yang terjadi di dalam rongga mulut, walaupun tanpa adanya gejala klinis yang dirasakan.

 

Infeksi yang terjadi pada tubuh manusia bisa menjadi sesuatu yang serius.  Infeksi dapat terjadi karena virus, bakteri, parasit, dan jamur yang sering disebut sebagai mikroorganisma.  Mikroorganisma memang tidak sepenuhnya buruk, karena keberadaannya juga dapat membawa manfaat, misalnya untuk menguraikan sesuatu di alam ini  Namun bila mikroorganisma  menyerang bagian tertentu dari tubuh manusia akan sangat mungkin mengganggu kondisi tubuh  manusia itu sendiri.

 

Dalam tubuh manusia, rongga mulut merupakan salah satu  area ekosistem hidup yang cukup banyak mikroorganismanya. Lingkungan rongga mulut merupakan tempat hidup bakteri aerob dan anaerob. Organisma ini merupakan flora normal dalam mulut yang terdapat dalam plak gigi, cairan sulkus gusi, membran mukosa, dorsum lidah, saliva atau air ludah dan mukosa mulut.

 

Lubang pada gigi merupakan tempat jutaan bakteri, jika masuk ke dalam pembuluh darah bisa menyebar ke organ tubuh lainnya dan menimbulkan infeksi, seperti masalah sistem pernafasan, otak dan jantung. Ada berbagai berbagai gangguan kesehatan yang diakibatkan oleh infeksi dalam rongga mulut. Sumber infeksi ini disebut sebagai  fokus infeksi.  Sedangkn infeksi yang ditimbulkannya disebut fokal infeksi.

 

Fokal infeksi adalah proses penyebaran dari kuman atau toksin fokus infeksi ke tempat lain yang jauh letaknya dari asal fokus infeski tersebut sehingga mampu mengakibatkan kerusakan jaringan yang dapat berupa infeksi baru maupun kelainan baru. Sisa kotoran, maupun mikroba penginfeksi bisa menyebar ke tempat lain ditubuh seperti ginjal, jantung, mata, kulit, dan lain sebagainya.

Gigi dan rongga mulut juga  dapat berperan sebagai fokus infeksi dan menyebabkan terjadinya fokal infeksi.

 

Fokal infeksi yang dapat terjadi akibat  penyakit gigi sebagai fokus infeksi  antara lain penyakit arthritis  atau radang sendi, rheumatoid arthritis dan demam rheumatik,  subakut bacterial endokarditis , peradangan otot jantung, penyakit lambung dan usus, penyakit mata,   osteomyelitis, pneumonia, diabetes mellitus, penyakit kulit seperti; dermatitis, urtikaria, eczema, acne, bacterial pneumonia, berat bayi lahir rendah, infeksi orbita, abses otak, gagal ginjal kronis dan lain-lain.

 

Fokus infeksi dalam rongga mulut yang dapat menyebabkan fokal infeksi antara lain  Infeksi periapikal gigi yaitu karies gigi yang tidak dirawat sehingga menyebabkan infeksi di ujung akar gigi. Infeksi pada jaringan periodontal atau jaringan pendukung gigi. Infeksi ini biasanya terjadi apabila kebersihan gigi kurang terpelihara sehingga terbentuk karang gigi. Karang gigi menyebabkan infeksi pada gusi yang ditandai dengan gusi yang mudah berdarah. Infeksi di akar gigi maupun di jaringan penyangga gigi melibatkan lebih dari 350 bakteri dan mikroorganisma. Karena letak infeksinya sangat dekat dengan pembuluh darah, produk bakteri berupa toksin dapat menyebar keseluruh tubuh.

Mekanisme penyebaran fokal infeksi dapat melalui sirkulasi aliran darah, pembuluh limfatik, respon immunologis, dan aspirasi.

 

Fokal infeksi berdasarkan lokasinya, dibagi menjadi dua kelompok, yaitu fokal infeksi intraoral dan ekstraoral.  Fokal infeksi yang berasal dari intraoral adalah yang sering terjadi di tubuh manusia, disebabkan oleh struktur histologi dan anatomi dari rongga mulut dan kehadiran permanen mikroorganisme virulen di dalamnya. Fokal infeksi intraoral seluruhnya merupakan infeksi alami yang disebabkan oleh plak gigi, yaitu berupa kolonisasi bakteri yang biasa terbentuk pada tulang alveolar (periodontitis) dan ujung akar gigi (granulomaperiapikal, kista, radiks, dll.).

 

 

Respon imun-inflamatori pada kolonisasi patogenik ini menyebabkan kerusakan perlekatan antara gigi dan gusi, juga kehilangan struktur yang mengikat gigi ke tulang rahang. Kedua hal ini terjadi bersamaan dengan  bertambahnya kedalaman sulkus gusi. Sulkus yang radang ini, disebut sebagai poket periodontal, yang menjadi area anaerob yang kaya akan protein, darah, oksidan sehingga mendukung kolonisasi bakteri anaerob yangbersifat patogenik bagi tubuh manusia.

 

Area terlokalisasi dari fokal infeksi di rongga mulut mengharuskan dilakukannya tindakan  bedah minor untuk merawatnya. Ketika prosedur bedah ini dilakukan, terdapat kemungkinan mikroorganisma pada area yang terlokalisasi tersebut akan menyebar ke area tubuh yang lain melalui pembuluh darah dan limfatik, sehingga menyebabkan bakteremia.

 

Perawatan gigi dan jaringan lain di rongga mulut yang terinfeksi harus segera dilakukan untuk menangani fokal infeksi yang terjadi, terutama pada pasien-pasien dengan kondisi menderita penyakit sistemik. Perawatan gigi dan mulut yang tepat dan teratur sangat diperlukan agar berbagai keluhan penyakit gigi dan mulut dapat dicegah bahkan dapat mengurangi resiko terjangkitnya penyakit lain atau terjadinya fokal infeksi ke bagian tubuh yang lain.


31/Okt/2019

HYSTERO-SALPHYNGOGRAPHY (HSG), TINDAKAN UNTUK MENINGKATKAN PELUANG KEHAMILAN

Hj. Ira Safitri, dr, Sp.Rad. (K), RI, M.Kes

              Staf Medis di Instalasi Radiologi: Konsultan Subspesialis Radiologi Intervensi

Allah swt berfirman dalam Al Qur’an surat Al Mu’minun (23): 12-14 yang artinya” Dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia dari saripati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami menjadikannya air mani (yang tersimpan) dalam tempat yang kokoh (RAHIM). Kemudian air mani itu Kami jadikan sesuatu yang melekat, lalu sesuatu yang melekat itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian, Kami jadikannya makhluk yang (berbentuk) lain. Maha suci Allah, Pencipta yang paling baik”.

Salah satu keutamaan wanita adalah dikaruniai kemuliaan oleh Allah swt sebagai ibu yang mengandung dan melahirkan anak-anaknya.  Wanita dalam tubuhnya memiliki rahim, tempat  berlindung  janin hingga lahir ke dunia. Rahim merupakan organ reproduksi wanita yang sangat penting dalam proses memiliki keturunan.  Wanita yang  telah menikah dan pasangannya tentu sangat ingin memiliki anak, akan tetapi beberapa pasangan yang telah menikah lebih dari setahun bahkan bertahun-tahun terkadang belum juga memiliki anak, tentunya ikhtiar bagi pasutri ini haruslah dilakukan semaksimal mungkin tentunya diiringi doa dan yakin akan taqdir Allah SWT sebagai Sang Khalik yang   menciptakan manusia dan memberikan  rizki pada seluruh makhluk ciptaan-Nya.

Organ reproduksi wanita sangatlah unik dan kokoh, sehingga mampu mengandung bayi selama berbulan-bulan hingga lahir ke dunia, seperti halnya firman Allah swt dalam Al Qur’an surat Al Mursalat (77): 21 yang artinya “kemudian Kami letakkan ia dalam tempat yang kokoh yaitu  (RAHIM)”. Proses  pembuahan yang terjadi dalam organ  reproduksi wanita di mulai dari saat ovulasi (masa subur) dimana sel telur (ovum) dilepaskan dari indung telur (ovarium) untuk kemudian memasuki saluran telur (tuba fallopii) kiri atau kanan, disaluran telur inilah terjadi pembuahan jika ada sperma yang datang untuk bertemu dengan sel  telur.  Masa ovulasi pada wanita umumnya hanya terjadi sekali dalam sebulan dan satu sel telur dilepaskan saat ovulasi, ovum ini berumur sekitar 24 jam, artinya jika tidak bertemu dengan sperma dalam 24 jam sel  telur akan mati, sehingga tidak terjadi pembuahan atau fertilisasi.  Pembuahan juga bisa terjadi  oleh penyebab lain, yaitu adanya masalah telur berupa sumbatan sehingga ovum tidak bisa melewati  saluran telur demikian juga sperma sehingga tidak terjadi  pembuahan.  Demikian pentingnya peran saluran telur atau tuba fallopii dalam proses pembuahan maka bagi pasutri yang kesulitan memiliki anak tentunya harus memastikan kondisi saluran telur sang istri. Dalam dunia medis terdapat pemeriksaan khusus untuk mengetahui kondisi saluran tuba fallopii yang disebut sebagai Hysterosalphyngography (HSG).

Hysterosalphyngography (HSG) adalah suatu pemeriksaan radiologi menggunakan fluoroscopy dan media kontras (selang kateter dengan pemberian cairan kontras) untuk mengetahui kondisi rahim berikut saluran tuba fallopii kiri dan kanan. Pemeriksaan ini biasanya disarankan dilakukan bagi pasangan suami istri yang telah menikah lebih dari setahun namun belum juga memiliki anak, sedangkan kondisi  suami normal, atau tidak terdapat kelainan pada kuantitas dan kualitas sperma.  Pemeriksaan HSG dilakukan pada hari ke 9-13 dari  haid pertama, disaat kondisi dinding rahim dalam keadaan tipis.  Sebelum melakukan HSG ada beberapa persiapan yang harus dilakukan, meliputi beberapa hal berikut:

1.Pasien tidak melakukan hubungan suami istri sebelum melakukan HSG (3 hari sebelum pemeriksaan).

  1. HSG dilakukan dihari ke 9-13 dari hari haid pertama, karena itu sebaiknya pasien mencatat secara teratur jadwal haid setiap bulannya atau minimal 3 hari setelah selesai haid.
  2. Sebaiknya pasien telah menjalani pemeriksaan USG terlebih dahulu untuk mengetahui kondisi rahim karena terkadang bisa terdapat tumor didalam rahim yang menghalangi masuknya kateter HSG /selang kecil yang digunakan untuk pemeriksaan HSG sehingga pemeriksaan tidak dapat dilakukan.

4.Saat hari pemeriksaan pasien akan dijelaskan tentang prosedur tindakan dan dimintai persetujuan pelaksanaan tindakan atau inform consent.

Pemeriksaan HSG sendiri merupakan pemeriksaan radiologi khusus yang biasanya aman dilakukan, akan tetapi ada beberapa efek yang mungkin timbul saat pemeriksaan HSG yang paling sering adalah rasa nyeri saat dimasukkan media kontras atau cairan melalui selang kecil, akan tetapi efek ini hanya bersifat sementara dan dapat diatasi dengan  pemberian obat penghilang nyeri/analgetik. Resiko lain yang jarang terjadi adalah alergi terhadap media kontras (cairan) yan dimasukkan tersebut, akan tetapi masalah ini juga dapat diatasi dengan pemberian obat-obatan yang telah disediakan.  Meskipun HSG adalah tindakan diagnostik akan tetapi beberapa penelitian menunjukkan adanya peningkatan pasien yang  hamil setelah menjalani pemeriksaan HSG, menurut penulis hal ini mungkin terjadi pada kasus-kasus sumbatan ringan, dimana dengan tindakan HSG dengan cara memasukkan cairan kontras ternyata juga dapat membukakan sumbatan ringan tadi, kasus seperti ini cukup sering penulis temukan di RSAI, dengan teknik khusus, setelah dilakukan HSG kemudian pasien hamil. Dengan tindakan ini berharap semoga Allah swt mengabulkan iktiar bapak ibu pasutri  dan mentakdirkan diberikan keturunan yang baik seperti firman Allah swt diawal tulisan ini.

Jika Bapak/ Ibu ingin mendapatkan informasi lebih lanjut tentang pemeriksaan HYSTERO-SALPHYNGOGRAPHY (HSG) bisa diakses ke nomor telp (022)7565588 ext. 602 (Instalasi Radiologi). Dan bapak/ ibu ingin berkonsultasi langsung dengan dokter silahkan datang ke Klinik NS (Nuurush Shaalihat) hari Senin jam 16:00, Rabu jam 10:00 dan Sabtu jam 14:00 – 16:00.

Semoga tulisan ini bermanfaat, Rumah Sakit Al Islam Bandung Sahabat Anda Menuju Sehat Bermanfaat. Aamiin.

 

 

 


18/Okt/2019

MENJADI PRIBADI YANG BERMANFAAT

Oleh:

Ustadz Ma’mur Hidayat

Komite Syariah

 

Sebaik-baiknya manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia” (HR. Ahmad, Ath Thabrani, Ad Daruquthi. Dinhasankan oleh Al Albani didalam Shahihul Jami’ no : 3289)

 

Menjadi pribadi yang bermanfaat adalah salah satu karakter yang harus dimiliki oleh seorang Muslim, dan ini merupakan bagian dari implementasi konsep Islam yang penuh cinta, yaitu memberi, karena semuanya yang kita berikan akan kembali untuk kebaikan diri kita sendiri.

Hadist tersebut menunjukan bahwa Rasullullah menganjurkan umat islam untuk selalu berbuat baik terhadap orang lain dan mahluk hidup yang lainnya. Hal ini menjadi indikator bagaimana menjadi mukmin yang sebenarnya. Eksistensi manusia sebenarnya ditentukan oleh sejauhmana kemanfataan dirinya. Apakah dia berguna bagi orang lain, atau malah sebaliknya menjadi parasit buat yang lainnya.

Setiap perbuatan maka akan kembali kepada orang yang berbuat. Seperti kita Memberikan manfaat kepada orang lain, maka manfaatnya akan kembali untuk kebaikan diri kita sendiri dan juga sebaliknya. Allah SWT berfirman: “Jika kalian berbuat baik, sesungguhnya kalian berbuat baik bagi diri kalian sendiri” (QS. Al-Isra:7)

Kemanfaatan dan berbuat baik ini sangat kami tanamkan kepada karyawan untuk mengimplementasikan dalam pelayanan kepada pasien di Rumah Sakit Al Islam Bandung. Tentu saja manfaat dalam hadits ini sangat luas. Dan manfaat yang bisa diberikan kepada orang lain terutama untuk pasien-pasien yang datang ke Rumah Sakit Al Islam Bandung baik dalam keadaan sehat maupun sakit (Medical Check Up, ke rawat jalan, ke UGD atau di rawat inap) atau bagi masyarakat sekitar dengan program bina wilayah Rumah Sakit Al Islam Bandung di area binaan baik  di Kelurahan Manjahlega khususnya maupun di Kecamatan Rancasari pada umumnya.

Pertama Ilmu, baik ilmu agama maupun ilmu umum/dunia;
Manusia bisa memberikan kemanfaatan kepada orang lain dengan ilmu yang dimilikinya. Baik itu ilmu agama maupun ilmu umum. Hal ini kami implentasikan dalam pelayanan kami memberikan informasi dan edukasi kepada pasien-pasien yang datang ke rumah sakit. Baik informasi dan edukasi kaitannya dengan penyakitnya atau kaitannya dengan memotivasi pasien atas kesadaran berobat ke rumah sakit adalah salah satu ikhtiar yang harus dilakukan untuk mendapatkan kualitas kesehatannya kembali. Sebuah contoh disaat seseorang mampu mengimplementasikan ilmu agamanya untuk memberikan ketenangan kepada orang sakit/pasien, sehingga timbul kesadaran, keyakinan dan kepasrahan kepada Allah swt. Misalkan lewat do’a yang dipanjatkankan untuk kesembuhan pasien tersebut, sehingga bukan hanya secara medis ikhtiar yang dilakukannya tetapi dengan spiritualnyapun dilakukan. Bahkan dengan ilmu agama ini dapat memberikan manfaat lewat pendekatan keagamaan dengan bimbingan ibadah sesuai tuntunan dan contoh dari Rasulullah saw.

“Jika seseorang meninggal maka terputuslah amalnya kecuali tiga hal; shadaqah jariyah, ilmu
yang manfaat, dan anak shalih yang mendoakan orang tuanya” (HR. Muslim)

Kedua Tenaga/Keahlian,bentuk kemanfaatan berikutnya adalah tenaga/ keahlian manusia bisa memberikan kemanfaatan kepada orang lain dengan tenaga/ keahlian yang ia miliki. Begitupun dengan pelayanan di rumah sakit kami seluruh karyawan terutama profesi yang langsung berhubungan dengan pasien tentunya dengan memberikan bantuan saat dalam perawatan atau mengobati pasien sesuai ilmu/ keahlian yang dimiliki, dengan  kita memiliki keahlian dalam hal itu, kita juga bisa membantunya dan memberikan kemanfaatan dengan keahlian tersebut dalam membantu pasien-pasien untuk meningkatkan derajat kesehatannya.

Ketiga, Akhlak/Sikap yang baik. Sikap yang baik kepada sesama juga termasuk kemanfaatan. Baik kemanfaatan itu terasa langsung ataupun tidak langsung. Maka Rasulullah SAW memasukkan senyum kepada orang lain sebagai shadaqah karena mengandung unsur kemanfaatan. Dengan senyum dan sikap baik kita, kita telah mendukung terciptanya lingkungan yang baik dan kondusif. Kami di Rumah Sakit Al Islam Bandung menanamkan akhlak/ sikap yang baik/ carring setiap karyawannya agar bersikap kepada setiap pasien, keluarga pasien, pengunjung ataupun mitra RS agar memberikan pelayanan sesuai dengan 4 SGRT (Senyum, Salam, Sapa, Sopan Santun, Gesit, Responsif dan Terima Kasih) sebagai atribut jasa,  berusaha mengimplementasikan 7 (tujuh) nilai/ Core Value  (Kasih-Sayang, Bersih, Jujur, Disiplin, Tanggung Jawab, Kerjasama dan Ridho alloh) serta berusaha dalam bekerja selalu berlandaskan pada Core Beliefe (Iman, Islam, Ihsan) sehingga saat bekerja diniatkan hanya untuk beribadah kepada Allah dan merasa Bersama-sama dan diawasi oleh Allah sehingga diharapkan karyawan (dokter, perawat, seluruh tenaga kesehatan dan tenaga admisistrasi)  menampilkan kinerja terbaiknya dalam memberikan pelayanan kepada pasien.

Semakin banyak seseorang memberikan kemanfaatan kepada orang lain  – maka semakin tinggi tingkat kemanfaatannya bagi orang lain. Semakin tinggi kemanfaatan seseorang kepada orang lain, maka ia semakin tinggi posisinya sebagai manusia menuju “manusia terbaik” seperti hadist yang tercantum di awal tulisan ini.

Banyak cara dan langkah untuk  menjadi Pribadi Yang Bermanfaat (Motivasi Islam.com) sehingga dapat membantu saudara kita yang lain diantaranya adalah:

Kemauan: kuncinya untuk menjadi pribadi yang bermanfaat  adalah kemauan .Kemauan untuk menebar ilmu yang dimiliki agar bermanfaat untuk banyak orang. Kemauan untuk membantu dengan tenaga/ keahlian yang dimiliki. Kemauan untuk mengimplementasikan akhlak/ sikap yang baik, memang tidak mudah orang bersikap baik kepada orang lain bila tidak muncul dari hatisanubari/ kemauan yang tulus yang bersumber dari akhlak terbaik. Sehingga orang lain/ pasien dapat meningkatkan pengetahuan/ menambah wawasan dalam membantu baik dari sisi tenaga/ keahlian dan dengan akhlak atau sikap yang baik setiap pasien yang datang ke Rumah Sakit Al Islam Bandung mendapatkan peningkatan derajat kesehatan dengan rasa puas dan dapat menerima pelayanan sesuai standar dengan baik. ,

 

Lakukan Sekarang: apa yang bisa Anda ‘lakukan sekarang’ untuk memberikan manfaat kepada orang lain? Selama itu sebuah perbuatan yang akan memberikan manfaat buat saudara-saudara/ pasien-pasien kita maka lakukanlah sesegera mungkin, jangan sampai peluang kebaikan atau amal sholeh yang sudah ada dihadapan kita yang bisa kita lakukan kemudian kita menunda-nundanya. Diantaranya mendo’akan orang yang sakit, memotivasinya, bahkan sampai kita membimbing dalam melaksanakan ibadahnya. Kebaikan yang kita lakukan pasti akan kembali kepda diri kita.

 

Jadikan sebagai kebiasaan: jika memberikan manfaat kepada orang lain/ pasien kita sudah menjadi kebiasaan sehari-hari, maka kita sudah memulai untuk menjadi pribadi yang bermanfaaat. Bukan hanya menjadi pribadi yang bermanfaat tapi bila hal tersebut sudah menjadi kebiasaan yang terus menerus dilakukan maka itu sudah menjadi akhlaq buat kita.

 

Tingkatkan Manfaat Diri: untuk memberikan kebaikan kepada orang lain tentunya kita pun harus meningkatkan manfaat untuk diri kita sendiri artinya bagaimana kita menambah dan meningkatkan skill dan pemahaman ilmu yang sudah kita  miliki sehingga kita akan mudah untuk beramal atau berbuat kebaikan tersebut lebih baik lagi.

 

Ikhlaskan apa yang telah kita berikan:ikhlas adalah kunci diterimanya amal. Dan hanya amal yang diterima Allah SWT yang akan memberikan manfaat kepada kita dunia dan akhirat. Jangan sampai apa yang kita lakukan hanya ingin mendapat pujian/ penghargaan, hati-hati penyakit Riya’ itu sangat samar dan sungguh sangat tidak terlihat karena itu adalah perbuatan hati. Luruskan niat, bahwa apa yang kita lakukan hanya karena Allah semata, bukan karena ingin disebut pribadi yang bermanfaat (sebagai pujian).

Semoga tulisan ini bermanfaat.


LOGO-PUTIH-compress

About Us :
RS Al Islam Bandung adalah Rumah Sakit milik Yayasan RSI KSWI Jawa Barat yang mempunyai visi "Menjadi Rumah Sakit Yang Unggul, Terpercaya dan Islami dalam Pelayanan dan Pendidikan"

RS Al Islam Bandung
Jl. Soekarno Hatta No. 644
Tel. (022) 7565588
Email : cs@rsalislam.com

Recent Posts

Sertifikat

paripurna-2022-2026-4-11zon

Sertifikat Paripurna

Copyright by RS Al Islam Bandung 2021. All rights reserved.