12/Feb/2020

“ PEMAKAIAN GIGI TIRUAN PADA ANAK II”

drg. H.R. Ginandjar Aslama Maulid.

Staf Medis Gigi dan Mulut RS Al Islam

Firman Allah SWT, dalam surat  At Tin ayat 4 : “Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya”.

Seperti pada tulisan sebelumnya bahwa tanggalnya gigi secara premature pada anak penyebabnya adalah trauma, karies atau konginetal (kelainan bawaaan), sehingga membutuhkan gig tiruan dan atau alat  pada gigi anak. Syarat gigi tiruan pada anak:

  • Mudah dibersihkan
  • Mudah dilepas pasang
  • Harus dapat memperbaiki/ meningkatkan fungsi mengunyah, estetis dan kontur wajah
  • Lengkung rahang yang normal tidak terganggu pertumbuhannya
  • Ketebalan gigi tiruan tidak mengganggu fungsi bicara.

Gigi tiruan pada anak di dunia kedokteran gigi dikenal dengan istilah “Space Maintainer dan Space Regainer”. Yang dimaksud dengan space maintainer  adalah suatu alat yang bisa digunakan baik secara fixed/ cekat maupun removable/ lepasan yang dirancang/ didesign untuk mempertahankan ruang yang ada dalam lengkung rahang, dimana ruang ini disebabkan oleh gigi decidu/ susu/ sulung yang mengalami premature loss/ kehilangan dini gigi sulung (ompong)  dengan tujuan agar gigi tetangganya tidak mengalami displacement (kamus kedokteran gigi F. J.Harty). Dan tindakannya/ prosedurnya dilakukan pada saat gigi sulung tanggal dini dengan tujuan untuk mencegah hilangnya ruang/space dan meningkatkan perkembangan lengkung rahang (Rao, Arathi. Principles and practice of Pedodontics. Ed3. New Delhi:Jaypee,20012:143). Sedangkan Space Regainer  adalah alat yang digunakan untuk menggerakkan gigi  permanen yang mengalami displacement  agar kembali ke posisi  normal didalam lengkung rahang, sehingga ruang untuk erupsi  yang awalnya tertutup akibat pergerakkan gigi tersebut dapat terbuka  dan menyediakan ruang bagi benih gigi permanen yang akan erupsi. Jadi bilamana harus dilakukan tindakan Space Maintainer dan kapan harus dilakukan tindakan Space Regainer untuk putra putri bapak ibu, untuk tindakan dan penggunaan alat Space Maintainer  yaitu pada kasus dimana ruang tempat gigi permanen yang akan erupsi masih ada karena gigi tetangganya belum mengalami displacement. Sedangkan tindakan/ pemasangan alat Space regainer untuk kasus dimana ruang tempat gigi permanen yang akan erupsi sudah tidak ada karena telah terjadi displacement  dari gigi tetangganya.

Fungsi dari tindakan/ pemasangan gigi tiruan/ alat pada Space Maintainer  adalah mempertahankan ruang untuk erupsi  (gigi tetap/ gigi permanen yang akan muncul), sedangkan tindakan Space regainer upaya untuk mempersiapkan ruang untuk gigi permanen agar sesuai pada tempatnya.

Bagian / letak perbedaan tindakan pemasangan gigi tiruan ini hanya pada bagian alat/ gigi tiruan tersebut  ada U-Loop nya (besi yang berbentuk U)/ bagian yang terdapat diantara gigi tetangganya. Pada Space Maintainer  bagian U-Loop nya tidak terdapat spring atau per atau bentuk yang bisa diregangkan (karena fungsinya hanya untuk mempertahankan), tetapi pada Space Regainer bagian U-loop nya terdapat spring atau per atau bentuk alat yang bisa diregangkan karena fungsinya untuk menggeser atau menggerakkan gigi tetangganya agar didapat kembali ruang untuk pertumbuhan benih gigi permanen.

Adapun kapan waktu yang tepat harus dipasang Space Maintainer dan kapan terpasang alat Space Space regainer. Untuk pemasangannya sebagai berikut: Space Maintainer   waktu pemasangannya yaitu segera setelah gigi tanggal/ premature loss (orthodontic preventif), lain halnya dengan Space Regainer  pemasangannya lebih dari 6 bulan setelah gigi tanggal (orthodontic Interseptif).

Space Maintainer  ada 2 macam yaitu   Space Maintainer  lepasan yang dapat di lepas dan dipasang oleh anak atau dibantu orang tuanya (seperti hal nya gigi tiruan/ gigi palsu) dan    Space Maintainer  Permanen hanya dokter gigi lah   yang dapat melepas dan memasang kembali. Begitupun dengan  Space Regainer sama seperti halnya   Space Maintainer  ada 2 macam yang bisa lepas pasang oleh pasien sendiri (Space Regainer lepasan) dan ada yang harus oleh dokter gigi dilepas dan dipasang kembali (Space Regainer permanen).

Bilamana gigi tetap pengganti sudah erupsi sempurna,maka alat lepasan tersebut tidak berguna lagi. Jadi prinsipnya alat lepasan tersebut dipakai selama gigi tetap pengganti belum tumbuh/muncul/erupsi. Fungsi alat lepasan tersebut lebih tepat disamping membantu proses pengunyahan / estetik ( khusus gigi depan), juga untuk mempertahankan ruangan gigi yang ompong supaya ruangan tidak menyempit akibat pergeseran gigi yang masih tinggal dan menahan gigi lawan spy tidak memanjang/turun kearah gigi yang ompong,juga untuk menyesuiakan ruangan yang diperlukan untuk gigi tetap penggantinya.

Perlu diketahui juga oleh bapak ibu terutama yang memiliki putra putri dalam masa pertumbuhan gigi tetap/ permanen bahwa tahapan pembentukan gigi  tetap sebagai berikut:

Gigi seri tengah rahang bawah 6 – 7 tahun dan rahang atas 7 – 8 tahun. Gigi seri samping rahang bawah 7 – 8 tahun dan rahang atas 8 -9 tahun. Gigi taring rahang bawah 9 -10 tahun dan rahang atas 11 – 12 tahun. Geraham kecil pertama rahang bawah 10 -12 tahun dan rahang bawah 10 -11 tahun. Geraham gigi kecil kedua rahang bawah 11 – 12 tahun dan rahang atas 10 – 12 tahun. Geraham besar pertama  rahang bawah 6 – 7 tahun dan rahang atas 6 – 7 tahun. Geraham besar kedua rahang bawah 11 – 13 tahun dan rahang atas 12 – 13 tahun. Geraham ketiga (terakhir) rahang bawah  dan atas sama pada usia 17 – 21 tahun. Dengan mengetahui pertumbuhan gigi tetap, bapak ibu dapat sejak dini menjaga dengan perawatan atau konsultasi kepada ahlinya agar gigi putra putri bapak ibu  dapat terjaga tetap tumbuh dengan baik dan tampak indah karena gigi putra putri ibu rapi secara estetik. Seperti hal nya tersurat dalam firman Allah swt pada tulisan ini.

Jika Bapak/ Ibu ingin mendapatkan informasi lebih lanjut tentang pemeriksaan Gigi dan Mulut dapat diakses ke nomor telp (022)7565588 ext. 3212. 3214,3215 (Klinik Gigi dan Bedah Mulut)

Semoga tulisan ini bermanfaat Rumah Sakit Al Islam Bandung Sahabat Anda Menuju Sehat Bermanfaat. Aamiin.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


05/Feb/2020

“ PEMAKAIAN GIGI TIRUAN PADA ANAK ”

drg. H.R. Ginandjar Aslama Maulid.

Staf Medis Gigi dan Mulut RS Al Islam

 

Dari Abu Hurairah ra.bahwasanya Rasulullah saw bersabda: “Seandainya aku tidak khawatir untuk mempersulit ummatku niscaya aku perintahkan mereka untuk bersiwak (bersugi/ membersihkan gigi) setiap akan mengerjakan shalat” (HR. Bukhari dan Muslim).

Dan seperti halnya dalam surat  At Tin ayat 4 : “Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya”.

Kesehatan merupakan bagian terpenting dalam kehidupan manusia, baik secara rohani maupun jasmani. Salah satu kondisi kesehatan manusia  yang harus dijaga adalah  kebersihan gigi. Terutama pada anak-anak yang sejak dini sudah diperkenalkan bagaimana menjaga kesehatan gigi dan rongga mulut, sehingga tetap terjaga keutuhan dan kebersihan gigi geligi mereka sejak usia dini.

Gigi adalah salah satu bagian tubuh yang harus diperhatikan dengan baik, terutama pada periode gigi sulung. Pada anak-anak, jenis / penyebab kehilangan gigi sulung biasanya diakibatkan oleh trauma (benturan/ terjatuh),kerusakan gigi / karies yg luas dan congenital (bawaan). Kerusakan pada gigi mengakibatkan gangguan pada proses pengunyahan bahkan tidak sedikit yang menimbulkan rasa sakit karena gigi bolong dll. Kondisi ini akan berpengaruh dalam proses mengunyah makanan, makanan sebelum ditelan harus melalui proses pengunyahan di dalam rongga mulut dengan gigi geligi, agar proses tersebut  berjalan  baik harus disertai  perawatan dan pemeliharaan yang optimal dari gigi dan mulut tersebut,dengan mengajarkan sejak dini  anak-anak disiplin menggosok gigi setelah makan dan sebelum tidur malam, hal ini terutama yang mengakibatkan karies yang luas pada anak-anak. Kerusakan yang terjadi akibat faktor-faktor tersebut tadi pada gigi jika dibiarkan dapat menyebabkan gigi tanggal sebelum waktunya dan akan diikuti adanya perubahan dan fungsi pada gigi dan mulut.

Tanggalmya gigi sulung secara dini pada anak, dapat menimbulkan migrasi gigi disebelahnya (gigi tetangga)  sehingga akan mengakibatkan gigi tetangga mengisi ruang kosong gigi sulung yang tanggal tersebut dan lambat laun akan mengakibatkan maloklusi (bentuk hubungan rahang atas dan bawah yang menyimpang dari bentuk standar/ karena gigi berantakan, selain itu lengkung gigi tidak berkembang secara optimal, bahkan dapat mengakibatkan panjang lengkung rahang dan berubahnya oklusi gigi (perubahan hubungan permukaan gigi geligi pada rahang atas (maksila) dan rahang bawah (mandibula)). Akibat lain adalah misartikulasi konsonan pada pengucapan (s), (z), (v), (f) serta tampilan estetis yang mengakibatkan rasa malu/ minder.

Untuk mengatasi hal tersebut diatas Klinik Gigi Rumah Sakit Al Islam Bandung dapat menjadikan solusi agar permasalahan-permasalahan yang dialami buah hati anda sehubungan dengan tanggal premature gigi pada anak-anak, dapat teratasi dengan baik agar tidak terjadi hal-hal yang membuat pertumbuhan gigi putra putri anda terganggu sehingga berdampak sampai dewasa.

Sebagaimana diketahui bersama bahwa fungsi gigi tiruan adalah untuk membantu pengunyahan (mastikasi), estetik, menahan kedudukan/posisi gigi yang masih sehat supaya tidak bergeser ke tempat yang ompong,menahan otot wajah,mencapai keseimbangan beban kunyah dalam upaya  menahan kedudukan fungsi sendi rahang (TMJ=temporo mandibular joint), fungsi fonetik/bicara.             Pembuatan dan pemakaian gigi tiruan sampai saat ini hanya sebatas  pada orang tua /  dewasa muda, padahal pemakaian gigi tiruan pada anak2 usia muda ( masih dalam periode pertumbuhan/perkembangan aktif ), sangat  dianjurkan. Hal ini diperlukan supaya tidak mengganggu periode pergantian gigi susu/ sulung ke gigi dewasa/tetap dan tidak mengganggu pertumbuhan/perkembangan rahang secara alami. Pembuatan gigi tiruan lepasan pada anak harus memperbaiki fungsi pengunyahan,estetik dan kontur wajah. Tidak mengganggu pertumbuhan lengkung rahang yg normal. Ketebalan gigi tiruan tidak mengganggu fungsi pengucapan / bicara. Mudah dibuka pasang, mudah dibersihkan,memberikan kenyamanan saat dipakai (namun adakalanya gigi tiruan,tidak akan senyaman gigi asli ),yang terpenting pasen harus mengetahui fungsi gigi tiruan & kelebihan/kekurangan serta disiplin dalam pemakaian. Umumnya orang tua yg memiliki putra/i yang masih muda/belia,tidak/kurang mengetahui kepentingan/kegunaan gigi tiruan pada anak2 mereka.    Selain kerusakan gigi anak-anak,sangat perlu diperhatikan oleh para orang tua adalah periode  pergantian gigi susu / sulung ke gigi tetap / permanen.

Oleh karena itu, sangat dianjurkan bila anak-anak usia pertumbuhan / perkembangan yg masih terdapat gigi geligi campuran ( usia dibawah 10-12    tahun ) yang memiliki gigi ompong karena pencabutan sebelum waktu nya / copot karena terjatuh / benturan keras, segera membuat gigi tiruan lepasan yang bisa dibuka pasang pasen / tidak bisa dilepas (permanent), hanya dokter gigi nya yang bisa melepas , di dunia kedokteran gigi dikenal dengan nama “SPACE MAINTENER dan SPACE REGAINER”.

Jika Bapak/ Ibu ingin mendapatkan informasi lebih lanjut tentang pemeriksaan Gigi dan Mulut dapat diakses ke nomor telp (022)7565588 ext. 3212. 3214,3215 (Klinik Gigi dan Bedah Mulut)

Semoga tulisan ini bermanfaat Rumah Sakit Al Islam Bandung Sahabat Anda Menuju Sehat Bermanfaat. Aamiin.

 

 

 

 

 

 


25/Nov/2019

Penyebaran Infeksi dari Gigi dan Rongga Mulut

drg. Rulia

Spv. Klinik Gigi dan Mulut RS AL Islam Bandung

 

Kesehatan merupakan bagian terpenting dalam kehidupan manusia, baik secara rohani maupun jasmani. Kesehatan manusia  tercermin dari kebersihan dan kesehatan  rongga mulutnya. Kesehatan gigi dan rongga mulut  dapat mempengaruhi kesehatan secara umum, juga akan sangat berpengaruh terhadap keadaan sistemik dari tubuh manusia keseluruhan. Kita jangan pernah mengabaikan kelainan atau infeksi yang terjadi di dalam rongga mulut, walaupun tanpa adanya gejala klinis yang dirasakan.

 

Infeksi yang terjadi pada tubuh manusia bisa menjadi sesuatu yang serius.  Infeksi dapat terjadi karena virus, bakteri, parasit, dan jamur yang sering disebut sebagai mikroorganisma.  Mikroorganisma memang tidak sepenuhnya buruk, karena keberadaannya juga dapat membawa manfaat, misalnya untuk menguraikan sesuatu di alam ini  Namun bila mikroorganisma  menyerang bagian tertentu dari tubuh manusia akan sangat mungkin mengganggu kondisi tubuh  manusia itu sendiri.

 

Dalam tubuh manusia, rongga mulut merupakan salah satu  area ekosistem hidup yang cukup banyak mikroorganismanya. Lingkungan rongga mulut merupakan tempat hidup bakteri aerob dan anaerob. Organisma ini merupakan flora normal dalam mulut yang terdapat dalam plak gigi, cairan sulkus gusi, membran mukosa, dorsum lidah, saliva atau air ludah dan mukosa mulut.

 

Lubang pada gigi merupakan tempat jutaan bakteri, jika masuk ke dalam pembuluh darah bisa menyebar ke organ tubuh lainnya dan menimbulkan infeksi, seperti masalah sistem pernafasan, otak dan jantung. Ada berbagai berbagai gangguan kesehatan yang diakibatkan oleh infeksi dalam rongga mulut. Sumber infeksi ini disebut sebagai  fokus infeksi.  Sedangkn infeksi yang ditimbulkannya disebut fokal infeksi.

 

Fokal infeksi adalah proses penyebaran dari kuman atau toksin fokus infeksi ke tempat lain yang jauh letaknya dari asal fokus infeski tersebut sehingga mampu mengakibatkan kerusakan jaringan yang dapat berupa infeksi baru maupun kelainan baru. Sisa kotoran, maupun mikroba penginfeksi bisa menyebar ke tempat lain ditubuh seperti ginjal, jantung, mata, kulit, dan lain sebagainya.

Gigi dan rongga mulut juga  dapat berperan sebagai fokus infeksi dan menyebabkan terjadinya fokal infeksi.

 

Fokal infeksi yang dapat terjadi akibat  penyakit gigi sebagai fokus infeksi  antara lain penyakit arthritis  atau radang sendi, rheumatoid arthritis dan demam rheumatik,  subakut bacterial endokarditis , peradangan otot jantung, penyakit lambung dan usus, penyakit mata,   osteomyelitis, pneumonia, diabetes mellitus, penyakit kulit seperti; dermatitis, urtikaria, eczema, acne, bacterial pneumonia, berat bayi lahir rendah, infeksi orbita, abses otak, gagal ginjal kronis dan lain-lain.

 

Fokus infeksi dalam rongga mulut yang dapat menyebabkan fokal infeksi antara lain  Infeksi periapikal gigi yaitu karies gigi yang tidak dirawat sehingga menyebabkan infeksi di ujung akar gigi. Infeksi pada jaringan periodontal atau jaringan pendukung gigi. Infeksi ini biasanya terjadi apabila kebersihan gigi kurang terpelihara sehingga terbentuk karang gigi. Karang gigi menyebabkan infeksi pada gusi yang ditandai dengan gusi yang mudah berdarah. Infeksi di akar gigi maupun di jaringan penyangga gigi melibatkan lebih dari 350 bakteri dan mikroorganisma. Karena letak infeksinya sangat dekat dengan pembuluh darah, produk bakteri berupa toksin dapat menyebar keseluruh tubuh.

Mekanisme penyebaran fokal infeksi dapat melalui sirkulasi aliran darah, pembuluh limfatik, respon immunologis, dan aspirasi.

 

Fokal infeksi berdasarkan lokasinya, dibagi menjadi dua kelompok, yaitu fokal infeksi intraoral dan ekstraoral.  Fokal infeksi yang berasal dari intraoral adalah yang sering terjadi di tubuh manusia, disebabkan oleh struktur histologi dan anatomi dari rongga mulut dan kehadiran permanen mikroorganisme virulen di dalamnya. Fokal infeksi intraoral seluruhnya merupakan infeksi alami yang disebabkan oleh plak gigi, yaitu berupa kolonisasi bakteri yang biasa terbentuk pada tulang alveolar (periodontitis) dan ujung akar gigi (granulomaperiapikal, kista, radiks, dll.).

 

 

Respon imun-inflamatori pada kolonisasi patogenik ini menyebabkan kerusakan perlekatan antara gigi dan gusi, juga kehilangan struktur yang mengikat gigi ke tulang rahang. Kedua hal ini terjadi bersamaan dengan  bertambahnya kedalaman sulkus gusi. Sulkus yang radang ini, disebut sebagai poket periodontal, yang menjadi area anaerob yang kaya akan protein, darah, oksidan sehingga mendukung kolonisasi bakteri anaerob yangbersifat patogenik bagi tubuh manusia.

 

Area terlokalisasi dari fokal infeksi di rongga mulut mengharuskan dilakukannya tindakan  bedah minor untuk merawatnya. Ketika prosedur bedah ini dilakukan, terdapat kemungkinan mikroorganisma pada area yang terlokalisasi tersebut akan menyebar ke area tubuh yang lain melalui pembuluh darah dan limfatik, sehingga menyebabkan bakteremia.

 

Perawatan gigi dan jaringan lain di rongga mulut yang terinfeksi harus segera dilakukan untuk menangani fokal infeksi yang terjadi, terutama pada pasien-pasien dengan kondisi menderita penyakit sistemik. Perawatan gigi dan mulut yang tepat dan teratur sangat diperlukan agar berbagai keluhan penyakit gigi dan mulut dapat dicegah bahkan dapat mengurangi resiko terjangkitnya penyakit lain atau terjadinya fokal infeksi ke bagian tubuh yang lain.


24/Des/2018

 

Bismillaahirrahmaanirrahiim…

Masalah kesehatan gigi dan mulut mempunyai pengaruh terhadap proses tumbuh kembang dan masa depan derajat kesehatan setiap individu. Individu yg kurang atau tidak peduli terhadap kesehatan gigi geligi dapat  mengalami berbagai macam keluhan yang lambat laun dapat berpengaruh terhadap kesehatan tubuh secara umum. Salah satu penyebab munculnya masalah kesehatan gigi dan mulut pada masyarakat yaitu perilaku yang mengabaikan pentingnya kebersihan rongga mulut dan gigi.

Sebelum membahas fungsi gigi geligi, mari kita simak terlabih dahulu bagaimana periode pertumbuhan gigi. Dalam pertumbuhan gigi geligi, terdapat 3 periode utama pergantian gigi, yakni :

  • Periode pertumbuhan gigi anak atau gigi sulung atau gigi susu ( Deciduous Teeth ) yang dimulai sejak usia 6 bulan sampai dengan 7 tahun.
  • Periode gigi campuran ( Mix Dentition ) yang dimulai sejak usia 7 tahun sampai dengan usia 12 tahun. Dimana kondisi normal gigi susu mulai goyang hingga copot sendiri karena desakan gigi tetap pengganti dibawahnya, namum didalam kondisi tidak normal, gigi susu harus segera dicabut bila gigi tetap pengganti keluar/erupsi tidak pada tempatnya, guna menghindari susunan gigi yang tidak rata.
  • Periode gigi tetap atau gigi dewasa ( Permanent Teeth) yang dimulai saat usia 12 tahun keatas semua gigi sulung akan digantikan gigi tetap tapi ada kalanya individu tertentu di usia ini masih ditemukan gigi susu yg belum copot.

 

Jumlah Gigi

Jumlah gigi pada orang dewasa memiliki jumlah 32 gigi yang tersebar di rahang atas dan rahang bawah, untuk Rahang Atas terdiri dari 6 gigi atas depan atau anterior dengan rincian  gigi seri 1, gigi seri 2 dan gigi taring kanan & kiri , 4 gigi premolar atau geraham kecil  yang terdiri dari  2 gigi premolar kanan dan 2 gigi premolar kiri  seta 6 gigi geraham yang terdiri dari 3 gigi geraham kanan & 3 gigi geraham kiri.

Rahang bawah terdiri dari 6 gigi bawah depan atau anterior dengan rincian, gigi seri 1, gigi seri 2 dan gigi taring kanan & kiri, di rahang bawah juga terdapat 4 gigi premolar atau geraham kecil dengan rincian, 2 gigi premolar kanan & 2 gigi premolar kiri lalu terdapat pula 6 gigi geraham dengan rincian, 3 gigi geraham kanan & 3 gigi geraham kiri,  terkadang individu tertentu mendapatkan jumlah gigi tetap hanya 28 atau 30 gigi hal ini bisa terjadi dikarenakan memang tidak ada benih gigi bungsu atau ada gigi bungsu tapi posisi terpendam atau miring.

Sedangkan untuk Jumlah gigi anak atau gigi susu adalah 20 gigi, Rahang Atas terdiri 6 gigi atas depan atau anterior dengan rincian  gigi seri susu 1, gigi seri susu 2 dan gigi taring susu kanan & kiri , di rahang atas juga terdapat 4 gigi geraham susu dengan rincian 2 gigi geraham susu kanan &  2 gigi geraham susu kiri sedangkan pada Rahang Bawah terdiri 6 gigi bawah depan atau anterior dengan rincian gigi seri susu 1, gigi seri susu 2 dan gigi taring susu kanan & kiri  di rahang bawah juga terdapat 4 gigi geraham susu dengan rincian 2 gigi geraham susu  kanan & 2 kiri).

Fungsi Gigi Geligi  

Gigi geligi mempunyai fungsi sebagai berikut : Fungsi Mastikasi (Pengunyahan), Fungsi Estetik (Penampilan), Fungsi Fonetik (Bicara), Fungsi Identifikasi, Menahan posisi gigi asli yg masih sehat tidak bergeser kearah yang ompong, Menghindari gangguan sendi temporo mandibular, Mencapai keseimbangan pengunyahan dan menahan jaringan lunak  agar otot wajah tetap sehat.

Jenis  Penyakit/Kelainan Pada Gigi

Dalam perjalanannya, gigi dapat mengalami kerusakan. Mulai dari kerusakan kecil, hingga kerusakan luas, diawali  dengan lubang kecil (karies), sedang, besar hingga tertinggal sisa akar. Selama proses kerusakan gigi yang lama tentu  dilalui fase rasa sakit ringan hingga berat. Berikut ini adalah jenis-jenis kelainan atau penyakit pada Gigi dan Mulut :

  • Karies / lubang gigi, dikarenakan aktifitas bakteri yg merusak struktur gigi.
  • Radang Gusi / Gingivitis / Gusi bengkak, hal ini bisa terjadi dikarenakan kondisi mulut tidak terjaga kebersihannya sehingga terjadi penumpukan karang gigi / plak menempel ditepi gusi / leher gigi, keadaan ini memudahkan terjadi perdarahan gusi karena iritasi karang gigi terhadap tepi gusi. Kondisi akan semakin parah bila tidak segera ditangani dengan benar sehingga bisa berlanjut menjadi jenis penyakit lain.
  • Gigi Hipersensitif, kelainan gigi biasa dirasakan “ngilu/linu” saat terkena rangsang dingin. Keluhan ini dapat disebabkan oleh beberapa hal yaitu secara alami atau bawaan saat pembentukan lapisan gigi, terbiasa makan minum yang dingin, pemutihan gigi, penumpukan plak, menggosok gigi dengan pasta gigi bersifat abrasive, Menggosok gigi dengan sikat gigi jenis bulu sikat keras/hard, Menggosok gigi dengan tekanan berlebih dan faktor usia lanjut.
  • Abses Gusi atau Gusi bengkak, hal ini dapat terjadi dikarenakan adanya infeksi pada gusi yang disebabkan oleh aktifitas bakteri yang berkembang biak sehingga gusi tampak bengkak dan bernanah yang penampakanya seperti cairan kental berwarna kuning/putih/kuning kecoklatan. Muncul nanah
  • Radang Pulpa Gigi atau Pulpitis, merupakan perluasan lubang gigi yg dibiarkan terlalu lama sehingga meluas ke daerah pulpa yang akhirnya menimbulkan rasa sakit yang cukup hebat.
  • Tumor Pada Gusi, Tumor merupakan pertumbuhan sel yang berkembang secara abnormal, tumor dapat tumbuh dijaringan mana saja termasuk mengenai organ mulut terutama bagian mukosa atau jaringan lunak seperti bibir, gusi, lidah dan langit-langit, kurang menjaga kesehatan rongga mulut dan gigi, faktor kebiasaan buruk, faktor turunan atau genetik, trauma atau benturan yang mengenai jaringan sekitar rongga mulut bisa menyebabkan tumor ganas atau tumor jinak.
  • Stomatitis atau Sariawan, Kelainan ini dapat dikarenakan kekurangan Vit.C, keadaan psikologis/stress, iritasi dari sisa akar gigi, mahkota gigi / tambalan tajam/kasar. (bersambung…)

LOGO-PUTIH-compress

About Us :
RS Al Islam Bandung adalah Rumah Sakit milik Yayasan RSI KSWI Jawa Barat yang mempunyai visi "Menjadi Rumah Sakit Yang Unggul, Terpercaya dan Islami dalam Pelayanan dan Pendidikan"

RS Al Islam Bandung
Jl. Soekarno Hatta No. 644
Tel. (022) 7565588
Email : cs@rsalislam.com

Sertifikat

paripurna-2022-2026-4-11zon

Sertifikat Paripurna

Copyright by RS Al Islam Bandung 2021. All rights reserved.