Menyikapi Orang Yang Sakit
Menyikapi Orang Yang Sakit
Diantara tuntutan islam dalam menyikapi orang yang sakit yaitu :
- Menjenguk dan mendoakan orang yang sedang sakit. Rasulullah, apabila menjenguk orang yang sakit, suka menyentuh bagian yang sakitnya seraya berdo’a :
اللَّهُمَّ رَبَّ النَّاسِ أَذْهِبِ الْبَأْسَ وَاشْفِهُ وأَنْتَ الشَّافِي لاَ شِفَآءَ إِلاَّ شِفَاؤُكَ شِفَاءً لاَ يُغَادِرُ سَقَمًا
” Ya Allah, Rabb manusia, hilangkan penyakit ini, sembuhkanlah. Engkau Maha Penyembuh. Tak ada kesembuhan kecuali dari-Mu, kesembuhan yang tidak meninggalkan penyakit.
- Harus segera menjenguknya bila penyakit kritis (menhawatirkan). Apabila tidak menghawatirkan, bisa ditangguhkan sampai tiga hari.
- Menanyai keluarganya tentang perkembangan orang yang sakit.
- Duduk di dekat orang yang sakit.
- Minta di doa’kan oleh orang yang sakit, sebab do’a orang yang sakit seperti do’anya para Malaikat.
- Mengingatkan orang yang sakit untuk bersabar dan ikhlas menerima cobaan Allah SWT, serta mendorongnya untuk melanjutkan ikhtiar pengobatannya.
- Membacakan talqin apabila sakitnya parah. Sabda Rasulullah dalam HR. Muslim : ” Talqinkanlah orang yang telah dekta kematiannya dengan kalimat Laa Ilaaha Illallah “. Dan hadis yang kedua dari HR. Ahmad : ” Siapa saja yang akhir ucapannya Laa Ilaaha Illallah, pasti masuk surga”.
- Dihadapkan kearah kiblat.
- Pejamkan matanya bila telah wafat, dan ucapkan hal-hal yang baik tentang mayit. Sabda Rasul : ” Apabila kam hadir (menjenguk, ta’ziyah) kepada orang sakit atau mayit, maka ucapkanlah perkataan yang baik, sebab para malaikat akan mengamininya. (HR. Muslim).