Berikut ini beberapa Indikator yang akan kami publikasikan dengan kriteria ::
Analisa Pencapaian Indikator Nasional Mutu Kemenkes Rumah Sakit Al Islam Bandung Semester 1 tahun 2022 :
Pencapaian Indikator Nasional Mutu Kemenkes RS Al Islam Bandung semester 1 tahun 2022 yaitu kepuasan pasien, kecepatan waktu tanggap komplain, kepatuhan terhadap alur CP,kepatuhan penggunaan fornas, kepatuhan waktu Visite Dokter, penundaan operasi elektif, waktu tunggu rawat jalan dan kepatuhan kebersihan tangan sudah sesuai dengan standar yang ditentukan, hal ini menunjukkan pasien yang berobat ke RS Al Islam sudah merasa puas terhadap pelayanan yang diberikan oleh RS Al Islam Bandung. Untuk Kecepatan waktu tanggap komplain pasien baik komplain secara lisan, tertulis, atau media sosial yang sudah diidentifkasi tingkat risiko dan dampak risiko dengan penetapan grading/ dampak risiko RS Al Islam sudah responsif dalam memberikan tanggapan ketika ada pasien yang menyampaikan komplain. Dokter – Dokter RSAI sudah mengetahui Formularium Nasional sehingga kepatuhannya sudah sesuai standar. Selain itu dokter- dokter di RSAI sudah mengetahui waktu Visite yang ditentukan, dan patuh terhadap jadwal praktek yang di tetapkan, pendaftaran rawat jalan, waktu tunggu pemeriksaan penunjang dan Farmasi sudah efektif dan efisien sehingga waktu tunggu di rawat jalan sudah sesuai. Untuk operasi elektif sudah dilakukan persiapan yang baik dan terencana sehingga penundaan operasi elektif sudah sesuai standar. Untuk Kepatuhan terhadap alur CP Profesional Pemberi Asuhan sudah melaksanakan pelayanan sesuai alur Clinical Pathway, dan seluruh karyawan RSAI sudah melaksanakan kebersihan tangan yang dinilai dari 5 momen dan 6 langkah sesuai dengan Standar dari Komite Pengendalian dan Pencegahan Infeksi.
Analisa Pencapaian Indikator Mutu Syariah Rumah Sakit Al Islam Bandung Semester 1 tahun 2022 :
Rumah Sakit Al Islam Bandung merupakan salah satu Rumah Sakit yang sudah terakreditasi Syariah sejak tahun 2018, sehingga dilakukan pengukuran Indikator mutu Syariah pada seluruh pelayannanya. Pencapaian Indikator Mutu Syariah Rumah Sakit Al Islam Bandung, semester 1 tahun 2022 untuk indikator mutu Wajib syariah yaitu Pasien sakaratul maut didampingi dengan talqin dan pemasangan DC sesuai gender, juga untuk Standar pelayananan Minimal syariah yaitu edukasi hijab untuk pasien, mandatory training untuk Fikih pasien, pemakaian hijab ibu menyusui, pemakaian hijab di kamar operasi, penjadwalan waktu operasi elektif tidak terbentur waktu sholat dan penggunaan akad syariah dalam perjanjian di Rumah Sakit) sudah sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh DSN ( Dewan Syariah Nasional), hal ini dikarenakan RS Al Islam sudah menyediakan asatidz – asatidz yang sudah terjadwal 24 jam untuk memenuhi pasien sakaratul maut agar dapat didampingi dengan talqin dan memberikan edukasi hijab serta mandatory training untuk fikih pasien, tetapi untuk pendampingan talqin pada pasien sakaratul maut edukasi hijab dan mandatory training fikih juga dapat dilakukan oleh dokter atau perawat yang sedang bertugas saat itu. Untuk pemasangan DC sesuai gender, RSAI sudah mengatur jadwal perawat sehingga setiap shift jaga selalu ada perawat laki-laki dan perempuan dan bila memungkinkan pasien pun dirawat oleh gender yang sama, demikian juga untuk penjadwalan operasi elektif, RSAI sudah mengatur jadwal operasi tidak terbentur waktu sholat, baik ketika akan mulai operasi ataupun durasi operasipun sudah diperhitungkan sehingga tidak melewati waktu sholat.Untuk perjanjian di Rumah sakit yang sudah menggunakan akad Syariah sudah sesuai standar, hal ini disebabkan bahwa ketika akan membuat perjanjian dengan rekanan, RSAI melakukan pendekatan kepada rekanan agar menggunakan akad sesuai syariah.
.
.
Analisa Pencapaian Indikator Mutu Prioritas Rumah Sakit Al Islam Bandung Semester 1 tahun 2022 :
Pencapaian Indikator Mutu Prioritas Rumah Sakit Al Islam Bandung Semester 1 tahun 2022 untuk respon time Secsio sesaria kategori kuning,
Hijab ibu menyusui, angka pelaksanaan rawat gabung ibu dan bayi di ruang Nifas, angka pelaksanaan PMK dan bayi baru lahir yang tidak mendapatkan ASI eksklusif selama rawat inap sudah sesuai dengan standar yang ditetapkan.Respon time seksio sesaria kategori kuning, RSAI sudah menjadwalkan DPJP khususnya dr SpOG untuk selalu stand by, bila sedang jadwal on call. Untuk hijab ibu menyusui, seluruh perawat melakukan edukasi hijab pada ibu saat menyusui. Setiap bayi sehat yang lahir di RSAI selalu di lakukan PMK dan dilakukan rawat gabung ibu dan bayi kecuali jika bayi atau ibunya yang tidak memungkinkan dirawat gabungkan atas indikasi medis, selain itu setiap bayi sehat yang lahir di RSAI selalu mendapatkan ASI eksklusif dengan memotivasi dan memberikan edukasi pada ibu yang baru melahirkan tentang pentingnya memberikan ASI Eksklusif.
.
.
.
Keseluruhan upaya dan kegiatan yang komprehensif dan integratif yang menyangkut input, proses dan outcome secara objektif, sistematik dan berlanjut memantau dan menilai mutu manajemen dan kewajaran pelayanan terhadap pasien, dan memecahkan masalah-masalah yang terungkapkan sehingga manajemen dan pelayanan yang diberikan berdaya guna dan berhasil guna.