25/Nov/2019

PEMERIKSAAN SKOR KALSIUM DETEKSI DINI RISIKO JANTUNG KORONER

Dede Setiapriagung, dr, Sp.Rad, M.H.Kes

Dokter spesialis Radiologi di Instalasi Radiologi Rumah Sakit Al Islam Bandung

CT Scan kalsium merupakan test diagnostik yang dilakukan untuk mengukur tingkat risiko seseorang terkena penyakit jantung koroner [coronary artery disease]. Kalsium adalah satu mineral yang berperan penting dalam tubuh, kalsium ini tidak diproduksi oleh tubuh kita tetapi didapatkan dari makanan dan produk yang mengandung kalsium, seperti susu. Kalsium yang masuk ke dalam tubuh selain digunakan oleh tubuh, dalam jumlah kecil ada yang tertinggal dalam pembuluh darah dan dapat menimbulkan timbunan plak menyebabkan plak mengeras di dinding pembuluh darah terutama di pembuluh darah koroner jantung. Plak dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah koroner jantung sehingga aliran darah ke otot jantung [miokard] terhambat, akibatnya otot jantung tidak mendapat nutrisi dan oksigen yang dibutuhkan bahkan pada keadaan tertentu terjadi sumbatan total pembuluh darah koroner yang dikenal dengan serangan jantung.

Untuk deteksi dini risiko penyakit jantung koroner ini di RS Al Islam dilakukan pemeriksaan CT Scan kalsium skor dengan menggunakan pesawat MDCT 160  slice. CT scan kalsium ini tujuannya memeriksa dan menilai keberadaan kalsium dan timbunan kalsium di dinding pembuluh darah koroner jantung kemudian dihitung volumenya dan dibuat skor kalsium secara komputerisasi. Skor kalsium (coronary artery calcium score) adalah perhitungan jumlah penumpukan kalsium pada pembuluh darah koroner jantung yang dapat memprediksi risiko terjadinya penyakit jantung seperti penyakit jantung koroner (PJK) dan gagal jantung, sehingga penggunaan skor ini bermanfaat agar tata laksana pencegahan dapat segera dilakukan.

Secara umum pemeriksaan ini tidak memerlukan persiapan khusus, pemeriksaannya aman, nyaman dan cepat.  Pasien hanya berbaring terlentang di dalam pesawat MDCT Scan sekitar 10 menit. Selama pemeriksaan sebaiknya pasien tidak menggunakan barang-barang yang mengandung logam untuk menghindari gangguan pencitraan [artefak]. Risiko pemeriksaan ini sama dengan pemeriksaan sinar X lainnya [rontgen] yaitu radiasi sinar X akan tetapi kadarnya sangat sedikit.

Penilaian skor kalsium dihitung menurut formula Agaston yang dikorelasikan dengan usia, jenis kelamin dan etnis, dinilai skor kalsium dari tiap-tiap pembuluh darah koroner per cabang. Dihitung total skor kalsium dan dibuat skor: 0 [tidak ada plak kalsium], 1-10 [plak kalsium minimal], 11-100 [plak kalsium ringan], 101 – 400 [plak kalsium sedang], 401 atau lebih tinggi [plak kalsium berat]. Penilaian lain digunakan penilaian dengan persentil dikorelasikan dengan usia, jenis kelamin dan etnis.

Skor kalsium ini tidak menilai fungsi pembuluh jantung koroner, tetapi mengukur jumlah kalsium di dalam arteri koroner, karena bisa saja orang dengan skor kalsium yang tinggi, tetapi tidak terdapat iskemia [kurangnya aliran darah ke otot jantung] pada test stres. Hal ini bisa terjadi akibat adanya remodelling Glagovian, yaitu proses remodeling pada dinding pembuluh darah akibat tumpukan plak akan tetapi lumen pembuluh darah tidak menyempit. Walaupun demikian pada pasien dengan skor kalsium tinggi, sebaiknya dilakukan tata laksana pencegahan untuk penyakit jantung koroner karena mereka berada dalam risiko tinggi.

Pada pasien dengan nyeri dada, jika:  skor kalsium 0: perlu evaluasi penyebab nyeri dada dari luar jantung, jika skor kalsium 1 – 100: perlu dilakukan MSCT angiografi koroner, skor kalsium 101 – 400: perlu dilakukan CT angiografi koroner atau pencitraan fungsional untuk iskemia, seperti ekokardiografi stres, dan jika skor kalsium  > 400: perlu dilakukan pemeriksaan fungsional untuk iskemia atau angiografi koroner infasif.

Pemeriksaan skor kalsium ini bermanfaat untuk prediksi kasus penyempitan pembuluh darah koroner, menilai kategori risiko penyakit jantung koroner dan juga alat prediksi gagal jantung. Risiko serangan jantung meningkat dengan meningkatnya skor kalsium. Dibanding skor kalsium 0, skor kalsium yang lebih besar akan meningkatkan risiko terjadi serangan jantung atau kematian. Peningkatan skor kalsium dapat memprediksi kejadian gagal jantung, hal ini karena terdapat hubungan antara penyakit jantung koroner dan gagal jantung. Pada penyakit jantung koroner akan terjadi kerusakan otot jantung yang dapat berujung pada gagal jantung, bahkan pada beberapa kasus, gejala gagal jantung dapat menjadi keluhan pertama pada penyakit jantung koroner. Sebagai salah satu upaya pencegahan penyakit jantung koroner adalah pola makan yang baik. Allah SWT memberi peringatan di dalam Al Quran, “Maka hendaklah manusia itu memperhatikan makanannya” [QS ‘Abasa (80): 24]

Jika Bapak/ Ibu ingin mendapatkan informasi lebih lanjut tentang PEMERIKSAAN SKOR KALSIUM MEMAKAI PESAWAT MDCT 160 SLICE bisa diakses ke nomor telp (022)7565588 ext. 602 (Instalasi Radiologi).

Semoga tulisan ini bermanfaat, Rumah Sakit Al Islam Bandung Sahabat Anda Menuju Sehat Bermanfaat. Aamiin.

 


25/Nov/2019

DETEKSI DINI KELAINAN PADA PAYUDARA DENGAN

PEMERIKSAAN MAMMOGRAFI

Hj. Rokayah, dr, MM

 (Kepala instalasi Radiologi)  

 

Dalam Al Qur’an Alloh swt berfirman “ Dan hendaklah Ibu-ibu  menyusui anak-anaknya selama dua tahun penuh, bagi yang ingin menyusui secara sempurna…….” Al Baqoroh (2): 233

 

Pada seorang wanita organ ini (payudara) harus selalu tejaga terutama kondisi dan kesehatannya, karena seorang wanita bila kelak melahirkan dan harus menyusui maka di harapkan bisa melaksnakan kewajibannya sebagai seorang ibu untuk menyusui anak-anaknya dengan sempurna (selam 2 tahun), seperti yang tertulis dalam firma Allah swt pada awal tulisan ini. Untuk menjaga kondisi dan kesehatan payudara maka harus dipastikan dengan salah satu yaitu pemeriksaaan yang disebut Mammografi.

Mammografi adalah pemeriksaan radiologi pada payudara dengan menggunakan SINAR X/ rontgen. Pemeriksaan ini  dapat menampilkan benjolan  yang sulit diraba ,dengan bercak mikrokalsifikasi  dan dapat mendeteksi adanya kelainan tumor jinak maupun tumor ganas atau karsinoma/kanker. Keakuratan hasil pada pemeriksaan mammografi sekitar 80%.

Benjolan Karsinoma/ Kanker adalah  suatu kondisi  dimana sel kehilangan pengendalian dari mekanisme normalnya, sehingga mengalami pertumbuhan yang tidak normal, cepat dan tidak terkendali.

Penderita  kanker makin lama makin meningkat jumlahnya dan Kanker payudara pada wanita menduduki tempat nomor dua setelah kanker leher rahim.

Angka tertinggi kanker payudara terdapat pada wanita berumur 45-66 tahun, dan sangat jarang ditemukan pada wanita dibawah usia 20 tahun.

 

Faktor resiko  Kanker payudara ( Ca Mamae) :

1.Faktor Reproduksi

Karakteristik reproduktif  yang berhubungan dengan resiko terjadinya kanker payudara adalah  bertambahnya umur dimana dengan bertambahnya umur  ukuran payudara akan mengecil (atrofi) , menopause pada umur lebih tua dan kehamilan  pertama pada umur tua ( primitua).

  1. Penggunaan Hormon

Hormon estrogen berhubungan dengan terjadinya kanker payudara. Laporan dari Harvard school of public health menyatakan bahwa terdapat peningkatan kanker payudara yang signifikanpada para pengguna terapi estrogen replacement (terapi gangguan hormonal)

  1. Obesitas

Akibat berebihan dalam mengkonsumsi lemak, tetapi  prosentase amat sangat kecil .

  1. Riwayat keluarga dan factor genetik

Terdapat peningkatan resiko keganasan  pada wanita yang keluarganya menderita kanker payudara , pada studi genetik ditemukan bahwa kanker payudara berhubungan dengan gen tertentu.

 

Ciri ciri / Gambaran klinis kanker payudara

  1. Umumnya berupa benjolan yang tidak nyeri, mula mula kecil dan akan semakin besar dan
  2. melekat pada kulit (saat dilakukan pemeriksaan fisik)
  3. Rasa sakit dan nyeri akan timbul pada umumnya setelah tumor menjadi besar.
  4. Terdapat bengkak ( oedema) luas pada payudara
  5. Pendarahan pada puting susu
  6. Kulit atau puting susu akan tertarik kedalam (retraksi ), berwarna merah kecoklatan sampai
  7. menjadi bengkak (oedema), hingga kulit menjadi seperti kulit jeruk, mengkerut atau timbul borok/ulkus yang mengeluarkan bau yang tidak sedap.

Salah satu pemeriksaan yang dapat mendeteksi dini kelainan/ tumor di payudara adalah dengan pemeriksaan Mammografi.

Kontra Indikasi atau kondisi yang tidak disarankan untuk pemeriksaan Mammografi:

  1. Ibu menyususi
  2. Wanita dengan menggunakan implan
  3. Wanita dalam keadaan haid

Penatalaksanaan pemeriksaan Mammografi

1.Pasen berdiri menghadap alat , letakkan salah satu  payudara pada plate alat, press payudara secara perlahan lahan sampai lampu indicator berwarna merah.

2.Gunakan proyeksi RCC (Right Cranio Caudal), LCC (Left Cranio Caudal), RMLO (Right Medio Lateral Oblique) dan LMLO (Left Medio Lateral Oblique)

3.Pastikan bagian axilla dapat tervisual secara jelas.

Pada hasil mammografi bila terdapat benjolan tampak/ terlihat regular , lebih tegas gambarannya hal ini menunjukkan gambaran tumor jinak. Dan bila hasil mammografi terdapat kelainan tampak atau terlihat gambaran irreguler menandakan hal tersebut adanya Tumor ganas, karsinoma/ kanker.

Manfaat pemeriksaan mammografi dapat mendeteksi secara dini  adanya kelainan pada payudara,

Di Rumah Sakit Al-Islam Bandung pemeriksaan Mammografi sudah sepaket dengan USG Payudara, sehingga setelah terdeteksi dengan USG maka kelanjutannya adalah pemeriksaan Mammografi sehingga biaya bisa lebih murah dan dapat dilakukan setiap hari pada pukul  08.00 -16.00.

 

Jika Bapak/ Ibu ingin mendapatkan informasi lebih lanjut tentang pemeriksaan USG Payudara dan Mammografi dapat diakses ke nomor telp (022)7565588 ext. 602 (Instalasi Radiologi).

Semoga tulisan ini bermanfaat Rumah Sakit Al Islam Bandung Sahabat Anda Menuju Sehat Bermanfaat. Aamiin.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


25/Nov/2019

Penyebaran Infeksi dari Gigi dan Rongga Mulut

drg. Rulia

Spv. Klinik Gigi dan Mulut RS AL Islam Bandung

 

Kesehatan merupakan bagian terpenting dalam kehidupan manusia, baik secara rohani maupun jasmani. Kesehatan manusia  tercermin dari kebersihan dan kesehatan  rongga mulutnya. Kesehatan gigi dan rongga mulut  dapat mempengaruhi kesehatan secara umum, juga akan sangat berpengaruh terhadap keadaan sistemik dari tubuh manusia keseluruhan. Kita jangan pernah mengabaikan kelainan atau infeksi yang terjadi di dalam rongga mulut, walaupun tanpa adanya gejala klinis yang dirasakan.

 

Infeksi yang terjadi pada tubuh manusia bisa menjadi sesuatu yang serius.  Infeksi dapat terjadi karena virus, bakteri, parasit, dan jamur yang sering disebut sebagai mikroorganisma.  Mikroorganisma memang tidak sepenuhnya buruk, karena keberadaannya juga dapat membawa manfaat, misalnya untuk menguraikan sesuatu di alam ini  Namun bila mikroorganisma  menyerang bagian tertentu dari tubuh manusia akan sangat mungkin mengganggu kondisi tubuh  manusia itu sendiri.

 

Dalam tubuh manusia, rongga mulut merupakan salah satu  area ekosistem hidup yang cukup banyak mikroorganismanya. Lingkungan rongga mulut merupakan tempat hidup bakteri aerob dan anaerob. Organisma ini merupakan flora normal dalam mulut yang terdapat dalam plak gigi, cairan sulkus gusi, membran mukosa, dorsum lidah, saliva atau air ludah dan mukosa mulut.

 

Lubang pada gigi merupakan tempat jutaan bakteri, jika masuk ke dalam pembuluh darah bisa menyebar ke organ tubuh lainnya dan menimbulkan infeksi, seperti masalah sistem pernafasan, otak dan jantung. Ada berbagai berbagai gangguan kesehatan yang diakibatkan oleh infeksi dalam rongga mulut. Sumber infeksi ini disebut sebagai  fokus infeksi.  Sedangkn infeksi yang ditimbulkannya disebut fokal infeksi.

 

Fokal infeksi adalah proses penyebaran dari kuman atau toksin fokus infeksi ke tempat lain yang jauh letaknya dari asal fokus infeski tersebut sehingga mampu mengakibatkan kerusakan jaringan yang dapat berupa infeksi baru maupun kelainan baru. Sisa kotoran, maupun mikroba penginfeksi bisa menyebar ke tempat lain ditubuh seperti ginjal, jantung, mata, kulit, dan lain sebagainya.

Gigi dan rongga mulut juga  dapat berperan sebagai fokus infeksi dan menyebabkan terjadinya fokal infeksi.

 

Fokal infeksi yang dapat terjadi akibat  penyakit gigi sebagai fokus infeksi  antara lain penyakit arthritis  atau radang sendi, rheumatoid arthritis dan demam rheumatik,  subakut bacterial endokarditis , peradangan otot jantung, penyakit lambung dan usus, penyakit mata,   osteomyelitis, pneumonia, diabetes mellitus, penyakit kulit seperti; dermatitis, urtikaria, eczema, acne, bacterial pneumonia, berat bayi lahir rendah, infeksi orbita, abses otak, gagal ginjal kronis dan lain-lain.

 

Fokus infeksi dalam rongga mulut yang dapat menyebabkan fokal infeksi antara lain  Infeksi periapikal gigi yaitu karies gigi yang tidak dirawat sehingga menyebabkan infeksi di ujung akar gigi. Infeksi pada jaringan periodontal atau jaringan pendukung gigi. Infeksi ini biasanya terjadi apabila kebersihan gigi kurang terpelihara sehingga terbentuk karang gigi. Karang gigi menyebabkan infeksi pada gusi yang ditandai dengan gusi yang mudah berdarah. Infeksi di akar gigi maupun di jaringan penyangga gigi melibatkan lebih dari 350 bakteri dan mikroorganisma. Karena letak infeksinya sangat dekat dengan pembuluh darah, produk bakteri berupa toksin dapat menyebar keseluruh tubuh.

Mekanisme penyebaran fokal infeksi dapat melalui sirkulasi aliran darah, pembuluh limfatik, respon immunologis, dan aspirasi.

 

Fokal infeksi berdasarkan lokasinya, dibagi menjadi dua kelompok, yaitu fokal infeksi intraoral dan ekstraoral.  Fokal infeksi yang berasal dari intraoral adalah yang sering terjadi di tubuh manusia, disebabkan oleh struktur histologi dan anatomi dari rongga mulut dan kehadiran permanen mikroorganisme virulen di dalamnya. Fokal infeksi intraoral seluruhnya merupakan infeksi alami yang disebabkan oleh plak gigi, yaitu berupa kolonisasi bakteri yang biasa terbentuk pada tulang alveolar (periodontitis) dan ujung akar gigi (granulomaperiapikal, kista, radiks, dll.).

 

 

Respon imun-inflamatori pada kolonisasi patogenik ini menyebabkan kerusakan perlekatan antara gigi dan gusi, juga kehilangan struktur yang mengikat gigi ke tulang rahang. Kedua hal ini terjadi bersamaan dengan  bertambahnya kedalaman sulkus gusi. Sulkus yang radang ini, disebut sebagai poket periodontal, yang menjadi area anaerob yang kaya akan protein, darah, oksidan sehingga mendukung kolonisasi bakteri anaerob yangbersifat patogenik bagi tubuh manusia.

 

Area terlokalisasi dari fokal infeksi di rongga mulut mengharuskan dilakukannya tindakan  bedah minor untuk merawatnya. Ketika prosedur bedah ini dilakukan, terdapat kemungkinan mikroorganisma pada area yang terlokalisasi tersebut akan menyebar ke area tubuh yang lain melalui pembuluh darah dan limfatik, sehingga menyebabkan bakteremia.

 

Perawatan gigi dan jaringan lain di rongga mulut yang terinfeksi harus segera dilakukan untuk menangani fokal infeksi yang terjadi, terutama pada pasien-pasien dengan kondisi menderita penyakit sistemik. Perawatan gigi dan mulut yang tepat dan teratur sangat diperlukan agar berbagai keluhan penyakit gigi dan mulut dapat dicegah bahkan dapat mengurangi resiko terjangkitnya penyakit lain atau terjadinya fokal infeksi ke bagian tubuh yang lain.


LOGO-PUTIH-compress

About Us :
RS Al Islam Bandung adalah Rumah Sakit milik Yayasan RSI KSWI Jawa Barat yang mempunyai visi "Menjadi Rumah Sakit Yang Unggul, Terpercaya dan Islami dalam Pelayanan dan Pendidikan"

RS Al Islam Bandung
Jl. Soekarno Hatta No. 644
Tel. (022) 7565588
Email : cs@rsalislam.com

Sertifikat

paripurna-2022-2026-4-11zon

Sertifikat Paripurna

Copyright by RS Al Islam Bandung 2021. All rights reserved.