31/Okt/2019

HYSTERO-SALPHYNGOGRAPHY (HSG), TINDAKAN UNTUK MENINGKATKAN PELUANG KEHAMILAN

Hj. Ira Safitri, dr, Sp.Rad. (K), RI, M.Kes

              Staf Medis di Instalasi Radiologi: Konsultan Subspesialis Radiologi Intervensi

Allah swt berfirman dalam Al Qur’an surat Al Mu’minun (23): 12-14 yang artinya” Dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia dari saripati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami menjadikannya air mani (yang tersimpan) dalam tempat yang kokoh (RAHIM). Kemudian air mani itu Kami jadikan sesuatu yang melekat, lalu sesuatu yang melekat itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian, Kami jadikannya makhluk yang (berbentuk) lain. Maha suci Allah, Pencipta yang paling baik”.

Salah satu keutamaan wanita adalah dikaruniai kemuliaan oleh Allah swt sebagai ibu yang mengandung dan melahirkan anak-anaknya.  Wanita dalam tubuhnya memiliki rahim, tempat  berlindung  janin hingga lahir ke dunia. Rahim merupakan organ reproduksi wanita yang sangat penting dalam proses memiliki keturunan.  Wanita yang  telah menikah dan pasangannya tentu sangat ingin memiliki anak, akan tetapi beberapa pasangan yang telah menikah lebih dari setahun bahkan bertahun-tahun terkadang belum juga memiliki anak, tentunya ikhtiar bagi pasutri ini haruslah dilakukan semaksimal mungkin tentunya diiringi doa dan yakin akan taqdir Allah SWT sebagai Sang Khalik yang   menciptakan manusia dan memberikan  rizki pada seluruh makhluk ciptaan-Nya.

Organ reproduksi wanita sangatlah unik dan kokoh, sehingga mampu mengandung bayi selama berbulan-bulan hingga lahir ke dunia, seperti halnya firman Allah swt dalam Al Qur’an surat Al Mursalat (77): 21 yang artinya “kemudian Kami letakkan ia dalam tempat yang kokoh yaitu  (RAHIM)”. Proses  pembuahan yang terjadi dalam organ  reproduksi wanita di mulai dari saat ovulasi (masa subur) dimana sel telur (ovum) dilepaskan dari indung telur (ovarium) untuk kemudian memasuki saluran telur (tuba fallopii) kiri atau kanan, disaluran telur inilah terjadi pembuahan jika ada sperma yang datang untuk bertemu dengan sel  telur.  Masa ovulasi pada wanita umumnya hanya terjadi sekali dalam sebulan dan satu sel telur dilepaskan saat ovulasi, ovum ini berumur sekitar 24 jam, artinya jika tidak bertemu dengan sperma dalam 24 jam sel  telur akan mati, sehingga tidak terjadi pembuahan atau fertilisasi.  Pembuahan juga bisa terjadi  oleh penyebab lain, yaitu adanya masalah telur berupa sumbatan sehingga ovum tidak bisa melewati  saluran telur demikian juga sperma sehingga tidak terjadi  pembuahan.  Demikian pentingnya peran saluran telur atau tuba fallopii dalam proses pembuahan maka bagi pasutri yang kesulitan memiliki anak tentunya harus memastikan kondisi saluran telur sang istri. Dalam dunia medis terdapat pemeriksaan khusus untuk mengetahui kondisi saluran tuba fallopii yang disebut sebagai Hysterosalphyngography (HSG).

Hysterosalphyngography (HSG) adalah suatu pemeriksaan radiologi menggunakan fluoroscopy dan media kontras (selang kateter dengan pemberian cairan kontras) untuk mengetahui kondisi rahim berikut saluran tuba fallopii kiri dan kanan. Pemeriksaan ini biasanya disarankan dilakukan bagi pasangan suami istri yang telah menikah lebih dari setahun namun belum juga memiliki anak, sedangkan kondisi  suami normal, atau tidak terdapat kelainan pada kuantitas dan kualitas sperma.  Pemeriksaan HSG dilakukan pada hari ke 9-13 dari  haid pertama, disaat kondisi dinding rahim dalam keadaan tipis.  Sebelum melakukan HSG ada beberapa persiapan yang harus dilakukan, meliputi beberapa hal berikut:

1.Pasien tidak melakukan hubungan suami istri sebelum melakukan HSG (3 hari sebelum pemeriksaan).

  1. HSG dilakukan dihari ke 9-13 dari hari haid pertama, karena itu sebaiknya pasien mencatat secara teratur jadwal haid setiap bulannya atau minimal 3 hari setelah selesai haid.
  2. Sebaiknya pasien telah menjalani pemeriksaan USG terlebih dahulu untuk mengetahui kondisi rahim karena terkadang bisa terdapat tumor didalam rahim yang menghalangi masuknya kateter HSG /selang kecil yang digunakan untuk pemeriksaan HSG sehingga pemeriksaan tidak dapat dilakukan.

4.Saat hari pemeriksaan pasien akan dijelaskan tentang prosedur tindakan dan dimintai persetujuan pelaksanaan tindakan atau inform consent.

Pemeriksaan HSG sendiri merupakan pemeriksaan radiologi khusus yang biasanya aman dilakukan, akan tetapi ada beberapa efek yang mungkin timbul saat pemeriksaan HSG yang paling sering adalah rasa nyeri saat dimasukkan media kontras atau cairan melalui selang kecil, akan tetapi efek ini hanya bersifat sementara dan dapat diatasi dengan  pemberian obat penghilang nyeri/analgetik. Resiko lain yang jarang terjadi adalah alergi terhadap media kontras (cairan) yan dimasukkan tersebut, akan tetapi masalah ini juga dapat diatasi dengan pemberian obat-obatan yang telah disediakan.  Meskipun HSG adalah tindakan diagnostik akan tetapi beberapa penelitian menunjukkan adanya peningkatan pasien yang  hamil setelah menjalani pemeriksaan HSG, menurut penulis hal ini mungkin terjadi pada kasus-kasus sumbatan ringan, dimana dengan tindakan HSG dengan cara memasukkan cairan kontras ternyata juga dapat membukakan sumbatan ringan tadi, kasus seperti ini cukup sering penulis temukan di RSAI, dengan teknik khusus, setelah dilakukan HSG kemudian pasien hamil. Dengan tindakan ini berharap semoga Allah swt mengabulkan iktiar bapak ibu pasutri  dan mentakdirkan diberikan keturunan yang baik seperti firman Allah swt diawal tulisan ini.

Jika Bapak/ Ibu ingin mendapatkan informasi lebih lanjut tentang pemeriksaan HYSTERO-SALPHYNGOGRAPHY (HSG) bisa diakses ke nomor telp (022)7565588 ext. 602 (Instalasi Radiologi). Dan bapak/ ibu ingin berkonsultasi langsung dengan dokter silahkan datang ke Klinik NS (Nuurush Shaalihat) hari Senin jam 16:00, Rabu jam 10:00 dan Sabtu jam 14:00 – 16:00.

Semoga tulisan ini bermanfaat, Rumah Sakit Al Islam Bandung Sahabat Anda Menuju Sehat Bermanfaat. Aamiin.

 

 

 


18/Okt/2019

MENJADI PRIBADI YANG BERMANFAAT

Oleh:

Ustadz Ma’mur Hidayat

Komite Syariah

 

Sebaik-baiknya manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia” (HR. Ahmad, Ath Thabrani, Ad Daruquthi. Dinhasankan oleh Al Albani didalam Shahihul Jami’ no : 3289)

 

Menjadi pribadi yang bermanfaat adalah salah satu karakter yang harus dimiliki oleh seorang Muslim, dan ini merupakan bagian dari implementasi konsep Islam yang penuh cinta, yaitu memberi, karena semuanya yang kita berikan akan kembali untuk kebaikan diri kita sendiri.

Hadist tersebut menunjukan bahwa Rasullullah menganjurkan umat islam untuk selalu berbuat baik terhadap orang lain dan mahluk hidup yang lainnya. Hal ini menjadi indikator bagaimana menjadi mukmin yang sebenarnya. Eksistensi manusia sebenarnya ditentukan oleh sejauhmana kemanfataan dirinya. Apakah dia berguna bagi orang lain, atau malah sebaliknya menjadi parasit buat yang lainnya.

Setiap perbuatan maka akan kembali kepada orang yang berbuat. Seperti kita Memberikan manfaat kepada orang lain, maka manfaatnya akan kembali untuk kebaikan diri kita sendiri dan juga sebaliknya. Allah SWT berfirman: “Jika kalian berbuat baik, sesungguhnya kalian berbuat baik bagi diri kalian sendiri” (QS. Al-Isra:7)

Kemanfaatan dan berbuat baik ini sangat kami tanamkan kepada karyawan untuk mengimplementasikan dalam pelayanan kepada pasien di Rumah Sakit Al Islam Bandung. Tentu saja manfaat dalam hadits ini sangat luas. Dan manfaat yang bisa diberikan kepada orang lain terutama untuk pasien-pasien yang datang ke Rumah Sakit Al Islam Bandung baik dalam keadaan sehat maupun sakit (Medical Check Up, ke rawat jalan, ke UGD atau di rawat inap) atau bagi masyarakat sekitar dengan program bina wilayah Rumah Sakit Al Islam Bandung di area binaan baik  di Kelurahan Manjahlega khususnya maupun di Kecamatan Rancasari pada umumnya.

Pertama Ilmu, baik ilmu agama maupun ilmu umum/dunia;
Manusia bisa memberikan kemanfaatan kepada orang lain dengan ilmu yang dimilikinya. Baik itu ilmu agama maupun ilmu umum. Hal ini kami implentasikan dalam pelayanan kami memberikan informasi dan edukasi kepada pasien-pasien yang datang ke rumah sakit. Baik informasi dan edukasi kaitannya dengan penyakitnya atau kaitannya dengan memotivasi pasien atas kesadaran berobat ke rumah sakit adalah salah satu ikhtiar yang harus dilakukan untuk mendapatkan kualitas kesehatannya kembali. Sebuah contoh disaat seseorang mampu mengimplementasikan ilmu agamanya untuk memberikan ketenangan kepada orang sakit/pasien, sehingga timbul kesadaran, keyakinan dan kepasrahan kepada Allah swt. Misalkan lewat do’a yang dipanjatkankan untuk kesembuhan pasien tersebut, sehingga bukan hanya secara medis ikhtiar yang dilakukannya tetapi dengan spiritualnyapun dilakukan. Bahkan dengan ilmu agama ini dapat memberikan manfaat lewat pendekatan keagamaan dengan bimbingan ibadah sesuai tuntunan dan contoh dari Rasulullah saw.

“Jika seseorang meninggal maka terputuslah amalnya kecuali tiga hal; shadaqah jariyah, ilmu
yang manfaat, dan anak shalih yang mendoakan orang tuanya” (HR. Muslim)

Kedua Tenaga/Keahlian,bentuk kemanfaatan berikutnya adalah tenaga/ keahlian manusia bisa memberikan kemanfaatan kepada orang lain dengan tenaga/ keahlian yang ia miliki. Begitupun dengan pelayanan di rumah sakit kami seluruh karyawan terutama profesi yang langsung berhubungan dengan pasien tentunya dengan memberikan bantuan saat dalam perawatan atau mengobati pasien sesuai ilmu/ keahlian yang dimiliki, dengan  kita memiliki keahlian dalam hal itu, kita juga bisa membantunya dan memberikan kemanfaatan dengan keahlian tersebut dalam membantu pasien-pasien untuk meningkatkan derajat kesehatannya.

Ketiga, Akhlak/Sikap yang baik. Sikap yang baik kepada sesama juga termasuk kemanfaatan. Baik kemanfaatan itu terasa langsung ataupun tidak langsung. Maka Rasulullah SAW memasukkan senyum kepada orang lain sebagai shadaqah karena mengandung unsur kemanfaatan. Dengan senyum dan sikap baik kita, kita telah mendukung terciptanya lingkungan yang baik dan kondusif. Kami di Rumah Sakit Al Islam Bandung menanamkan akhlak/ sikap yang baik/ carring setiap karyawannya agar bersikap kepada setiap pasien, keluarga pasien, pengunjung ataupun mitra RS agar memberikan pelayanan sesuai dengan 4 SGRT (Senyum, Salam, Sapa, Sopan Santun, Gesit, Responsif dan Terima Kasih) sebagai atribut jasa,  berusaha mengimplementasikan 7 (tujuh) nilai/ Core Value  (Kasih-Sayang, Bersih, Jujur, Disiplin, Tanggung Jawab, Kerjasama dan Ridho alloh) serta berusaha dalam bekerja selalu berlandaskan pada Core Beliefe (Iman, Islam, Ihsan) sehingga saat bekerja diniatkan hanya untuk beribadah kepada Allah dan merasa Bersama-sama dan diawasi oleh Allah sehingga diharapkan karyawan (dokter, perawat, seluruh tenaga kesehatan dan tenaga admisistrasi)  menampilkan kinerja terbaiknya dalam memberikan pelayanan kepada pasien.

Semakin banyak seseorang memberikan kemanfaatan kepada orang lain  – maka semakin tinggi tingkat kemanfaatannya bagi orang lain. Semakin tinggi kemanfaatan seseorang kepada orang lain, maka ia semakin tinggi posisinya sebagai manusia menuju “manusia terbaik” seperti hadist yang tercantum di awal tulisan ini.

Banyak cara dan langkah untuk  menjadi Pribadi Yang Bermanfaat (Motivasi Islam.com) sehingga dapat membantu saudara kita yang lain diantaranya adalah:

Kemauan: kuncinya untuk menjadi pribadi yang bermanfaat  adalah kemauan .Kemauan untuk menebar ilmu yang dimiliki agar bermanfaat untuk banyak orang. Kemauan untuk membantu dengan tenaga/ keahlian yang dimiliki. Kemauan untuk mengimplementasikan akhlak/ sikap yang baik, memang tidak mudah orang bersikap baik kepada orang lain bila tidak muncul dari hatisanubari/ kemauan yang tulus yang bersumber dari akhlak terbaik. Sehingga orang lain/ pasien dapat meningkatkan pengetahuan/ menambah wawasan dalam membantu baik dari sisi tenaga/ keahlian dan dengan akhlak atau sikap yang baik setiap pasien yang datang ke Rumah Sakit Al Islam Bandung mendapatkan peningkatan derajat kesehatan dengan rasa puas dan dapat menerima pelayanan sesuai standar dengan baik. ,

 

Lakukan Sekarang: apa yang bisa Anda ‘lakukan sekarang’ untuk memberikan manfaat kepada orang lain? Selama itu sebuah perbuatan yang akan memberikan manfaat buat saudara-saudara/ pasien-pasien kita maka lakukanlah sesegera mungkin, jangan sampai peluang kebaikan atau amal sholeh yang sudah ada dihadapan kita yang bisa kita lakukan kemudian kita menunda-nundanya. Diantaranya mendo’akan orang yang sakit, memotivasinya, bahkan sampai kita membimbing dalam melaksanakan ibadahnya. Kebaikan yang kita lakukan pasti akan kembali kepda diri kita.

 

Jadikan sebagai kebiasaan: jika memberikan manfaat kepada orang lain/ pasien kita sudah menjadi kebiasaan sehari-hari, maka kita sudah memulai untuk menjadi pribadi yang bermanfaaat. Bukan hanya menjadi pribadi yang bermanfaat tapi bila hal tersebut sudah menjadi kebiasaan yang terus menerus dilakukan maka itu sudah menjadi akhlaq buat kita.

 

Tingkatkan Manfaat Diri: untuk memberikan kebaikan kepada orang lain tentunya kita pun harus meningkatkan manfaat untuk diri kita sendiri artinya bagaimana kita menambah dan meningkatkan skill dan pemahaman ilmu yang sudah kita  miliki sehingga kita akan mudah untuk beramal atau berbuat kebaikan tersebut lebih baik lagi.

 

Ikhlaskan apa yang telah kita berikan:ikhlas adalah kunci diterimanya amal. Dan hanya amal yang diterima Allah SWT yang akan memberikan manfaat kepada kita dunia dan akhirat. Jangan sampai apa yang kita lakukan hanya ingin mendapat pujian/ penghargaan, hati-hati penyakit Riya’ itu sangat samar dan sungguh sangat tidak terlihat karena itu adalah perbuatan hati. Luruskan niat, bahwa apa yang kita lakukan hanya karena Allah semata, bukan karena ingin disebut pribadi yang bermanfaat (sebagai pujian).

Semoga tulisan ini bermanfaat.


18/Okt/2019

Pengelolaan obat di rumah yang baik sebagai penyempurna ikhtiar untuk mendapatkan kesembuhan

Dedi Firmansyah, S.Si., Apt.

Kepala Instalasi Farmasi RS Al Islam Bandung

 

 

“dan apabila aku sakit, Dialah yang menyembuhkan aku” (QS. Asy-Syu’ara, Ayah 80)

 

Sakit adalah salah satu ujian yang diberikan Allah SWT kepada kita sebagai hamba-Nya. Respon kita ketika menghadapi ujian sakit adalah berikhtiar (berusaha) untuk mendapatkan kesembuhan. Setelah kita berikhtiar dengan baik kita serahkan (bertawakal) kepada Allah SWT atas hasil apapun yang akan kita peroleh. Ketika sembuh sempurna kita bersyukur, ketika sembuh tetapi belum sempurna kita bersabar, dan kalaupun akhirnya kita meninggal, kita meninggal dalam keadaan husnul khatimah. Dengan demikian maka ujian yang Allah berikan kepada kita selalu membawa kita pada kebaikan.

 

Dalam proses ikhtiar mendapatkan kesembuhan, obat adalah salah satu komponen yang menjadi sarana kesembuhan. Setelah Dokter memeriksa kondisi sakit kita, Dokter akan meresepkan obat sebagai terapi untuk mendapatkan kesembuhan.

Dalam dunia Farmasi ada sebuah ungkapan, “Segala sesuatu itu racun dan segala sesuatu itu bermanfaat jika sesuai takaran/ dosisnya”. Misal Nasi, Nasi jika kita makan melebihi takaran wajar maka tidak akan membawa kebaikan bahkan akan membawa keburukan pada tubuh kita. Jika Nasi saja bisa membawa keburukan bila tidak sesuai takaran maka apalagi obat.

Dalam konsep Islam, Ibadah itu bisa diterima sebagai pahala di sisi Allah SWT jika memenuhi dua syarat, yaitu dilakukan dengan Ikhlas dan dilakukan sesuai dengan tata cara yang telah ditetapkan. Dalam proses Ikhtiar kesembuhan pun demikian, niat yang baik untuk mendapatkan kesembuhan harus disertai oleh cara-cara yang baik.

Cara yang baik untuk menggunakan obat sebagai ikhtiar kesembuhan terangkum dalam program pemerintah melalui Kementrian Kesehatan, yaitu DaGuSiBu. DaGuSiBu merupakan akronim dari Dapatkan, Gunakan, Simpan, dan Buang.

 

Dapatkan.

Dapatkan berarti kita harus mendapatkan obat dari tempat yang benar, yaitu tempat yang telah memiliki legalitas seperti Rumah Sakit, Apotek, Toko Obat Berijin, dan Apotek klinik. Dengan mendapatkan obat dari tempat yang memiliki legalitas kita akan mendapatkan obat dengan kualitas yang baik dan terhindar dari obat palsu.

Obat yang masuk dalam kategori obat keras harus didapatkan dengan resep dokter, sedangkan obat golongan bebas dan bebas terbatas bisa didaptkan dengan konsultasi kepada Apoteker

 

Gunakan

Penggunaan Obat harus sesuai dengan aturan pakai, jangan melebihi atau kurang dari dosis yang diberikan.Dosis obat tergambar pada aturan minum yang tertera pada etiket obat, misalnya sehari 3 x 1 tablet yang artinya obat diminum secara teratur sehari 3 kali (pagi, siang, malam) dan sekali minum cukup 1 tablet.

Obat dalam bentuk cairan,umumnya dosis yang tertulis pada etiket dalam satuan cc atau mililiter (ml) tetapi terkadang dalam bentuk keterangan sendok misalnya sedok teh atau sendok makan. Jika pada etiket obat tertulis 1 sendok teh berarti setara dengan 5 ml, sedangkan jika tertulis 1 sendok makan berarti setara dengan 15 ml.

Selain tepat dosis, obat harus diminum dengan cara yang tepat. Misal ada obat yang diminum langsung, ada obat yang harus dilarutkan, ada obat yang harus dikunyah, ada obat yang dihirup, dll. Pastikan baca cara pakai pada etiket obat dan konsultasikan dengan Apoteker bila belum paham cara menggunakan obat.

Sebelum meminum obat, pastikan obat dalam kondisi baik dan belum melewati tanggal kadaluarsanya. Jangan gunakan obat jika warna, aroma, dan bentuknya mengalami perubahan dari keadaan semula saat diterima.

Sertakan do’a ketika minum obat, niatkan minum obat sebagai sarana ikhtiar sedangkan kesembuhan hanya atas kehendak Allah SWT, seperti firman Nya di awal tulisan ini.

 

 

Simpan

Obat disimpan sesuai keterangan yang tertera pada kemasan. Pada umumnya obat disimpan di ruang sejuk yaitu suhu antara 15-25oC, tidak terkena sinar matahari lamgsung, tidak lembab serta jauh dari jangkauan anak-anak.

Obat sebagai zat kimia sangat sentitif terhadap suhu, cahaya, dan kelembaban sehingga jika disimpan pada kondisi yang tidak sesuai, zat obat akan rusak terurai sehingga kualitasnya menurun bahkan bisa menimbulkan bahaya jika dikonsumsi.

Obat dijauhkan dari jangkauan anak-anak untuk tujuan keamanan karena anak-anak belum paham dan seringkali memasukan benda ke dalam mulutnya. Bila di rumah terdapat kotak obat, masukkan obat ke dalam kotak obat dan ditutup rapat

Obat harus disimpan dengan etiket lengkap dan diperiksa secara rutin kondisi fisik dan tanggal kadaluarsanya. Buang obat yang telah rusak dan/ atau telah melewati tanggal kadaluarsanya

 

Buang

Membuang obat tidak boleh sembarangan dan harus mengikuti prosedur yang aman sehingga aman bagi lingkungan dan aman dari penyalahgunaan. Pembuangan obat bisa mengikuti prosedur berikut:

  1. Pisahkan isi obat dari kemasan
  2. Hilangkan semua label, etiket, dan tutup dari wadah obat. Buang secara terpisah
  3. Untuk kapsul, tablet atau bentuk padat lain, hancurkan terlebih dahulu dan campur obat tersebut dengan tanah atau bahan kotor lainnya.
  4. Untuk obat dalam bentuk cairan selain antibiotic, buang isinya ke kloset. Sedangkan untuk antibiotic buang isi Bersama wadahnya ke tempat sampah
  5. Untuk dus obat atau blister/ strip pembungkus obat, buang setelah dihancurkan dan dibungkus terlebuh dahulu.

 

Jika Bapak/ Ibu memiliki persediaan obat di rumah dan tidak tahu kondisi serta kegunaannya, jangan sungkan untuk mengkonsultasikan kepada Apoteker terdekat. Kami di rumah sakit Al Islam bandung ada layanan konsultasi pengelolaan obat di rumah yang bisa di akses di nomor telpon (022)7565588 ext. 3660

 

Demikian pengelolaan obat yang baik, mudah-mudahan dengan pengelolaan obat yang baik menjadi penyempurna Ikhtiar kita untuk mendapat kesembuhan. Semoga Allah SWT selalu Menjaga kita selalu dalam kesehatan. Aamiin

 


16/Okt/2019

 

Bismillah..
.
Sahabat sahabat RS Al Islam Bandung yg berprofesi sebagai dokter umum..ada Seminar Medis nih yang bakalan di adain di RSAI..
.
In Syaa Allah seminar ini bakal diadain Hari Rabu, 6 November 2019 pukul 11.30 – 15.30 wib di Aula Lt. 6 Gd. Ibnu Sina RSAI…Judul Seminar medis kali ini adalah ” Initial Treatment in acute Coronaria Syndrome and Management of Disiplidemia”
.
Investasinya 100k dengan fasilitas Snack & Lunch Box, + 4 SKP loohh..
.
Kuuyyy buruan daftaarr…quota terbatas 50 peserta sajooo. Pendaftaran dimulai hr ini tgl 15 Oktober 2019 sampai 31 oktober 2019 atau sampai quota terpenuhi..
.
Daftarnya bisa ke Hadi di nomor tlp 0813 9511 9977 atau Susi 0878 2159 0083
.
Jangan sampe kehabisan quotaa ya guuyysss sahabat sahabat Dokter Umum RSAI..
.
#rsalislambandung #seminarmedis #coronariasyndrome #sayangijantunganda #penyakitjantung #bandung #jawabarat


10/Okt/2019

Bismillah..
Assalamu’alaikum

Info Lowongan Pekerjaan
Bismillah..
Assalamu’alaikum

Info Lowongan Pekerjaan

1. Okupasi Terapis
-. Pendidikan Min D3 Okupasi Terapi
– IPK min 3.00
– Memiliki STR
– Domisili Bandung
– Diutamakan Perempuan
– Memiliki Pengalaman kerja di RS

2. Perawat
– Pendidikan terakhir D3 Keperawatan
– Memiliki STR/Keterangan sedang proses
– IPK min 3.00
– Domisili Bandung
– Perempuan/Laki-laki
– Memiliki pengalaman kerja di RS

3. Petugas Gizi
– Pendidikan Min D3 Gizi
– IPK min 3.00
– Domisili Bandung
– Perempuan/Laki-laki
– Untuk Magang selama 3bln

Berkas lamaran dikirim paling lambat tanggal 17 Oktober 2019

Silahkan kirim berkas lamaran lengkap via email ke susy.handayani@alislamhospital.com

Jazakumullah Khayr
Wassalamu’alaikum


LOGO-PUTIH-compress

About Us :
RS Al Islam Bandung adalah Rumah Sakit milik Yayasan RSI KSWI Jawa Barat yang mempunyai visi "Menjadi Rumah Sakit Yang Unggul, Terpercaya dan Islami dalam Pelayanan dan Pendidikan"

RS Al Islam Bandung
Jl. Soekarno Hatta No. 644
Tel. (022) 7565588
Email : cs@rsalislam.com

Recent Posts

Sertifikat

paripurna-2022-2026-4-11zon

Sertifikat Paripurna

Copyright by RS Al Islam Bandung 2021. All rights reserved.