16/Jul/2019

PENYAKIT GINJAL KRONIS

dr. A.Hadi Martakusumah, Sp.PD-KGH

Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsulen Penyakit Ginjal Hipertensi

Rumah Sakit  Al Islam Bandung

 

 

 “Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, Kemudian kami pisahkan antara keduanya. dan dari air kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?” (Al Qur’an Surat Al Anbiya : 30)

Air merupakan komponen yang sangat penting di dalam kehidupan, didalam ilmu pengetahuan yang diketahui oleh manusia tentang susunan dan fungsi sel/sitologi, menyatakan bahwa air adalah komponen terpenting dalam pembentukan sel yang merupakan satuan bangunan pada setiap makhluk hidup, baik hewan maupun tumbuhan. Sedang Biokimia menyatakan bahwa air adalah unsur yang sangat penting pada setiap interaksi dan perubahan yang terjadi di dalam tubuh makhluk hidup. Air dapat berfungsi sebagai media, faktor pembantu, bagian dari proses interaksi, atau bahkan hasil dari sebuah proses interaksi itu sendiri. Sedangkan Fisiologi menyatakan bahwa air sangat dibutuhkan agar masing-masing organ dapat berfungsi dengan baik. Hilangnya fungsi itu akan berarti kematian, hal ini sesuai dengan salah satu penyakit yang berkaitan dengan organ yang mengatur cairan dalam tubuh manusia yaitu ginjal.

Manusia mempunyai dua ginjal yang letaknya di daerah pinggang sehingga kadangkala disebut juga sebagai buah pinggang. Fungsi utama ginjal adalah mengatur keseimbangan air,  elektrolit , tekanan darah dan mengeluarkan zat zat hasil metabolisme tubuh, juga berperan dalam menghasilkan hormon eritropoetin yang diperlukan untuk memproduksi sel darah merah.

Jika ginjal kita mulai mengalami gangguan maka akan mulai timbul gejala uremia, disebut uremia karena kadar ureum di dalam darah meningkat, penumpukan ureum didalam tubuh akan menjadi racun bagi tubuh  padahal ureum termasuk salah satu saja racun tubuh dan masih banyak racun tubuh lainnya yang menumpuk akibat tidak dapat keluar melalui air seni.

Gejala uremia pada saluran cerna tergantung tingkatan penyakit gagal ginjal, pada stadium awal hanya berupa tidak nafsu makan, selanjutnya nyeri lambung dan mual, pada stadium ini gejala mirip sakit maag, oleh karena itu jika anda mempunyai keluhan mirip sakit maag yang tidak sembuh sembuh sebaiknya segera menemui dokter untuk diperiksa sehingga dapat diketahui secara dini apakah anda mempunyai kemungkinan sakit ginjal juga perlu anda ketahui bahwa  gejala uremia pada sistim saraf pusat pada stadium awal ini dapat berupa sering ngantuk dan pelupa. Pada stadium lanjut orang yang menderita penyakit gagal ginjal dapat terjadi muntah darah dan juga akan terjadi penurunan kesadaran, yang disebut koma uremikum.

Salah satu fungsi ginjal adalah mengatur keseimbangan air, maka pada pasien yang menderita gagal ginjal buang air kecilnya mulai terganggu dimana volume urinnya/air seni berkurang, namun ada cairan yang menumpuk di organ lain diman gejala awal kelebihan air pada gagal ginjal berupa bengkak di kelopak mata pada pagi hari sehingga orang akan mengira penderita baru menangis. Selanjutnya gejala kelebihan air bertambah menjadi bengkak di tungkai bawah dan plada stadium akhir, kelebihan air dapat dilihat di berbagai  organ tubuh, termasuk paru paru sehingga penderita pada stadium ini penderita mengalami sesak yang dikira mengalami serangan asthma karena bunyi nafasnya sama dengan mengi dan jika diberi obat batuk dan asthma tidak akan menolong karena paru parunya sudah terendam air, pada kondisi seperti ini penderita memerlukan terapi hemodialisis atau cuci darah segera. Jadi sebetulnya penyakit ginjal kronik ini tidak mendadak tapi melalui proses yang cukup lama, bisa berlangsung dalam kurun waktu 3-8 tahun, tetapi kebanyakan penderita datang pada stadium akhir dan harus menjalani terapi hemodialisis.

Yang menjadi penyebab penyakit gagal ginjal ini bermacam macam dan yang paling banyak dikarenakan penyakit hipertensi (darah tinggi) lalu disusul penyakit kencing manis (diabetes mellitus) serta penyakit lainnya yang sering menjadi penyebab seperti asam urat yang tinggi, batu ginjal, penyakit gangguan kekebalan tubuh antara lain penyakit lupus juga penyakit turunan antara lain penyakit ginjal polikistik dan jika anda menderita penyakit ginjal polikistik maka sebaiknya anak anak anda  diperiksa USG ginjal.

Bagi penderita hipertensi Jika tekanan darah anda sulit dikontrol walau sudah makan sampai 4 jenis obat maka sebaiknya anda segera datang ke dokter untuk diperiksa fungsi ginjalnya sedangkan gagi penderita kencing manis selain melihat hasil gula darah maka lihat juga hasil urin, jika hasil urin menunjukkan albumin atau protein positip (1+) , itu menandakan anda mulai mengidap kelainan ginjal yang paling awal maka anda dianjurkan konsultasi dengan dokter anda, mungkin dokter akan menganjurkan mengganti obat kencing manis yang tablet menjadi suntikan insulin.

Hal lain yang menjadi penyebab gagal ginjal adalah obat obatan dan yang paling sering adalah obat penghilang nyeri. Kebanyakan pasien ingin obat anti sakit yang cespleng sehingga mereka mengkonsumsi obat penghilang sakit lebih dari 1 jenis yang dikenal dengan istilah atau disebut polifarmasi. Mengkonsumsi obat anti sakit ini secara berlebihan selain mengganggu ginjal juga mengganggu lambung. Obat obatan yang juga dapat mengganggu fungsi ginjal adalah obat obatan  yang tidak terdaftar di BPOM, dalam pengalaman penulis obat penurun berat badan paling sering mengganggu ginjal  dan berdasarkan catatan Indonesian Renal Registry (IRR) yaitu badan yang tugasnya melakukan pencatatan segala hal tentang penyakit ginjal yang pusatnya di Bandung, didapat data penderita baru yang harus menjalani hemodialisi tiap tahun terus meningkat dari sebanyak 4.977 orang pada tahun 2007 meningkat menjadi  21.050 orang pada Tahun 2015, selanjutnya ditahun 2016 meningkat lagi menjadi 25.446 orang dan pada tahun 2017 mencapai  30.831 orang. Jadi untuk menanggulangi masalah penyakit gagal ginjal kronik ini perlu kerjasama dari berbagai pihak, termasuk BPJS. Daripada mengeluarkan uang yang banyak untuk cuci darah yang kita lihat dari data IRR akan terus berkejaran maka sudah saatnya dana yang ada sebagian diberikan untuk pencegahan yaitu memberdayakan fasilitas kesehatan tingkat 1 untuk dapat mendiagnosis penyakit ginjal pada tahap dini dan melakukan rujukan pada saat yang tepat.

Pengendalian terhadap penyakit-penyakit yang menjadi faktor risiko penyakit ginjal kronis seperti Diabetes Mellitus dan Hipertensi sangat penting dilakukan agar tidak terjadi gagal ginjal karena penyakit ginjal kronis bersifat progresif dan tidak dapat kembali kepada keadaan semula (irreversible). Perubahan gaya hidup menjadi gaya hidup sehat perlu dilakukan oleh masyarakat yang sehat untuk menghindari penyakit-penyakit kronis seperti Diabetes Mellitus, Hipertensi dan Obesitas. Beberapa gaya hidup yang dianjurkan adalah dengan aktif berolahraga, makan makanan dengan gizi seimbang dan rendah garam, minum dalam jumlah cukup dan tidak merokok. Lakukan pemeriksaan rutin berat badan dan tekanan darah serta tidak mengkonsumsi obat tanpa resep dokter. Kita semua dapat berperan menurunkan kejadian penyakit ginjal kronis dengan langkah-langkah sederhana, semoga segenap usaha yang kita lakukan diridhoi oleh Allah SWT.

Semoga tulisan sederhana ini dapat bermanfaat bagi para pembaca yang budiman dan bagi yang ingin berkonsultasi lebih jauh mengenai penyakit ginjal ini dapat menghubungi kami di Poli Klinik Ginjal/Penyakit dalam RS Al Islam Bandung, untuk konsultasi dapat melihat jadwal praktek Poli Klinik di website www.rsalislam.com atau ke bagian informasi di telp.022-7562046 ext.705 dan bagi warga masyarakat yang memerlukan penyuluhan mengenai Kesehatan Ginjal (Gratis) dapat menghubungi bagian PKRS RS Al Islam Bandung pada jam kerja di Telp.022-7562046 ext.822.

 


16/Jul/2019

PELAYANAN CUCI DARAH

Dr. Dewi Nurhayati

Kepala Bidang Pelayanan Rawat Jalan dan Gawat Darurat

Rumah Sakit Al Islam Bandung

 

“Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, Kemudian kami pisahkan antara keduanya. dan dari air kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?” (Al Qur’an Surat Al Anbiya : 30)

Air merupakan komponen yang sangat penting di dalam kehidupan, didalam ilmu pengetahuan yang diketahui oleh manusia tentang susunan dan fungsi sel/sitologi, menyatakan bahwa air adalah komponen terpenting dalam pembentukan sel yang merupakan satuan bangunan pada setiap makhluk hidup, baik hewan maupun tumbuhan. Sedang Biokimia menyatakan bahwa air adalah unsur yang sangat penting pada setiap interaksi dan perubahan yang terjadi di dalam tubuh makhluk hidup. Air dapat berfungsi sebagai media, faktor pembantu, bagian dari proses interaksi, atau bahkan hasil dari sebuah proses interaksi itu sendiri. Sedangkan Fisiologi menyatakan bahwa air sangat dibutuhkan agar masing-masing organ dapat berfungsi dengan baik. Hilangnya fungsi itu akan berarti kematian, hal ini sesuai dengan salah satu penyakit yang berkaitan dengan organ yang mengatur cairan dalam tubuh manusia yaitu ginjal.

Cuci darah/Hemodialisis adalah tindakan yang dilakukan kepada penderita penyakit gagal ginjal, hal ini dikarenakan ginjal penderita mengalami penurunan fungsi dimana ginjal tidak bisa menyaring kotoran/ zat-zat sisa metabolisme yang tidak berguna atau racun yang ada dalam tubuh, sehingga racun akan tetap berada di dalam tubuh dan membahayakan kondisi penderita, proses pencucian darah dilakukan dengan menggunakan mesin dialysis yang menggantikan fungsi ginjal.

Cara kerja mesin dialysis mirip dengan apa yang dilakukan oleh ginjal dimana mesin ini memiliki perangkat yang dinamakan dialiser yang  didalamnya terdapat 2 kompartemen atau ruang, yang terdiri dari kompartemen darah yaitu ruangan yang berisi darah dan kompartemen dialisat yaitu ruangan yang berisi dialisat atau larutan yang mengandung elektrolit dalam komposisi tertentu, didalam dialiser terdapat membrane membrane yang kecil yang berfungsi untuk menyaring racun racun yang terdapat dalam darah, sedangkan bagian dari mesin digunakan untuk mencatat dan mengontrol aliran darah,suhu serta  tekanan.

Agar darah dari dalam tubuh dapat masuk kedalam dialiser dan sebaliknya dari dialiser masuk kedalam tubuh, maka diperlukan akses dengan membuat koneksi/jalan dengan membuka pembuluh darah melalui tindakan Arteriovenous Fistula/AV Fistula yaitu membuat koneksi dari pembuluh darah arteri ke pembuluh darah vena biasanya pada lengan dipergelangan tangan atau daerah lengan dekat siku, pembuatan akses bisa juga dengan menggunakan metode Arteriovenous Graft/AV Graft yaitu melakukan pencakokan tabung sintetis atau bisa juga dengan metode Cental Venous Catheter, untuk pasien yang memerlukan cuci darah secara rutin biasanya menggunakan AV Fistula yang relative lebih aman dan nyaman. Darah yang keluar dari dalam tubuh melalui pembuluh darah arteri yang telah dibuatkan koneksi akan masuk kedalam dialiser sebanyak kurang lebih 500 ml per menit, perlu diketahui juga bahwa jumlah darah yang dimiliki oleh manusia sekitar 6.000 ml sampai dengan 7.000 ml, darah yang telah disaring/dibersihkan dari racun oleh dialiser akan di alirkan kembali kedalam tubuh melalui pembuluh darah vena yang terkoneksi dengan alat dialysis.

Lama waktu yang dibutuhkan dalam satu kali proses pencucian darah rata rata 3 sampai 5 jam yang dilaksanakan bisa 1, 2 bahkan 3 kali perminggu tergantung dari tingkat kerusakan ginjal yang diderita oleh pasien tersebut, sehingga didalam proses pelaksanakannya memerlukan tempat/fasilitas pendukung yang memadai agar pasien merasa nyaman dalam menjalani proses cuci darah.

Rumah Sakit Al Islam Bandung telah memberikan pelayanan cuci darah sejak tahun 2002 yang saat itu hanya mengoperasionalkan 4 mesin dialysis, seiring dengan meningkatnya penderita pasien gagal ginjal, maka terus dilakukan penambahan mesin dialysis, hingga saat ini kami telah mengoperasionalkan mesin dialysis sebanyak 34 mesin dengan membuat tempat/ruang pelayanan cuci darah yang nyaman, dimana setiap harinya jumlah pasien yang dilayani rata-rata 68 orang pasien.

Beberapa hal yang perlu kami sampaikan kepada masyarakat yang ingin melakukan cuci darah di Rumah Sakit Al Islam Bandung adalah sebagai berikut , Sebelum mengunjungi unit pelayanan cuci darah/hemodialisa harus dipastikan terlebih dahulu penderita sudah mendapatkan rekomendasi dari dokter penyakit dalam/nefrologis, selanjutnya pasien /keluarga  datang  ke unit hemodialisa dengan membawa surat rujukan/intruksi secara tertulis dari nefrologis, di unit pelayanan hemodialisa anda akan mendapatkan penjelasan dari petugas mengenai jadwal pencucian darah/hemodialisis, skrining dan prosedur administartif sesuai jenis jaminan pelayanan kesehatan yang digunakan yaitu BPJS, Kontraktor/Jaminan Perusahaan atau sebagai pasien Umum.

Semoga tulisan sederhana ini dapat bermanfaat bagi para pembaca yang budiman dan bagi yang ingin berkonsultasi atau mendapatkan informasi lebih jauh mengenai pelayanan cuci darah anda dapat mendatangi langsung Unit Hemodialisa RS Al Islam Bandung, atau dapat menghubungi via telepon pada jam kerja di Telp.022-7562046 ext.829 atau melalui  nomor hand phone 0822-1875-0809.


16/Jul/2019

Masalah Gizi dalam Keluarga (2)

Dr.Gaga Irawan Nugraha, MGizi., dr., SpGK

Dokter Spesialis Gizi Klinik RS Al Islam Bandung

Staf Pengajar Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran

 

 

 

“Dan hendaklah takut (kepada Allah) orang-orang yang sekiranya mereka meninggalkan keturunan yang lemah di belakang mereka yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) nya. Oleh sebab itu, hendaklah mereka bertaqwa kepada Allah, dan hendaklah mereka berbicara dengan tutur kata yang benar”. (QS ‘Annisa :9)

Selain gizi lebih yang sudah dibahas pada minggu yang lalu, keadaan gizi kurang masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia.  Berdasarkan hasil riset kesehatan dasar 2018 rerata anak balita dengan gizi kurang dan buruk mencapai 17,7%, balita stunting (pendek) 30,8%.  Wanita usia subur dengan kurang energi kronis mencapai 14,5%, dan wanita hamil dengan kurang energi kronis 17,3%.  Keadaan yang lebih mengkhawatirkan adalah anemia pada ibu hamil yang reratanya mencapai 48,9%, meningkat dibandingkan tahun 2013 dengan rerata 37,1%.

Keadaan gizi kurang pada ibu hamil baik kurang energi kronis ataupun anemia merupakan faktor yang sangat mempengaruhi pertumbuhan janin di dalam kandungan yang apabila terus berlanjut akan menyebabkan terganggunya pertumbuhan janin sehingga anak yang dilahirkan kurang dari 2,5 kg yang dikenal sebagai bayi berat lahir rendah (BBLR). Apabila keadaan gizi kurang terus berlanjut, maka anak akan mengalami gizi kurang dan stunting (pendek).   Agar hal tersebut tidak terjadi, maka perlu dilakukan upaya pencegahan sejak ibu akan hamil.  Sebaiknya berat badan ibu dijaga tidak kurang,  yang ditandai dengan indeks massa tubuh lebih dari 18 kg/m2, lingkar lengan atas (LLA) lebih dari 23,5 cm, dan kadar hemoglobin tidak kurang dari 11 gr/dL.

Indeks massa tubuh menggambarkan cadangan energi ibu, sedangkan lingkar lengan atas selain menunjukkan cadangan energi, juga menunjukkan status protein tubuh.  Kadar hemoglobin lebih menunjukkan status zat besi tubuh sekaligus juga status protein.  Cara menghitung indeks massa tubuh adalah berat badan (kg)/tinggi badan (m2), sedangkan lingkar lengan atas diukur dengan menggunakan meteran baju di lengan atas pada titik tengah antara tonjolan tulang di siku dengan tonjolan tulang belikat.

Upaya pencegahan gizi kurang pada anak sebaiknya diawali dari sejak ibu akan hamil, dan dilanjutkan saat masa kehamilan, serta pada masa pertumbuhan anak.  Makin dini upaya tersebut, maka hasilnya semakin baik.  Upaya pencegahan gizi kurang dilakukan dengan cara menjaga asupan makanan ibu yang akan hamil agar dapat menunjang kesehatan ibu dan menyiapkan tubuh ibu untuk kehamilan.  Untuk mencapai hal tersebut yang perlu diperhatikan adalah jenis, jadwal dan jumlah.

Jenis makanan yang sebaiknya dikonsumsi telah tercantum di dalam al Quran seperti tertulis di bawah ini:

“ Maka hendaklah manusia memperhatikan makanannya”  (QS ‘Abasa:24)

“lalu Kami tumbuhkan biji-bijian di bumi itu, anggur dan sayur-sayuran (QS ‘Abasa:27-28)

“dan buah-buahan serta rumput-rumputan, untuk kesenanganmu dan untuk binatang-binatang ternakmu.” (QS ‘Abasa:31-32)

Biji-bijian adalah makanan sumber protein nabati.  Rumput-rumputan adalah nasi sebagai sumber karbohidrat.  Anggur dan buah-buahan adalah bahan makan sumber serat larut air, vitamin dan mineral dan secara khusus disebutkan anggur mewakili buahan buahan yang kaya akan serat larut air, rendah karbohidrat (berair banyak), dan kaya zat antioksidan (anthocyanin).  Sayur-sayuran adalah bahan makanan sumber vitamin, mineral dan serat tidak larut air, serta binatang ternak adalah sumber protein hewani.

Maka jenis makanan yang sebaiknya dikonsumsi terdiri dari: Sumber karbohidrat dan direkomendasikan nasi, sumber protein hewani dari hewan dan produknya (daging, ikan, ayam, telur) , sumber protein nabati dari kacang-kacangan (kacang, tahu, tempe, petis)  serta sayuran dan buah-buahan yang berair banyak (jeruk, jambu, pepaya, semangka, melon, nanas, buah naga, belimbing, rambutan, dukuh, apel, anggur).  Inilah yang dikenal sebagai 4 sehat.  Makanan tersebut dikonsumsi dengan jadwal yang teratur, fungsinya untuk menjaga rasa lapar dan kenyang sehingga kadar gula akan terjaga dan terhindar dari risiko penyakit kencing manis.  Makanan secara umum dibagi menjadi 2 bagian, makanan utama dan makanan selingan.  Makanan utama terdiri dari makan 4 sehat seperti di atas tanpa buah-buahan.  Makanan utama sebaiknya dikonsumsi 3 kali sehari, dan diawali dengan makan pagi (sarapan).

Makan pagi sangat penting, karena semalaman (kurang lebih 8 jam) tubuh kita tidak mendapatkan zat gizi, sehingga di pagi harus harus mengkonsumsi makanan yang mengandung zat gizi yang lengkap (karbohidrat, protein hewani, protein nabati, sayuran).  Untuk bahan makanan sumber karbohidrat sebaiknya dipilih yang tidak cepat meningkatkan gula darah, pilihannya nasi bukan bubur atau roti.  Mengkonsumsi nasi sebagai makanan sarapan akan membuat gula darah tidak cepat naik dan mudah untuk mengatur agar makan 4 sehat dapat tercapai.  Sebagai contoh makan pagi nasi  dengan tempe, telur dan mentimun, pada makan pagi ini gula darah tidak mudah meningkat, dan mengandung sumber protein hewani (telur), nabati (tempe) dan serat (mentimun).  Sarapan pagi ini selain mengandung zat gizi yang lengkap juga lebih sulit dicerna sehingga akan menimbulkan dampak kenyang yang lama.

Berbeda bila yang dikonsumsi adalah bubur ayam yang biasa dikonsumsi bersama dengan sedikit ayam, sedikit bawang daun, dan kerupuk.  Selain tidak mengandung zat gizi yang lengkap, sarapan pagi ini akan menyebabkan gula darah naik dengan cepat dan turun pula dengan cepat sehingga, satu hingga tiga jam setelah sarapan akan kembali lapar dan akhirnya kita akan berupaya mencari makanan lain.

Berbagai penelitian membuktikan bahwa kegemukan atau obesitas lebih banyak terjadi pada orang-orang yang tidak atau jarang sarapan pagi atau sarapan pagi dengan makanan yang mudah meningkatkan gula darah (roti, bubur, dll).

Makan siang dikonsumsi secara teratur pada sekitar jam 12 siang dan makan malam tidak lebih dari jam 7 malam dengan komposisi 4 sehat seperti yang diterangkan di atas.  Setelah makan malam malam sebaiknya tidak mengkonsumsi apapun hingga tidur dan bangun di pagi hari, namun minum air diperbolehkan selama tidak mengandung gula. Bioritme tubuh kita telah dirancang untuk lebih hemat dimalam hari, sehingga apabila masih mengkonsumsi makanan yang mengandung energi, keadaan gizi lebih akan lebih mudah terjadi.

Makanan selingan harus dikonsumsi diantara makan pagi dan siang sekitar jam 9.30 pagi, dan antara makan siang dan malam sekitar jam 3.30 sore.  Jenis yang dikonsumsi tergantung dari keadaan status gizi anda.  Untuk yang sudah memiliki status gizi lebih, maka yang dikonsumsi hanyalah buah-buahan berair banyak.  Namun untuk anak yang sedang tumbuh, ibu yang sedang mempersiapkan diri untuk hami dan masih kurus, serta ibu yang hamil, juga termasuk orang dengan status gizi kurang maka selain buah-buahan perlu ditambahkan makanan camilan lainnya yang mengandung cukup energi, dan protein seperti kue, bubur kacang hijau ketan hitam, dan berbagai makanan camilan lainnya (apapun).

Upaya pengurangi jumlah makanan yang dikonsumsi harus diawali dengan pengaturan jenis  (4 sehat) dan jadwal yang teratur, 3 kali makan utama dan 2 kali selingan serta berhenti mengkonsumsi apapun setelah makan malam kecuali minum tanpa gula.  Bila pola makan ini dapat dilaksanakan, maka upaya meningkatkan status gizi ibu sebelum hamil dan upaya pencegahan gizi lebih dapat lebih mudah dilakukan, sehingga kurang gizi kronis dan anemia pada ibu hamil serta anak dengan gizi kurang dan pendek (stunting) dapat dicegah.  Pola makan ini juga sangat bermanfaat untuk yang telah memiliki gizi lebih karena dengan pola makan yang teratur dan makan 4 sehat, komposisi makan akan lebih baik dan rasa lapar kenyang lebih teratur sehingga dapat menghambat keinginan untuk makan camilan.  Demikian semoga bermanfaat.

Semoga tulisan sederhana ini dapat bermanfaat bagi para pembaca yang budiman dan bagi yang ingin berkonsultasi lebih jauh mengenai  Gizi Lebih ini dapat menghubungi kami di Poli Klinik Konsultasi Gizi RS Al Islam Bandung yang akan dilayani oleh Dokter Spesialis Gizi Klinik yang berpengalaman di bidangnya, untuk informasi jadwal praktek Poli Klinik Konsultasi Gizi, silahkan anda mengunjungi website www.rsalislam.com atau ke bagian informasi di telp.022-7562046 ext.705 dan bagi warga masyarakat yang memerlukan penyuluhan mengenai Kesehatan Gizi (Gratis) dapat menghubungi bagian PKRS RS Al Islam Bandung pada jam kerja di Telp.022-7562046 ext.822.

 


16/Jul/2019

Masalah Gizi dalam Keluarga (1)

GIZI LEBIH

Dr., dr., Gaga Irawan Nugraha, MGizi., SpGK

Dokter Spesialis Gizi Klinik RS Al Islam Bandung

 

 

“ Makan dan Minumlah, tetapi jangan MELAMPAUI BATAS, sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang MELAMPAUI BATAS” (Al Qur’an Surat Al A’raf :31)

Dalam ajaran Islam, manusia diperintahkan oleh Allah SWT untuk makan dan minum tidak melampaui batas.  Bila lebih dari batas, maka akan menjadi Gizi Lebih dan bila kurang akan menjadi Gizi Kurang.  Baginda Rosululloh SAW memiliki pola makan dan cara makan yang baik dan benar sehingga jarang sakit dan seumur hidupnya hanya pernah 2 kali sakit.  Rosululloh juga tubuhnya selalu bugar dan memiliki postur tubuh yang sangat ideal, hal ini menunjukkan bahwa asupan gizi saat masa pertumbuhan beliau sangat baik.  Meneladani beliau kita seharusnya juga memperhatikan makanan yang kita makan dengan kandungan gizi yang sesuai dengan keadaan kita agar dapat menunjang pertumbuhan anak dengan optimal dan menjaga tubuh kita agar tetap sehat sehingga dapat beramal dan beraktivitas dengan optimal.

Masalah gizi dalam keluarga penting untuk diketahui karena merupakan masalah kesehatan yang paling banyak di Indonesia saat ini.  Secara umum terdapat dua masalah gizi utama, yaitu: Gizi Lebih (GL) dan Gizi Kurang (GK).  Gizi lebih dan gizi kurang dapat terjadi secara bersamaan pada satu anggota keluarga, bahkan dapat pula terjadi pada satu individu yang sama.  Gizi lebih akan meningkatkan risiko terjadinya penyakit kronis seperti kencing manis, hipertensi, osteoartritis , penyakit jantung koroner, dan stroke yang merupakan penyebab kematian terbanyak saat ini dan banyak terjadi pada orang dewasa dan lanjut usia (lansia).  Gizi kurang akan meningkatkan risiko gagal tumbuh pada anak, stunting atau pendek, menurunnya daya tahan tubuh terhadap infeksi, bayi berat lahir rendah, dan komplikasi saat persalinan pada ibu hamil.

Gizi lebih ditandai dengan, Kegemukan atau obesitas, Kadar lemak darah atau trigliserida lebih dari 150 mg/dL dan Kadar kolesterol darah lebih dari 200 mg/dL. Untuk menentukan atau mengukur adanya obesitas, ditentukan dengan mengukur tinggi badan (meter) dan berat badan (kilogram), dengan rumus indeks massa tubuh (IMT), yaitu: berat badan (kg)/tinggi badan (m2).  Untuk orang dewasa, termasuk kegemukan atau obesitas ,bila nilainya lebih dari 23 kg/m2 , sedangkan untuk anak hingga usia 19 tahun, kegemukan atau obesitas ditentukan dengan mengukur IMT dan membandingkannya dengan usia serta jenis kelamin yang terdapat pada grafik pertumbuhan WHO.  Bila lebih dari 1 SD (standar deviasi), maka termasuk kegemukan atau obesitas.

Kegemukan atau obesitas dapat pula ditentukan untuk orang dewasa dengan mengukur lingkar pinggang (LP)  untuk mengetahui adanya obesitas sentral. Alat yang digunakan meteran (bisa menggunakan meteran penjahit).  Caranya tentukan dahulu tempat pengukuran dengan meraba tulang pinggang dibagian samping, kemudian cari dengan cara meraba tulang rusuk paling bawah di bagian samping tubuh (di atas tulang pinggang), pengukuran lingkar pinggang dilakukan di titik tengah antara tulang pinggang dan tulang rusuk paling bawah di bagian samping.  Seseorang disebut mengalami obesitas sentral bila LP lebih dari 80 cm untuk wanita dan lebih dari 90 cm untuk pria.

Kegemukan atau obesitas juga dapat ditentukan dengan mengukur komposisi tubuh dengan menggunakan alat yaitu Body Impedance Analyzer (BIA).  Alat ini dapat mendeteksi adanya kelebihan lemak tubuh yang tidak dapat diketahui hanya dengan pengukuran berat badan dan tinggi badan atau IMT.  Pada banyak kasus ditemukan orang dengan IMT yang normal dan tidak terlihat gemuk, namun setelah diperiksa dengan alat ini ternyata lemak tubuhnya lebih dari standar atau kegemukan/obesitas.  Alat canggih ini sekarang telah tersedia di RS Al Islam Bandung. Sedangkan untuk Kadar trigliserida dan kolesterol dapat ditentukan dengan pemeriksaan laboratorium dengan bahan pemeriksaan dari darah yang diambil dari lengan, sebaiknya dilakukan pagi hari dan harus sejak malam harinya tidak mengkonsumsi apapun sejak jam 10 malam.

Saat ini penderita penyakit kronis seperti penderita kencing manis, hipertensi, osteoartritis , penyakit jantung koroner, dan stroke juga semakin banyak, dan hal ini berkaitan dengan semakin meningkatnya penderita Gizi Lebih di Indonesia.  Oleh sebab itu agar penderita penyakit kronis tidak semakin meningkat, maka penderita Gizi Lebih harus dikurangi.

Gizi lebih terjadi karena makanan yang dikonsumsi atau zat gizi yang dikonsumsi lebih banyak dari yang diperlukan oleh tubuh.  Kebutuhan zat gizi untuk setiap orang sangat individual, oleh sebab itu mengapa dengan kebiasaan makan yang terlihat sama seseorang bisa Gizi Lebih sedangkan yang lain normal.  Agar terhindar dari Gizi Lebih, maka perlu dilakukan pemeriksaan yang meliputi wawancara (anamnesis), pemeriksaan fisik termasuk pemeriksaan komposisi tubuh dengan BIA, serta pemeriksaan laboratorium bila diperlukan. Berdasarkan hasil pemeriksaan tersebut dilakukan pengaturan pola hidup yang meliputi pengaturan pola makan sehat dan pola aktivitas fisik.  Mengapa demikian? Karena Gizi Lebih merupakan akumulasi jangka panjang dari pola makan dan pola aktivitas fisik yang salah, sehingga untuk memperbaikinya diperlukan upaya memodifikasi pola makan dan pola aktivitas fisik berdasarkan hasil pemeriksaan yang telah dilakukan.  Upaya modifikasi pola makan dan pola aktivitas tersebut sebenarnya memodikasi gaya hidup dari yang sebelumnya “salah” menjadi “benar” atau lebih.  Untuk itu perlu dilakukan edukasi dan konsultasi secara bertahap untuk mengubah mind set pasien sehingga secara bertahap sehingga gaya hidupnya menjadi berubah menjadi lebih baik.  Perubahan itu dapat diketahui dengan berat badan yang semakin turun, massa lemak (pemeriksaan BIA) yang semakin normal, atau kadar trigliserida dan kolesterol yang juga semakin membaik.

Semoga tulisan sederhana ini dapat bermanfaat bagi para pembaca yang budiman dan bagi yang ingin berkonsultasi lebih jauh mengenai  Gizi Lebih ini dapat menghubungi kami di Poli Klinik Konsultasi Gizi RS Al Islam Bandung yang akan dilayani oleh Dokter Spesialis Gizi Klinik yang berpengalaman di bidangnya, untuk informasi jadwal praktek Poli Klinik Konsultasi Gizi, silahkan anda mengunjungi website www.rsalislam.com atau ke bagian informasi di telp.022-7562046 ext.705 dan bagi warga masyarakat yang memerlukan penyuluhan mengenai Kesehatan Gizi (Gratis) dapat menghubungi bagian PKRS RS Al Islam Bandung pada jam kerja di Telp.022-7562046 ext.822.


LOGO-PUTIH-compress

About Us :
RS Al Islam Bandung adalah Rumah Sakit milik Yayasan RSI KSWI Jawa Barat yang mempunyai visi "Menjadi Rumah Sakit Yang Unggul, Terpercaya dan Islami dalam Pelayanan dan Pendidikan"

RS Al Islam Bandung
Jl. Soekarno Hatta No. 644
Tel. (022) 7565588
Email : cs@rsalislam.com

Sertifikat

paripurna-2022-2026-4-11zon

Sertifikat Paripurna

Copyright by RS Al Islam Bandung 2021. All rights reserved.