08/Jan/2019

“Asma” berasal dari kata asthma. Kata ini berasal dari bahasa Yunani yang memiliki arti sulit bernafas. Penyakit asma dikenal karena adanya gejala sesak nafas, batuk, dan mengi yang disebabkan oleh penyempitan saluran nafas. Atau dengan kata lain asma merupakan peradangan atau pembengkakan saluran nafas yang reversibel sehingga menyebabkan diproduksinya cairan kental yang berlebih.

Asma merupakan penyakit inflamasi kronik saluran napas yang disebabkan oleh reaksi hiperresponsif sel imun tubuh seperti mast sel, eosinophils, dan T-lymphocytes terhadap stimuli tertentu dan menimbulkan gejala dyspnea, whizzing, dan batuk akibat obstruksi jalan napas yang bersifat reversibel dan terjadi secara episodik berulang.

Menurut ahli, asma, bengek atau mengi adalah beberapa nama yang biasa kita pakai kepada pasien yang menderita penyakit asma. Asma bukan penyakit menular, tetapi faktor keturunan (genetic) sangat punya peranan besar di sini.

Saluran pernafasan penderita asma sangat sensitif dan memberikan respon yang sangat berlebihan jika mengalami rangsangan atau ganguan. Saluran pernafasan tersebut bereaksi dengan cara menyempit dan menghalangi udara yang masuk. Penyempitan atau hambatan ini bisa mengakibatkan salah satu atau gabungan dari berbagai gejala mulai dari batuk, sesak, nafas pendek, tersengal-sengal, hingga nafas yang berbunyi ”ngik-ngik”.

Beberapa ahli membagi asma dalam 2 golongan besar, seperti yang dianut banyak dokter ahli pulmonologi (penyakit paru-paru) dari Inggris, yakni:

1. Asma Ekstrinsik

Asma ekstrinsik adalah bentuk asma yang paling umum, dan disebabkan karena reaksi alergi penderitanya terhadap hal-hal tertentu (alergen), yang tidak membawa pengaruh apa-apa terhadap mereka yang sehat.

Pada orang-orang tertentu, seperti pada penderita asma, sistem imunitas bekerja lepas kendali dan menimbulkan reaksi alergi. Reaksi ini disebabkan oleh alergen. Alergen bisa tampil dalam bentuk serbuk bunga, tanaman, pohon, debu luar/dalam rumah, jamur, hingga zat/bahan makanan. Ketika alergen memasuki tubuh pengidap alergi, sistem imunitasnya memproduksi antibodi khusus yang disebut IgE. Antibodi ini mencari dan menempelkan dirinya pada sel-sel batang. Peristiwa ini terjadi dalam jumlah besar di paru-paru dan saluran pernafasan lalu membangkitkan suatu reaksi. Batang-batang sel melepaskan zat kimia yang disebut mediator. Salah satu unsur mediator ini adalah histamin.

Akibat pelepasan histamin terhadap paru-paru adalah reaksi penegangan/pengerutan saluran pernafasan dan meningkatnya produksi lendir yang dikeluarkan jaringan lapisan sebelah dalam saluran tersebut.

2. Asma Intrinsik

Asma intrinsik tidak responsif terhadap pemicu yang berasal dari alergen. Asma jenis ini disebabkan oleh stres, infeksi, dan kondisi lingkungan seperti cuaca, kelembaban dan suhu udara, polusi udara, dan juga oleh aktivitas olahraga yang berlebihan.

Asma intrinsik biasanya berhubungan dengan menurunnya kondisi ketahanan tubuh, terutama pada mereka yang memiliki riwayat kesehatan paru-paru yang kurang baik, misalnya karena bronkitis dan radang paru-paru (pneumonia). Penderita diabetes mellitus golongan lansia juga mudah terkena asma intrinsik.

Tujuan dari pemisahan golongan asma seperti yang disebut di atas adalah untuk mempermudah usaha penyusunan dan pelaksanaan program pengendalian asma yang akan dilakukan oleh dokter maupun penderita itu sendiri. Namun dalam prakteknya, asma adalah penyakit yang kompleks, sehingga tidak selalu dimungkinkan untuk menentukan secara tegas, golongan asma yang diderita seseorang. Sering indikasi asma ekstrinsik dan intrinsik bersama-sama dideteksi ada pada satu orang.

 

Penyebab Terjadinya Asma

Menurut The Lung Association of Canada, ada dua faktor yang menjadi penyebab asma, yaitu:

1. Pemicu (trigger) yang mengakibatkan mengencang atau menyempitnya saluran pernafasan (bronkokonstriksi). Pemicu tidak menyebabkan peradangan. Banyak kalangan kedokteran yang menganggap pemicu dan bronkokonstriksi adalah gangguan pernafasan akut, yang belum berarti asma, tapi bisa menjurus menjadi asma jenis intrinsik. Gejala-gejala bronkokonstriksi yang diakibatkan oleh pemicu cenderung timbul seketika, berlangsung dalam waktu pendek dan relatif mudah diatasi dalam waktu singkat. Namun saluran pernafasan akan bereaksi lebih cepat terhadap pemicu, apabila sudah ada, atau sudah terjadi peradangan. Umumnya pemicu yang mengakibatkan bronkokonstriksi termasuk stimulus sehari-hari seperti: perubahan cuaca dan suhu udara, polusi udara, asap rokok, infeksi saluran pernafasan, gangguan emosi, dan olahraga yang berlebihan.

2. Penyebab (inducer) yang mengakibatkan peradangan (inflammation) pada saluran pernafasan. Penyebab asma (inducer) bisa menyebabkan peradangan (inflammation) dan sekaligus hiperresponsivitas (respon yang berlebihan) dari saluran pernafasan. Oleh kebanyakan kalangan kedokteran, inducer dianggap sebagai penyebab asma sesungguhnya atau asma jenis ekstrinsik. Penyebab asma (inducer) dengan demikian mengakibatkan gejala-gejala yang umumnya berlangsung lebih lama (kronis), dan lebih sulit diatasi, dibanding gangguan pernafasan yang diakibatkan oleh pemicu (trigger). Umumnya penyebab asma (inducer) adalah alergen, yang tampil dalam bentuk: ingestan, inhalan, dan kontak dengan kulit. Ingestan yang utama ialah makanan dan obat-obatan. Sedangkan alergen inhalan yang utama adalah tepung sari (serbuk) bunga, tungau, serpih dan kotoran binatang, serta jamur.

(bersambung…)


07/Jan/2019

Bismillaahirrahmaanirrahiim…

Diabetes Mellitus (DM) atau yang lebih dikenal di masyarakat dengan kencing manis adalah suatu penyakit yang diakibatkan oleh tingginya kadar gula/glukosa didalam darah atau di atas  normal/hiperglikemia. Glukosa yang menumpuk di dalam darah akibat tidak diserap sel tubuh dengan baik dapat menimbulkan berbagai gangguan pada organ tubuh dan jika tidak dikontrol dengan baik maka dapat menimbulkan berbagai komplikasi yang membahayakan nyawa penderita.

 

Apabila sudah terjangkit DM maka perlu adanya pengelolaan penyakit dengan baik setidaknya ada 4 (empat) pilar utama dalam pengelolaan DM, ke empat pilar tersebut adalah penyuluhan atau edukasi, terapi gizi medis, latihan jasmani atau aktivitas fisik dan intervensi farmakologis. Ke empat pilar pengelolaan ini dapat diterapkan pada semua jenis tipe Diabetes melitus termasuk DM tipe II dan untuk mencapai fokus pengelolaan DM yang optimal maka perlu adanya keteraturan terhadap keempat pilar utama tersebut.

 

Salah satu komponen yang akan dibahas dalam tulisan ini adalah latihan jasmani atau olahraga yang sangat penting dalam penatalaksanaan diabetes karena efeknya dapat menurunkan kadar glukosa darah dengan meningkatkan pengambilan glukosa oleh otot dan memperbaiki pemakaian insulin.

 

Latihan jasmani akan menyebabkan terjadinya peningkatan aliran darah, dengan demikian maka akan lebih banyak jala-jala kapiler terbuka sehingga lebih banyak tersedia reseptor insulin dan reseptor menjadi aktif yang akan berpengaruh terhadap penurunan glukosa darah pada pasien diabetes. Latihan jasmani atau olahraga yang dianjurkan salah satunya adalah senam kaki diabetes melitus diamana senam kaki ini bertujuan untuk memperbaiki sirkulasi darah sehingga nutrisi ke jaringan lebih lancar, memperkuat otot-otot kecil, otot betis dan otot paha, menurunkan kadar gula darah serta mengatasi keterbatasan gerak sendi yang dialami oleh penderita diabetes mellitus.

Perawatan kaki diabetik merupakan salah satu bagian penting dari manajemen perawatan untuk penderita DM. Penyakit DM mengakibatkan beberapa komplikasi yang salah satunya adalah dapat meningkatkan risiko gangguan vascular perifer yang berujung pada munculnya ulkus/gangrene pada kaki penderita DM kronik. Perawatan kaki yang tepat diharapkan dapat mencegah terjadinya komplikasi yang lebih lanjut.

Berikut cara perawatan kaki pada penderita/pasien diabetik :

  • Periksakan kulit untuk mengetahui adanya iritasi, retak, lesi, kapalan cacat atau edema
  • Periksa sepatu pasien agar dapat mengunakan dengan tepat
  • Berikan rendam kaki jika diperlukan
  • Keringkan sela-sela jari dengan seksama
  • Oleskan lotion
  • Bersihkan kuku
  • Berikan obat tabur yang menyerap kelembaban sesuai indikasi
  • Diskusikan dengan pasien mengenai perawatan rutin kaki
  • Anjurkan pasien atau keluarga mengenai pentingnya perawatan kaki
  • Monitor cara berjalan dan tumpuan berat badan pasien pada kaki
  • Monitor kebersihan dan kondisi umum sepatu
  • Monitor tingkat hidrasi kaki
  • Monitor insufisiensi di arteri kaki bagian bawah
  • Monitor edema pada kaki dan tungkai kaki
  • Anjurkan pada pasien untuk memonitor suhu pada kaki dengan mengunakan punggung tanggan
  • Anjurkan pasien akan pentingnya pemeriksaan kaki terutama ketika sensasi kaki mulai merasa berkurang
  • Pangkas ketebalan kuku kaki dengan normal ketika kuku kaki terasa lembut dengan mengunakan pemotong kuku dan menggunakan lengkungan jari kaki sebagai panduan
  • Rujuk pada ahli penyakit kaki untuk pemangkasan kuku yang menebal
  • Periksa kuku untuk mengetahui ketebalan dan perubahan warna
  • Ajarkan pasien bagaimana mempersiapkan dan memotong kuku

 

Senam Kaki Diabetik

Senam kaki diabetik adalah kegiatan atau latihan yang dilakukan oleh pasien yang menderita diabetes melitus untuk mencegah terjadinya luka dan membantu memperlancar peredaran darah pada bagian kaki. Senam kaki dapat membantu memperbaiki sirkulasi darah dan memperkuat otot-otot kecil kaki dan mencegah terjadinya kelainan bentuk kaki. Selain itu dapat meningkatkan kekuatan otot betis, otot paha, dan juga mengatasi keterbatasan pergerakan sendi.

Senam kaki ini dapat diberikan kepada seluruh penderita Diabetes Melitus dengan tipe I dan II, namun sebaiknya diberikan sejak pasien didiagnosa menderita DM sedangkan untuk penderita atau pasien yang mengalami perubahan fungsi fisiologis seperti dispnea atau nyeri dada dan pasien yang mengalami depresi , khawatir dan cemas sebaiknya tidak dilakukan.

Gerakan Senam Kaki Diabetik

Senam kaki diabetik dapat dilakukan dengan posisi duduk, dengan langkah langkah sebagai berrikut :

  1. Posisi duduk tegak di atas bangku dengan kaki menyentuh lantai
  2. Letakkan kedua kaki dilantai, angkat kedua jari-jari kaki keatas dengan tumit tetap dilantai, kemudian angkat kedua tumit ke atas dengan posisi kedua jari dilantai. Ulangi gerakan tersebut 10 kali.
  3. Letakkan tumit salah satu kaki di lantai angkat telapak kaki lainnya, kemudian jari – jari kaki diletakkan di lantai dengan tumit kaki diangkat ke atas, cara ini dilakukan bersamaan pada kaki kiri dan kanan secara bergantian dan diulangi sebanyak 10 kali.
  4. Tumit kaki diletakkan di lantai dimana bagian ujung kaki diangkat ke atas dan buat gerakan memutar dengan pergerakan pada pergelangan kaki sebanyak 10 kali.
  5. Jari – jari diletakkan di lantai lalu tumit diangkat dan buat gerakan memutar dengan pergerakkan pada pergelangan kaki sebanyak 10 kali.
  6. Angkat salah satu lutut kaki, dan Gerakan jari-jari ke depan, turunkan kembali secara bergantian ke kiri dan ke kanan. Ulangi sebanyak 10 kali.
  7. Luruskan salah satu kaki di atas lantai kemudian angkat kaki tersebut dan gerakkan ujung jari kaki ke arah wajah lalu turunkan kembali ke
  8. Angkat kedua kaki, lalu ulangi langkah ke 8, namun gunakan kedua kaki secara bersamaan. Ulangi sebanyak 10 kali.
  9. Angkat kedua kaki dan luruskan, pertahankan posisi, gerakan pergelangan kaki ke depan dan ke belakang.
  10. Luruskan salah satu kaki dan angkat, putar kaki pada pergelangan kaki, tuliskan pada udara dengan kaki dari angka 0 hingga 10 lakukan secara
  11. Letakkan sehelai Koran di lantai lalu bentuk koran itu menjadi seperti bola dengan kedua belah kaki. Kemudian, buka bola itu menjadi lembaran seperti semula menggunakan kedua belah kaki, lalu robek koran menjadi 2 bagian, pisahkan kedua bagian koran. Selanjutnya sebagian koran disobek-sobek menjadi kecil-kecil dengan kedua kaki kemudian pindahkan kumpulan sobekan-sobekan tersebut dengan kedua kaki lalu letakkan sobekan koran pada bagian koran yang utuh lalu bungkus semuanya dengan kedua kaki menjadi bentuk bola dan buang ketempat sampah

Demikian tulisan sederhana ini semoga bermanfaat dan untuk lebih jelasnya mengenai gerakan senam kaki diabetik ini, silakan klik https://www.youtube.com/watch?v=x7ZG935MPJ0&t=19s untuk menonton videonya di Channel Youtube kami atau Facebook di RS Al-Islam Bandung


LOGO-PUTIH-compress

About Us :
RS Al Islam Bandung adalah Rumah Sakit milik Yayasan RSI KSWI Jawa Barat yang mempunyai visi "Menjadi Rumah Sakit Yang Unggul, Terpercaya dan Islami dalam Pelayanan dan Pendidikan"

RS Al Islam Bandung
Jl. Soekarno Hatta No. 644
Tel. (022) 7565588
Email : cs@rsalislam.com

Sertifikat

paripurna-2022-2026-4-11zon

Sertifikat Paripurna

Copyright by RS Al Islam Bandung 2021. All rights reserved.